Tips Menjaga Kesehatan Kulit Bayi dari Ruam Popok dan Iritasi
Menjaga kesehatan kulit bayi itu mudah kok, Moms. Memang sih, umumnya bayi mudah sekali mengalami berbagai masalah kulit seperti ruam popok maupun iritasi, kemerahan, gatal, dan lain-lain di beberapa area tubuhnya. Maklum, karena kulit bayi, terutama usia 0-12 bulan punya kulit yang sensitif.
Anak pertama dan kedua saya pun mengalami masalah kulit. Bedanya, kedua anak saya tidak pernah mengalami ruam popok, tapi merah dan gatal-gatal di area lain seperti lipatan leher dan lengan.
Lho, kok tidak pernah ruam popok? Apa rahasianya? Nanti saya kasih tahu, ya Moms. Namun sebelum itu, yuk kita ketahui dulu beberapa hal penting berikut ini.
Mengenali Gejala dan Penyebab Ruam Popok Pada Kulit Bayi
Si Kecil yang rewel dan suka terbangun di malam hari bisa jadi mengalami ruam popok. Moms perlu memeriksa area kulit yang dibalut popok. Gejala lainnya misalnya si kecil tidak suka dan menangis saat mandi karena kulitnya perih saat terkena air.
Bayi yang mengalami ruam popok biasanya ditandai dengan kondisi kulit kemerahan di area pemakaian popok. Selaian itu juga bintik, begkak, luka di area kemaluan, pantat, atau paha.
Biasanya jika mengalami ini bayi akan merasa tidak nyaman sehingga ia menjadi rewel. Kondisi ruam popok membuat kulitnya terasa panas jika tersentuh.
Sebenarnya, ada beberapa alasan kenapa sih bayi itu suka mengalami ruam popok dan iritasi. Berbagai sumber menyebutkan bahwa penyebab ruam popok di antaranya bisa terjadi pada bayi lahir prematur, bayi yang sedang sakit, sehabis mendapatkan vaksin, diare, pada masa menyapih, atau memang memiliki turunan eksim kulit.
Nah, jika bayi Moms punya poin tersebut, mulai antisipasi sejak dini. Meski demikian, bayi dengan kondisi normal pun bisa mengalami masalah kesehatan kulit tergantung perawatan. Jadi, bagaimana cara menjaga kesehatan kulit bayi? Yuk simak tips berikut ini.
Tips Menjaga Kesehatan Kulit Bayi Agar Terhindar dari Ruam Popok Maupun Iritasi
Ini rahasianya mengapa kedua anak saya tidak pernah mengalami ruam popok. Sebetulnya, mungkin ada sedikit ruam namun tidak begitu terlihat sehingga bayi saya tidak begitu terganggu.
Menurut berbagai sumber, kulit bayi itu memang sangat sensitif. Sangat mungkin mengalami ruam atau iritasi walaupun mungkin tidak begitu kentara. Jadi, iritasi tersebut sembuh cepat sebelum saya menyadarinya. Bisa jadi, ya.
Namun intinya, kita pasti tidak mau si kecil mengalami kulit yang bermasalah sehingga ia rewel dan tidak nyaman, kan? Apalagi mengalami ruam popok yang terasa panas dan perih bagi bayi. Wah, kasihan sekali.
Berikut ini rahasia menjaga kesehatan kulit bayi dari ruam popok menurut pengalaman saya dan dari berbagai sumber kesehatan. Apa saja?
1. Memilih Tidak Memakai Popok Jika Memungkinkan
Saat ini mungkin jarang orang tua yang sanggup merawat bayi tanpa memakai popok anti bocor. Namun, ternyata bayi tanpa popok sekali pakai bisa menjaga kulitnya mendapat sirkulasi udara dengan baik.
Asalkan orang tua selalu sigap membersihkan si kecil dan mengganti celananya saat ia pipis atau buang air besar (BAB). Bayi juga tidak akan lama-lama terkontaminasi bakteri dari urine atau feses.
Tidak memakaikan popok bayi dan hanya memakai celana dalam ini saya lakukan terhadap anak pertama waktu itu. Selain karena saya memang full menjaganya tanpa mengerjakan pekerjaan lain, ada orang tua dan tetangga yang ikut membantu menjaga anak saya, dan juga waktu itu saya masih terbiasa dengan perawatan bayi di desa yang memang tidak pernah dipakaikan popok sekali pakai atau biasa orang sebut pempers.
Nah, jika Moms sanggup dan memang ingin menjaga si kecil secara ekstra dari masalah ruam popok, cara nomor satu ini saya rekomendasikan. Itu jika sanggup, lho ya Moms.
2. Sering Mengganti Popok
Nah, berbeda ceritanya jika si kecil kita pakaikan popok sekali pakai maupun popok kain anti bocor. Caranya adalah selalu mengganti popok lebih sering, terutama jika kita tahu si kecil telah buang air.
Pastikan kita memilih popok sekali pakai yang punya โalarmโ di bagian luarnya. Jadi, dari luar bisa kelihatan apakah bayi buang air atau tidak lewat perubahan warna popok. Kalau ada perubahan warna, kita bisa menggantinya dengan yang baru.
Anak kedua saya juga memakai pampers setiap hari. Kondisi saat ini berbeda dengan waktu dulu. Sekarang, setelah anak lahir, hanya saya dan suami yang menjaga dan merawat bayi kami. Ditambah lagi, suami sambil bekerja di rumah. Tentunya tidak sanggup jika harus terus mengganti celana dalam bayi dan membasuhnya sendiri. Khususnya pada masa habis melahirkan dan usia bayi di bawah 6 bulan.
3. Perhatikan Ukuran Popok Bayi
Jangan lupa untuk memperhatikan agar ukuran popok yang si kecil kenakan cukup longgar. Selain tidak akan nyaman jika terlalu ketat, juga bisa menyebabkan iritasi kulit karena sirkulasi udara yang kurang bisa memicu ruam popok.
Caranya bisa dengan menyesuaikan ukuran popok dengan berat badan bayi, bukan usianya. Anak kedua saya termasuk bayi yang memang punya berat badan (BB) melebihi usianya. Jadi, kami membeli popok sesuai BB si kecil.
4. Berhenti Memakai Popok Sesekali
Usahakan supaya bayi tidak memaki popok dulu beberapa saat dalam sehari, Moms. Misalnya jam sibuk Moms dari pagi hingga jam 3 sore, maka sejak jam 3 sore hingga si kecil mandi biarkan ia tanpa popok sama sekali agar kulitnya bisa โbernafasโ.
Memakai popok secara terus mensrus walaupun kulit bayi tergolong normal dan sehat, kadang ada saja iritasi. Misalnya ketika mudik dan tidak memungkinkan bayi tanpa pampers selama tiga hari, minimal area pinggang bayi saya kemerahan dan sedikit bengkak.
Jadi, setelah kembali ke rumah, bayi saya tidak dipakaikan popok dan menggantinya dengan celana yang longgar. Meskipun pipis di sembarang tempat atau BAB tanpa kenal waktu, tidak apa-apa. Itulah momen seru sebagai orang tua. Huhu.
5. Membersihkan Area Buang Air dengan Benar
Selain soal popok tadi, membersihkan bayi setelah buang air juga perlu cara tepat. Bersihkan dari depan (area kemaluan) ke belakang. Gunakan air mengalir jika membersihkannya di kamar mandi.
Namun, jika momen bersih-bersih ini di atas perlak karena bayi masih kecil, yang penting kita membasuhnya dengan bersih tuntas. Saya biasanya memakai tisu karena lebih mudah dan praktis. Biasanya jika memakai kain, orang akan mengelap kotoran bayi lalu membasuhnya di dalam wadah dan mengelap kembali dengan kain tersebut. Tentu itu bukan cara yang bersih.
Cara membersihkan BAB bayi yang tepat dengan tisu, antara lain:
- Tidurkan bayi di atas perlak, lalu taruh kain lebar (bisa pernel atau kain bedong bayi) di bawah pinggang hingga kaki. Tujuannya supaya air tidak merambat ke punggung atau melebar ke samping. Terlebih itu adalah air yang tercampur kotoran.
- Ambil satu lembar tisu kering dan mulai bersihkan dari depan. Jika masih kotor, ambil tisu baru hingga pantat bayi benar-benar bersih.
- Lanjutkan dengan tisu yang dibasahi air supaya lebih bersih. Lakukan sampai kulit bayi terasa kesat.
- Jangan lupa cuci tangan Moms dengan sabun setelah membersihkan bayi.
Untuk bayi di bawah 6 bulan, membersihkan BAB bayi hanya perlu 2 lembar tisu saja, kok. Soalnya feses bayi masih encer dan sedikit-sedikit. Sedangkan bayi yang mulai mengonsumsi Manakanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), biasanya lumayan butuh beberapa lembar tisu.
6. Gunakan Salep Ruam Popok Bayi
Memakai salep ruam popok bayi bisa Moms aplikasikan ketika bayi mau tidur di area kulit yang tertutup popok. Fungsi salep ini adalah menjaga kulit bayi dari iritasi karena gesekan. Cream ruam popok yang bagus juga bisa merawat kulit si kecil.
Jangan lupa memilih produk yang tidak mengandung pewangi, pengawet, atau pewarna, ya. Rekomendasi salep ruam popok bayi yang bagus menurut saya adalah Bepanthen dari Bayer.
Salep Ruam Popok Bayi Bepanthen Baby
Bepanthen Baby adalah salep ruam popok bayi produksi PT Bayer Indonesia yang punya khasiat triple action formula. Ketiga fungsinya ini adalah melindungi, melembutkan, dan merawat kulit bayi setiap hari.
Cream Bepanthen ini bisa Moms gunakan setiap malam sebelum memakaikan popok kepada si kecil. Kandungan vitamin B5 baik untuk merawat kulit bayi dan dexpanthenol yang tidak hanya mengobati masalah ruam popok, tapi juga meregenerasi kulit yang baru.
Bepanthen Baby tidak mengandung pewangi, pengawet tambahan, dan pewarna sehingga aman untuk kulit si kecil. Bahkan, fungsinya juga bisa untuk merawat puting susu ibu ketika lecet. Sangat membantu, karena menyusui rentan sekali lecet. Terutama ketika bayi baru lahir, saat bayi tumbuh gigi, atau saat pelekatan ibu dan bayi kurang tepat saat menyusui.
Oh ya, Moms bisa mengaplikasikan salep Bepanthen juga ke area kulit bayi yang kemerahan di lipatan lengan, leher, maupun paha. Moms tidak perlu panik jika bayi mengalami ruam popok karena cream ini bisa didapat di apotek terdekat, kok.
Selama gejala ruam itu normal, salep Bepanthen Baby solusinya. Namun, jika ruamnya menjalar atau meluas walau telah diobati, berair, atau disertai demam, maka bisa saja si kecil mengalami infeksi. Jika terjadi hal seperti itu, Moms perlu berkonsultasi ke dokter. Selain pemberian salep, dokter akan memberikan rekomendasi pengobatan yang lebih tepat.
Itulah tips menjaga kesehatan kulit bayi dari ruam popok dan iritasi. Hal utama adalah menjaga kulit bayi selalu bersih dan mendapat sirkulasi udaya yang cukup. Gunakan salep ruam popok bayi yang tepat seperti Bepanthen Baby untuk merawat kulit bayi agar aman dan sehat.
Sangat membantu….
Syuuuukaaa dg artikel nya
๐๐๐๐