Representasi Kecantikan Perempuan dalam Iklan Sabun Giv
Bagaimana Representasi Perempuan dalam Iklan Sabun Giv yang dibintangi oleh Agni Pratistha? Miss Indonesia 2006 yang mulai mencuat di layar televisi.
Media selama ini selalu menjadi pedoman utama dalam merepresentasikan bagaimana perempuan ideal yang seharusnya. Namun, ketidakpastian media juga pada akhirnya dapat diketahui dengan adanya perubahan konsep cantik dari masa ke masa.
Dahulu, cantik itu seperti Monalisa dalam lukisan Leonardo Davinci. Perempuan berwajah rupawan, putih, subur dan gemuk. Kemudian seiring berjalannya waktu, konsep cantik ditampilkan dengan model-model yang berlenggok di atas catwalk, mereka yang ideal adalah yang kurus semampai dan dapat dipakaikan berbagai macam jenis busana.
Meski begitu, tetap ada konsep cantik yang berbeda di berbagai negara. Misalnya beberapa negara yang menganggap perempuan cantik itu yang gemuk, yang berkulit eksotis, lebih gelap, dan persepsi cantik lainnya.
Meski begitu, dari masa ke masa, media menyebarkan konsep cantik yang ideal dan diikuti oleh khalayak wanita di penjuru dunia. Konsep cantik yang tidak pernah tergantikan terutama di Indonesia adalah perempuan berkulit putih, halus, mulus, nan cerah. Kulit putih ini menjadi modal utama dalam banyak iklan sabun, seolah setiap sabun kecantikan ini menawarkan kepada para wanita untuk memiliki kulit putih ideal.
Tentang Iklan Sabun Giv yang Diperankan Agni Pratistha
Iklan sabun Giv ini menjadi menarik karena dibintangi oleh Miss Indonesia 2006 Aghni Pratistha yang juga merupakan aktris.
Adegan iklan keseluruhan merupakan gerakan tubuh dan eksplorasi keindahan kulit dan kecantikan, tanpa adanya dialog atau banyak narasi.
Gerakan dan prilaku bintang iklan diiringi musik setengah gemulai namun enerjik, sehingga mencerminkan keceriaan, rasa percaya diri, dan kebahagiaan bintang iklan karena keindahan kulit dan kecantikannya.
Tayangan iklan Giv ini berdurasi 30 detik dengan adegan pendek-pendek namun cukup informatif. Adegan dimulai dengan long shot atau shooting kamera jarak jauh, saat Agni berlari sambil menari kecil di pantai berpasir putih dan dikelilingi pepohonan berupa nyiur dan tumbuhan lain yang menghijau, serta dua gubuk rekreasi di pantai.
Agni menggunakan selendang berbatik pink, dan mengenakan gaun pendek putih. Rambutnya yang pendek sebahu nampak mencerminkan keremajaan. Ia memiliki kulit putih mulus dan wajah benar-benar Indonesia.
Adegan dilanjutkan dengan tarian kecil slow motion di depan rumah mewah namun natural, lalu adegan duduk menyamping dengan mengankat kedua kakinya yang terjulur yang terbuka dari lutut hingga ke ujung kaki. Ia memandang kamera dengan sebelah matanya tertutupi rambut hitammnya yang pendek sebahu.
Kemudian ia berlari ke pantai hingga petang datang, dan tubuhnya yang gemulai disorot matahari sore yang jingga.
Adegan selanjutnya Aghni mengenakan kemeja putih dan topi ala jazz. Ia memasuki rumah lalu menanggalkan topi dan kemeja putihnya di ruang tamu. Kemudian ia menuju kamar mandi untuk memamerkan mandi dengan balutan busa sabun. Saat sebelum mandi, sabun batang Giv ditampilkan bersama botol pipih lebar bertuliskan “Giv” seperti botol parfum.
Aghni mandi dengan slow motion mengusap pundak, punggung dan dada atasnya dengan lembut bersama busa yang melimpah. Ia menghirup aroma sabun di tangannya dengan rona yang rileks, bahagia, namun sensual. Kemudian air shower menyiram tubuhnya.
Setelah mandi, Aghni membelai kulitnya dari tangan hingga kakinya yang terbuka tak tertutupi pakaian. Ia kemudian beradegan menatap cermin besar yang memiliki banyak pantulan. Cermin itu menggambarkan kecantikannya setelah mandi. Ia mengenakan gaun putih yang panjang menutupi seluruh kakinya, namun bagian punggunh yang setengah cukup terbuka.
Datanglah seorang pria berjas hitam dan kemeja yang kancingnya dilepas pada bagian atas dada. Pria itu menatapnya penuh kagum dan terpesona. Pria tersebut menghampirinya. Aghni menghindarinya seperti perempuan yang “sulit” didapatkan.
Aghni yang memegang sabun Giv di belakang punggungnya akhirnya menghampiri sang pria dan ia didekati sang pria yang menyentuhnya dari belakang.
Tayangan iklan kemudian berakhir dengan ditutup satu narasi suara perempuan bersuara lembut namun dewasa, “Giv Silky Skin Baru.. Belaian Selembut Sutra”.
Representasi Perempuan dalam Iklan Sabun Giv
Iklan sabun Giv ini mencoba merepresentasikan perempuan berkulit putih yang cantik parasnya. Model dalam iklan ini memiliki kesempurnaan kulit ideal yang putih, halus dan mulus.
Konsep kecantikan ideal ini yang dimanfaatkan oleh media iklan untuk menarik konsumen untuk memakai sabun Giv. Tidak hanya konsep cantik saja, tetapi juga kecantikan yang memikat kaum adam.
Sebagaimana dalam Zainuddin Sardar, iklan mengenai wanita berkisar antara bagaiaman membuat kulit putih yang benar-benar putih, hingga bagaiaman menarik simpati lawan jenis lewat kecantikan seperti wardrobe, bulu mata, dan lain-lain.
Menarik lawan jenis nampaknya selalu menjadi tujuan akhir dari proses mempercantik diri. Sehingga dalam iklan sabun Giv ini juga pada akhir adegannya model bertemu dengan lawan jenis yang terpesona akan kecantikannya. Kecantikan fisik ini diiringi bahasa tubuh yang sensual dan menggoda, yang muaranya tetap saja berujung pada sensualitas kaum perempuan sebagai produknya.
Kesimpulan
Iklan sabun Giv ini mencoba menampilkan sosok perempuan yang memiliki kulit ideal yang putih dan mulus. Iklan tersebut turut membantu mengangkat kosep cantik secara fisik dengan kulit putih.
Referensi:
- “Model HOT Agni Pratistha – Iklan Sabun GIV Silky Skin [Yaiyalah.net]”, https://www.youtube.com/watch?v=juuwydXOzqw
- Ziauddin Sardar dan Borin Van Loon, Membongkar Kuasa Media, Terj. Dina Septi Utami, (Yogyakarta: Resist Book, 2008), hlm 89
Kecantikan yang diiringi adegan sensual ini berimplikasi pada tujuan mempercantik diri bagi kaum perempuan, yaitu menggoda dan menarik simpati lawan jenis. Pada akhirnya representasi perempuan dalam iklan sabun Giv menegaskan bahwa cantik itu patokannya adalah di mana sudah mencapai daya tarik yang menggoda kaum pria secara fisik.