Teori Dekonstruksi dalam Serial Drama Korea I Can Hear Your Voice

Bagaimana teori dekonstruksi dalam drama Korea I Can Hear Your Voice? Kita tahu, dalam drakor ini ada berbagai tokoh yang mewarnai kisahnya. Apalagi ini termasuk genre kriminal yang tidak lepas dari tokoh jahat.

Teori Dekostruksi dan Penerapannya

Teori dekonstruksi merupakan suatu cara membaca sebuah teks yang menumbangkan anggapan umum, sebagaimana cara membaca kaum strukturalis yang dicetuskan oleh tokoh-tokoh utama seperti Saussure. Tokoh terpenting dekonstruksi ialah Jacques Derrida, dilanjutkan Nietzche, Paul de Mann, Hillis Miller dan Levy Strauss.

Pembacaan karya sastra menurut paham dekonstruksi tidak dimaksudkan untuk menegaskan makna sebagaimana halnya yang lazim dilakukan, sebab tidak ada makna yang dihadirkan oleh suatu yang sudah menentu melainkan justru untuk menemukan makna kontradiktifnya, makna ironisnya. Pendekatan dekonstruktif bermaksud untuk melacak unsur-unsur aporia, yaitu yang berupa makna paradoksal, makna kontradiktif, makna ironi, dalam karya sastra yang dibaca.

Unsur atau bentuk-bentuk dalam karya sastra itu dicari dan dipahami justru dalam arti kebalikannya. Unsur-unsur yang ‘tidak penting’ dilacak dan kemudian ‘dipentingkan’, diberi makna, peran, sehingga akan terlihat (atau: menonjol) perannya dalam karya yang bersangkutan. Misalnhya, seorang tokoh cerita yang tidak penting berhubung hanya sebagai tokoh periferal, tokoh (kelompok) pinggiran saja, setelah didekonstruksi ia menjadi tokoh yang penting, yang memiliki (fungsi dan makna) yang menonjol sehingga tak dapat ditinggalkan begitu saja dalam memaknai karya itu.

Cara pembacaan dekonstruksi, oleh Levy-Strauss dipandang sebagai sebuah pembacaan kembar, double reading. Disatu pihak terdapat adanya makna (semu, maya, pura-pura) yang ditawarkan, di lain pihak dengan menerapkan prinsip dekonstruksi dapat dilacak adanya makna kontradiktif, makna ironis. Kesemuanya itu menunjukkan bahwa setiap teks mengandung suatu aporia-sesuatu yang justru menumbangkan landasan dan koherensinya sendiri, menggugurkan makna yang pasti ke dalam ketidakmenentuan.

Tiap teks, menurut Derrida, akan mendekonstruksi dirinya sendiri namun sekaligus juga didekonstruksi dan mendekonstruksi teks-teks yang lain. dengan demikian, paham dekonstruksi tersebut dapat dikaitkan dengan paham intertekstualnya. Ada atau tidaknya kaitan antar teks sebenarnya, pembacalah yang menentukannya. Paham dekonstruksi oleh karenanya ada kaitannya dengan teori resepsi, khususnya teori resepsi yang dikembangkan oleh Jausz. Dalam mendekonstruksi sebuah teks, Jausz mempertimbangkan aspek historisnya, yaitu yang berupa tanggapan pembaca dari masa ke masa yang sering menunjukkan adanya perbedaan. Misalnya, tanggapan orang terhadap Rahwana Putih dan puisi-puisi Chairil Anwar pada masa awal kemunculannya dahulu terlihat negatif, namun dewasa ini siapakah yang meragukan karya-karya itu sebagai karya yang berhasil. Oleh karena itu, dekonstruksi juga bisa membalikan atau menyamaratakan baik-buruk menjadi buruk-baik atau sejajar, juga atas-bawah dan sebaliknya.

Sekilas Tentang Drama Korea I Can Hear Your Vioce

I Can Hear Your Voice (judul aslinya: Neoui Moksoriga Deulryeo) adalah serial televisi Korea Selatan tahun 2013 yang dibintangi oleh Lee Bo-young, Lee Jong-suk, dan Yoon Sang-hyun. ini ditayangkan di SBS dari 5 Juni – 1 Agustus 2013, pada hari Rabu dan Kamis jam 21:55 selama 18 episode. Awalnya ditetapkan untuk 16 episode, karena peringkat yang sukses seri diperpanjang 2 episode.

Serial ini merupakan kombinasi dari drama romantis dengan unsur-unsur fantasi dan komedi. Secera keseluruhan berlatar cerita dunia hukum yang menjadi profesi tokoh-tokoh penting dalam serial ini.

Park Soo Ha (Lee Jong Suk) adalah murid SMA yang memiliki kelebihan bisa membaca pikiran orang lain dengan hanya menatap matanya. Pada saat Soo Ha yang masih berusia 9 tahun bersama ayahnya sedang mengendarai mobil, tiba-tiba mereka ditabrak oleh sebuah truk yang dikendarai oleh Min Jong Gook (Jung Koong In). Kemampuan Soo Ha yang mampu mebaca pikiran ternyata mengetahui apa yang Min Jong Gook pikirkan. Min Jong Gook ternyata sengaja menabrak mobil Ayahnya dan berniat membunuh mereka, mengetahui jika mereka berdua selamat Min Jong Gook kemudian memukul ayah Soo Ha sampai mati. Kejadian pembunuhan ini disaksikan oleh dua gadis remaja Jang Hye Sung (Lee Bo Young) dan Seo Do-yeon (Lee Da-hee).

Min Joon Gook mengetahui kehadiran kedua gadis tersebut dan mengejar mereka, namun mereka berhasil bersembunyi. Meskipun begitu, Joon Gook tetap meyakini bahwa kedua gadis itu masih berada di tempat itu namun tak bisa menemukan mereka. Maka Joon Gook melantangkan suaranya mengancam mereka bahwa siapapun yang berani buka mulut atau bersaksi atas kejadian tersebut, ia akan dibunuh oleh Joon Gook. Kedua gadis itu ketakutan. Namun, Jang Hye Sung berani menjadi saksi dan akhirnya membuat Joon Gook dipenjara selama 10 tahun. Dalam pengadilan itu juga Min Gook menyerang Hye Sung dan mencekiknya seraya mengancam akan membunuhnya suatu hari nanti. Itulah yang membuat Hye Sung ketakutan luar biasa. Melihat keberanian Hye Sung dan juga ketakutannya Par Soo Ha kecil berjanji bahwa ia akan melindungi gadis itu sampai kapanpun. Namun, mereka tidak bertemu dalam waktu yang lama.

Sepuluh tahun berlalu, Jang Hye Sung bekerja sebagai seorang pengacara tetapi dia kurang sukses dengan profesinya. Ibunya kemudian menyuruh Hye Sung melamar menjadi seorang public defender/ seorang pengacara yang membela kasus-kasus orang tidak mampu. Sebagai seorang pengacara baru, kasus pertama yang ditangani Hye Sung adalah kasus percobaan bunuh diri yang melibatkan Go Sung Bin (Kim Ga Eun) teman sekelas Soo Ha sebagai pelakunya. Di sinilah cerita cinta, usaha balas dendam Min Gook, dan pergulatan cerita dimulai.

Dekonstruksi Terhadap Serial Drama Korea I Can Hear Your Voice

Usaha pembacaan dekonstruksi sebagaimana dipaparkan di atas lebih erat kaitannya dengan teori resepsi atau penangkapan penonton. Pembacaan yang saya coba lakukan pada serial ini adalah memahami unsur baik-jahat dalam serial ini. Saya ingin menggali sisi kejahatan tokoh antagonis Min Joon Gook dan Seo Do Yeon. Dalam serial ini tokoh protagonis ditampilkan sebagai tokoh yang hampir secara keseluruhan memiliki sifat yang baik. Mereka membela kebenaran, berbuat baik kepada orang lain, suka menolong, dan rela berkorban demi orang lain. Sedangkan tokoh antagonis ditampikan dengan sosok yang buruk.

Tokoh Min Joon Gook

Tokoh Min Joon Gook dalam serial ini adalah sosok yang pemarah, penuh dendam, licik, dan kejam. Ia berani membunuh siapapun yang menghalangi usahanya dalam membalas dendam kepada orang yang membuatnya masuk penjara yaitu Jang Hye Sung. Ia berusaha membunuh meski tidak semuanya berhasil.

Meskipun demikian, bagi saya sebagai penonton, menganggap bahwa tidak orang yang dilahirkan jahat “dari sananya”. Setiap kepribadian terbentuk dari lingkungan seperti pendidikan keluarga, orang sekeliling, keadaan yang menekan dan sulit diatasi. Semuanya bersatu menjadi pembentuk karakter dan pilihan tindakan bagi seseorang. Dalam serial ini, Min Joon Gook adalah orang yang kurang beruntung. Di masa lalunya ia mengaku kepada seorang pengacara publik bahwa ia adalah orang yang tidak jahat dan sangat mencintai istrinya.

Dia bekerja keras setiap hari sebagai pekerja kebersihan dan serabutan untuk makan istrinya. Istrinya kemudian sakit keras dan hanya bisa diobati dengan transplantasi jantung. Namun, organ yang hanya satu-satunya itu diambil alih oleh orang lain yang lebih mampu secara materi dan kekuasaan untuk mengobati keluarganya. Ia bisa membeli dan menggunakan media massa untuk mendapatkan organ jantung tersebut. Akibatnya istri Joon Gook tidak tertolong dan meninggal sejak itu dia menjadi penuh amarah dan mulai menjadi pembunuh.

Pilihan membunuh kemudian seperti menjadi rantai yang tidak mudah dihentikan karena satu kejahatan mendorong untuk melakukan kejahatan yang sama. Sayang sekali itulah yang dilakukan Joon Gook. Bahkan saat ia menghabiskan hidupnya dalam kebencian dan dendam. Dalam cerita serial itu, tokoh Joon Gook bukan orang yang bangga akan dirinya, ia menderita, ia bahkan mampu memotong tangan kirinya sendiri demi menutupi kejahatannya.

Dengan fenomena tersebut dapat dipahami bahwa sosok antagonis yang jahat perlu dikasihani dan ditolong. Ia berbahaya, namun sesungguhnya ia tetap manusia yang bila ada pengertian dari pihak luar, maka ia dapat memilih jalan keluar yang lebih baik. Untungnya di akhir cerita, Joon Gook mendapat perhatian dari pengacaranya. Pengacaranya mencoba memahami keadaan Joon Gook dan akhirnya meskipun telah berusaha sangat jauh untuk membunuh Hye Sung, ia memutuskan untuk menerima hukuman seumur hidup dan memperbaiki hidupnya.

Tokoh Seo Do Yeon

Seo Do Yeon adalah gadis yang sejak remaja tidak menyukai Jang Hye Sung. Do Yeon adalah putri seorang pengacara dan Hye Sung merupakan putri dari pembantu di rumah Do Yeon. Hanya saja, ibu Hye Sung meskipun orang tidak mampu adalah orang yang selalu mengajarkan dan mencontoh sikap jujur. Jujur inilah yang melekat pada diri Hye Sung hingga menjadi pengacara publik.

Sebaliknya ayah Do Yeon yang berprofesi seorang hakim, adalah orang yang berani curang dan membela orang yang salah asalkan tetap aman. Do Yeon menjadi gadis yang curang, dan menghalalkan segala cara untuk menang. Meskipun akhirnya ia tetap selalu kalah. Bukan karena teori umum bahwa “kebenaran akan selalu menang”, namun karena yang benar pada akhirnya akan selalu nampak dan semua orang mau tidak mau harus mengakuinya.

Do Yeon curang namun terlalu cepat kalah karena tidak dibarengi kecerdasan yang memadai. Hye Sung juga bukan orang yang begitu cerdas, tapi ia jujur dan memiliki semangat membela kebenaran dalam persidangan, akhirnya ia sering memenangkan kasus hukum.

Oleh karena itu, kondisi Seo Do Yeon sesungguhnya tidaklah beruntung. Ia juga memiliki sebab yang membuatnya menjadi antagonis dan buruk. Ia dididik oleh ayah yang curang dalam hukum. Do Yeon selalu dibela walaupun salah dan dapat merugikan orang lain. Itulah yang membentuknya menjadi orang yang tidak memiliki arah yang benar dalam setiap pilihan-pilihan hidup.

Sebagaimana menurut Magnis Suseno dalam Moejijono , Keluarga menjalankan peranannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat membentuk karakter serta moral seorang anak. Keluarga tidak hanya sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal dari keluarga segala sesuatu berkembang. Kemampuan untuk bersosialisasi, mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang.

Mengulas Tokoh Baik

Sebagaimana tokoh antagonis, sesungguhnya tokoh baik juga mengalami pembentukan lingkungan yang membuatnya menjadi sosok manusia tertentu. Bedanya sosok protagonis menjadi orang-orang yang mampu melihat jalan yang benar dan menentukan pilihan-pilihan yang baik dalam hidup karena dibentuk oleh keluarga yang mengajarkan kebaikan. Namun demikian, keadaan tetap berpihak pada mereka untuk memilih pilihan yang benar.

Park Soo Ha, sebagai tokoh utama pernah merencanakan pembunuhan terhadap Min Joon Gook karena bosan dengan gangguan Min Joon Gook. Ia sempat membawa belati untuk menemui Joon Gook, namun ia diingatkan oleh Jang Hye Sung bahwa ia tidak boleh membunuh Joon Gook dengan alasan Soo Ha akan sama buruknya dengan Joon Gook bila membunuhnya. Pilihan baik di sini tidak selalu harus didasari oleh keperibadian tetapi juga dengan bantuan orang sekitar yang mengingatkan dan menyayanginya.

Jang Hye Sung ia baik dengan bimbingan ibunya untuk menjalani kehidupan dengan berharga. Ibunya berpesan sebelum mati di tangan Joon Gook, bahwa hidup sangat berharga untuk dijalani dengan kebencian dan dendam. Hidup ini bahkan tidak cukup untuk dijalani dengan saling mencintai, jangan sia-siakan dengan waktu untuk membenci seseorang. Sebelum adanya nasihat ini, Hye Sung adalah gadis yang ketakutan dan memungkinkan membalas kebencian dengan kebencian, keburukan dengan keburukan. Namun, setelah ibunya meninggal dan ingat dengan pesan tersebut, ia memutuskan untuk tidak berbuat jahat pada orang yang jahat padanya.

Referensi:

  1. Christopher Noris, Membongkar Teori Dekonstruksi Jacques Derrida, Terj. Inyiak Ridwan Muzir, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009)
  2. Http://wikipedia.co.id/I-Can-Hear-Your-Voice/ diakses pada tanggal 31 Desember 2015 pukul 09.00 WIB.
  3. Lee, Eun-ah (17 Juli 2013). “Lee Jong-suk’s I Can Hear Your Voice Extended by 2 Episodes”. 10Asia. Diakses tanggal 2013-07-17. Diakses pada tanggal 31 Desember 2015 pukul 10.15 WIB.
  4. Magnis Suseno (1993:163), dalam Mudjijono, et al. Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996).

Teori Simulacra dalam Iklan Rokok A Mild Go Ahead
Kajian Dekonstruksi Penokohan Karna dalam Serial Mahabharata
Representasi Kecantikan Perempuan dalam Iklan Sabun Giv

Kesimpulan

Itulah teori dekonstruksi dalam drama korea I Can Hear Your Voice. Dari kisah dalam drakor ini, baik dan jahat lebih pada akibat dari latar belakang yang menyebabkan seseorang memilih yang benar atau yang salah. Mereka yang ditampilkan sebagai orang yang baik merupakan sosok yang beruntung. Sedangkan mereka yang jahat sesungguhnya mereka tidak hidup dengan bahagia dan penuh tekanan, sehingga kondisi orang yang jahat ini perlu mendapatkan pertolongan dan simpati, bukan dibenci sepenuhnya.

You May Also Like

Leave a Reply