Siapa Saja yang Berisiko Menderita Jantung Koroner?
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Di Indonesia, PJK menjadi penyebab kematian tertinggi, bahkan melebihi angka kematian akibat kanker dan stroke.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui siapa saja yang berisiko menderita PJK agar dapat melakukan pencegahan sedini mungkin.
Secara umum, ada dua kategori faktor risiko PJK, yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Keduanya merupakan penyebab jantung koroner yang bisa Anda perhatikan sejak dini.
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah tipe penyakit yang siap menyerang kapan saja. Memahami faktor risikonya adalah kunci utama agar Anda bisa mengurangi risikonya.
Meski demikian, ada beberapa faktor risiko yang sifatnya tidak bisa diubah. Di antara kelompok faktor risiko PJK adalah yang tak terhindarkan, yaitu:
1. Usia
Seiring bertambahnya usia, tubuh pun tak luput dari masalah pada organ-organ di dalamnya. Misalnya pembuluh darah mulai punya plak kolesterol. Inilah mengapa semakin tua usia seseorang, semakin tinggi risiko terkena PJK.
2. Jenis Kelamin
Pria termasuk lebih rentan terkena masalah penyakit ini. Secara alami, kadar hormon pria (testosteron) yang lebih tinggi berperan dalam meningkatkan risiko PJK.
Pria lebih berisiko terkena PJK dibandingkan wanita, terutama setelah usia 55 tahun. Wanita baru memiliki risiko yang sama dengan pria setelah menopause, ketika kadar estrogennya menurun.
3. Riwayat Keluarga
Memiliki keluarga dengan riwayat PJK, terutama pada usia muda, meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini. Faktor genetik berperan dalam menentukan kerentanan terhadap PJK.
Meskipun tak terhindarkan, bukan berarti kita tidak dapat meminimalisirnya. Menerapkan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, berolahraga teratur, makan makanan sehat, dan mengontrol berat badan, dapat membantu memperlambat potensi PJK.
Pemeriksaan kesehatan rutin juga penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Faktor Risiko yang Dapat Diubah
Selain faktor di atas, ada beberapa faktor yang masih dapat diubah. Anda bisa menjaga kebiasaan dan kondisi tubuh dengan perawatan diri yang lebih telaten. Apa saja?
Kebiasaan Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama PJK. Nikotin dan karbon monoksida dalam rokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah.
Mulailah untuk mengurangi kebiasaan merokok, bahkan Anda akan lebih sehat jika meninggalkannya secara total.
Kolesterol Tinggi
Kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri dan menyumbat aliran darah ke jantung.
Kurangi menyantap makanan tinggi kolaesterol seperti gorengan, jeroan, daging olahan seperti sosis dan sebangsanya, produk susu tinggi lemak, makanan cepat saji, udang, dan aneka makanan manis berlebihan.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi dapat merusak jantung dan pembuluh darah, serta meningkatkan risiko pembentukan plak di arteri.
Kurangi stress, mulai olahraga teratur, tingkatkan gaya hidup dan asupan makanan yang sehat. Hal ini bisa mengurangi peningkatan tekanan darah.
Diabetes
Faktor lainnya yang termasuk bisa Anda ubah adalah diabetes. Diabetes dapat meningkatkan risiko PJK dengan beberapa cara, termasuk meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, serta merusak pembuluh darah.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, dan obesitas dapat meningkatkan risiko PJK. Hal ini wakar karena bisa mengurangi metabolisme tubuh segala hal yang menyebabkan datangnya pemicu jantung koroner.
Stres
Stres dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, serta meningkatkan risiko peradangan, yang dapat merusak pembuluh darah.
Anda bisa mulai mengevaluasi apa saja penyebab stress. Misalnya apakah karena kurang istirahat, kurang olahraga, atau hal lain yang bersifat psikis.
Di antara hal lainnya yang bisa membantu meredakan stress adalah makan makanan sehat, tidur yang cukup, meluangkan waktu untuk diri sendiri, dan punya waktu untuk berinteraksi dengan orang lain.
Opsi terakhir jika memang tidak dapat diatasi, Anda bisa cari bantuan profesional untuk mengatasi gangguan stress berlebih. Dengan begitu, Anda bisa menikmati hidup dengan lebih sehat dan nyaman.
Nah, itulah beberapa aspek tentang siapa saja yang berisiko menderita jantung koroner. Ada yang tidak bisa diubah, tapi ada juga yang bisa kita usahakan.
Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko PJK, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui risikonya secara lebih akurat dan untuk mendapatkan saran tentang cara pencegahannya.
Dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, dan mengontrol berat badan.
Anda bisa konsultasikan dengan dokter spesialis jantung supaya lebih akurat. Pihak dokter profesional mungkin perlu meresepkan obat yang tepat untuk membantu mengontrol kolesterol, tekanan darah, atau diabetes.
Jika Anda masih bingung mencari dokter spesialis jantung yang tepat, bisa Rumah Sakit EMC Health Care yang merupakan rumah sakit untuk penanganan penyakit jantung. RS EMC memiliki tenaga medis yang ahli di bidangnya, termasuk dokter spesialis jantung.
Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/ini-9-orang-yang-berpotensi-terkena-penyakit-jantung
https://www.halodoc.com/artikel/siapa-saja-yang-berisiko-terserang-jantung-koroner
https://www.alodokter.com/penyakit-jantung-koroner