Dampak Buruk Emisi Karbon dan Upaya Pengurangannya di Indonesia
Perlu Anda ketahui bahwa meningkatnya popularitas penambangan kripto berbanding lurus dengan meningkatnya emisi karbon. Tentunya hal ini akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan karena emisi karbon adalah penyebab pemanasan global. Untuk itu, dibutuhkan solusi agar dampaknya bisa diminimalisir.
Apa Itu Emisi Karbon?
Secara sederhana, emisi karbon adalah kegiatan yang dilakukan oleh aktivitas manusia, yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Lengkapnya, emisi karbon adalah pelepasan gas dari hasil senyawa seperti dari bidang industri, kendaraan dan lainnya. Kenapa kegiatan ini berbahaya bagi lingkungan? Sebab gas yang dikeluarkan tersebut mengandung zat karbon seperti solar, CO2, LPJ dan beberapa bahan lainnya.
Keseluruhan zat tersebut akan dilepas ke udara dan menuju atmosfer, hal ini tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap terjadinya pemanasan global. Sebab kondisi ini adalah kontributor terbesar terjadinya perubahan iklim dan juga terjadinya gas rumah kaca di dunia. Berikut adalah beberapa pengaruhnya bagi lingkungan, yaitu:
- Menjadikan perubahan iklim yang ekstrim dan sulit untuk ditebak atau diprediksi
- Meningkatkan suhu global secara drastis yaitu 2 derajat celcius
- Menjadikan pemanasan global (global warming)
- Meningkatkan produksi gas rumah kaca
- Mencairnya es-es di kutub selatan dan kutub utara
Bumi sudah yang ditinggali sudah berusia tua. Maka dari itu, sudah seharusnya semua penduduk bumi untuk peduli terhadap kondisinya. Pemanasan global adalah kondisi yang harus mulai diperhatikan. Pengurangan emisi karbon juga harus segera dilakukan.
Aktivitas penambangan kripto ternyata memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada emisi karbon dan lingkungan. Penambangan kripto juga memiliki kontribusi yang besar dalam menyumbang peningkatannya. Maka dari itu sudah saatnya Anda untuk beralih pada token yang lebih ramah lingkungan.
Seiring dengan perkembangan zaman, mulai bermunculan token dengan istilah green earth token. Bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia investasi, terutama crypto sudah saatnya untuk mulai beralih pada koin crypto yang memiliki dampak baik bagi lingkungan.
Di Indonesia sendiri terdapat AHA token yang dibuat oleh PT Alam Hijau Anagata. Token ini memiliki konsep green earth token, yang memiliki misi untuk menguranginya. Dalam menjalankan misinya tersebut, PT Alam Hijau Anagata juga aktif dalam kegiatan peduli lingkungan.
Contoh Upaya Pengurangan Emisi Karbon yang di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan jumlah ekosistem mangrove terbesar di dunia, dimana mangrove ini adalah jenis tanaman yang bisa menyerap emisi karbon. Tentu dengan memiliki banyak tanaman mangrove, maka efek buruk dari peningkatannya bisa lebih diminimalisir.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya hutan mangrove ini. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa mangrove hanya terbatas pada pencegah abrasi dan dampak buruk tsunami. Padahal hutan mangrove ini memiliki fungsi yang jauh lebih penting yaitu untuk mengurangi pemanasan global di seluruh dunia karena bisa menyerap karbon.
Hal inilah yang dilakukan oleh PT Anagata bersama dengan komunitas pecinta lingkungan serta masyarakat di sekitar pantai Telaga Waja di Bali. Bertepatan dengan hari bumi sedunia 2022 setidaknya dalam kegiatan pengurangannya ini, dilakukan penanaman pohon mangrove sebanyak 1.200 tanaman.
Penanaman bibit mangrove ini diharapkan bisa untuk mengurangi dampak dari emisi karbon. Tidak hanya itu saja, hal ini juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat agar mulai peduli terhadap kelestarian lingkungan dan bumi.
Sumber:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5796741/apa-itu-emisi-karbon-kenali-penyebab-dampak-dan-cara-menguranginya
https://solarindustri.com/blog/emisi-karbon/
https://www.youtube.com/watch?v=4L3tH-PBmbs