Mitos Pernikahan Anak Pertama Pria dan Anak Bungsu Wanita
Pernah mendengar mitos pernikahan anak pertama dan anak terakhir Sobat? Khususnya mengenai Mitos Pernikahan Anak Pertama Pria dan Anak Bungsu Wanita yang masyarakat percayai sebagai pasangan yang sangat serasi.
Ya, sampai saat ini, khususnya mitos pernikahan Jawa menganggap jika anak pertama menikah dengan anak terakhir berjodoh, maka pernikahan mereka akan bahagia dan langgeng.
Pernikahan anak sulung dengan anak bungsu dalam mitos orang Jawa merupakan pernikahan ideal. Sebaliknya dalam mitos pernikahan Jawa juga mengatakan bahwa pernikahan anak pertama dengan anak pertama akan banyak resiko. Tidak heran jika banyak orang Jawa menghindarkan anak sulung mereka menikahi sesama anak sulung.
Pengertian Mitos
Sebenarnya, mitos itu bukanlah suatu hal yang melulu identik dengan keyakinan kolot. Mitos sendiri memiliki pengertian dan unsur yang cukup kompleks meskipun pengertian secara harfiah memang menngacu kepada unsur gaib.
Pengertian mitos pada dasarnya memang mengacu kepada cerita atau folklore. Mitos dalam Wikipedia adalah berupa penafsiran mengenai alam semesta dan adanya makhluk di dalamnya, serta dipercaya kebenarannya oleh yang menganutnya. Umumnya berupa cerita yang tokohnya dewa dewi dan alam semesta.
Namun, jika mengacu kepada pendapat para ahli, umumnya mitos adalah keyakinan yang sengaja atau tidak sengaja dibuat oleh masyarakat. Tidak sengaja karena terjadi akibat kejadian yang timbul dari pengalaman dan akhirnya orang percayai sebagai sebuah keyakinan. Misalnya mitos tentang pernikahan anak pertama dengan anak terakhir yang masyarakat Jawa anggap sebagai jodoh serasi.
Jadi, meskipun orang mengatakan itu adalah mitos, sebaiknya kita pelajari terlebih dahulu mengapa sebuah keyakinan bisa melekat di masyarakat. Tidak serta merta menolak atau juga langsung menerima.
Kenapa pasangan anak pertama pria dengan anak bungsu wanita ini orang anggap sebagai pasangan ideal?
Karakter Anak Sulung Vs Anak Bungsu
Mitos lahir bisa jadi karena sebab tertentu. Pernikahan Anak Pertama Pria dan Anak Bungsu Wanita merupakan jodoh ideal karena perpaduan karakter mereka yang saling melengkapi satu sama lain.
Pertama, Si Sulung Yang Mengayomi Dan Si Bungsu Yang Manja
Karakter ini terbentuk karena proses perkembangan masing-masing dalam keluarganya. Jika anak pertama terbiasa mengasuh dan mengayomi adik-adiknya, maka si bungsu lebih banyak diayomi dan tidak memiliki tugas menjaga anggota keluarga yang lain.
Bahkan, seringkali orang tua mencurahkan banyak perhatian lebih kepada anak bungsu karena setelah si bungsu tidak ada lagi anak lain yang mengambil posisinya.
Antara karakter mengayomi milik anak sulung menjadikannya mampu menampung sifat manja anak bungsu yang menjadi pasangannya. Jadi wajar jika anak pertama laki laki menikah dengan anak terakhir perempuan umumnya harmonis.
Kedua, Anak Sulung yang Bertanggungjawab dan Mandiri, Sementara Anak Bungsu yang Suka Bergantung
Karakter dua belah pihak yang masyarakat percayai ini juga merupakan alasan mengapa anak pertama menikah dengan anak terakhir memiliki mitos sebagai pasangan ideal.
Anak pertama memiliki tugas menjaga adik-adiknya membuatnya lebih memiliki sifat tanggungjawab yang tinggi. Anak sulung juga lebih mandiri sehingga mampu hidup sendiri dan menanggung orang lain.
Sementara anak bungsu terbiasa diasuh oleh kakaknya sehingga lebih sering bergantung kepada sang kakak. Jika menikah dengan anak sulung, maka ia akan aman.
Ketiga, Anak Sulung yang Dewasa dan Anak Bungsu yang Kekanakan
Sifat serasi lainnya adalah karena anak sulung memiliki karakter yang dewasa. Ia terbiasa mengatasi banyak rutinitas dan persoalan sendiri karena orang tua mulai membagi perhatiannya dengan adik-adiknya.
Sementara anak terakhir lebih banyak diasuh dan dibantu oleh orang tuanya maupun oleh kakaknya. Itulah sebabnya sifat anak bungsu lebih kekanakan dan cocok berdampingan dengan anak sulung yang dewasa.
Keempat, Anak Sulung Itu Serius dan Anak Bungsu Lebih Humoris
Anak sulung terbiasa dengan petuah orang tuanya untuk menjaga adik-adiknya. Selain itu, ia juga banyak memiliki tanggungjawab sehingga pikiran dan prilakunya lebih serius.
Sifat ini akan diimbangi oleh anak bungsu yang lebih santai dan ceria. Oleh karena itu, mereka akan saling melengkapi supaya hubungan tidakterlalu tegang.
4 Mitos Pernikahan Anak Pertama Pria dan Anak Bungsu Wanita
Karakter anak pertama dan anak terakhir di atas membuat sejumlah keyakinan di masyarakat bahwa jika mereka menikah akan sangat serasi. Kedua sifat yang saling melengkapi itu membuat pernikahan mereka banyak orang yakini akan bahagia. Pasangan yang paling baik untuk bersanding dalam pernikahan.
Apa Mitos Pernikahan Anak Pertama Pria dan Anak Bungsu Wanita yang orang percayai selama ini? Menurut Suar.id, ada 4 mitos mengenai pernikahan anak pertama dengan anak terakhir.
Pasangan Ideal
Pasangan ini ideal karena punya sifat yang saling bertentangan namun akan sangat serasi jika bersatu. Jika yang satu dewasa, yang satunya kekanakan. Maka anak sulung yang menjadi suami akan bisa memahami perilaku istrinya yang kekanakan.
Suami yang merupakan anak sulung juga terbiasa mandiri dan mampu mengayomi istrinya. Sifat mereka yang saling melengkapi membuat mereka dipercayai sebagai pasangan ideal.
Rumah Tangga Bahagia
Hal ini terjadi karena pernikahan itu meyatukan dua sifat orang yang berbeda. Jika keduanya saling bersikukuh dengan pendapat, pandangan, serta ego, maka rentan terjadi pertengkaran.
Berbeda jika salah satunya bersikeras dan satunya mengalah. Jika suami terbiasa mengasuh adik-adiknya, maka ia mampu mengayomi istrinya yang mungkin sering memaksakan keingiannya. Suami akan mengalah demi kebahagiaan istri.
Jika istri bahagia, tidak menutup kemungkinan akan menciptakan suasana rumah yang nyaman dan tentram.
Rumah Tangga Mandiri
Sifat anak sulung yang mandiri ini akan bisa menutup sifat anak bungsu yang biasa bergantung. Jika keduanya menikah, maka mereka mampu hidup mandiri dan tidak lagi bergantung kepada orang tua mereka.
Anak bungsu memiliki karakter yang membutuhkan sandaran dalam rumah tangga. Jika ia menikah dengan sesame anak bungsu, mitos menyebutkab bahwa kemungkinan mereka akan lebih banyak bergantung kepada orang tua.
Tentu hal ini kurang merupakan harapan dalam pernikahan. Jadi, keberadaan anak sulung yang mandiri ini bisa melengkapi anak bungsu agar rumah tangga mereka mandiri.
Mampu Menyelesaikan Permasalahan dengan Baik
Permasalahan rumah tangga seringkali karena perbedaan pikiran. Adapula karena kondisi yang datang dari luar. Sifat anak sulung yang dominan mampu membuat masalah lebih cepat clear karena anak bungsu lebih banyak mengikuti.
Kondisi ini membuat persoalan lebih mudah selesai. Berbeda jika satu sama lainnya tidak bisa menerima masukan pasangan atau membawa kehendak terus menerus.
Persoalan akan terselesaikan dengan baik tatkala salah satu mudah mengalah serta ada yang mampu dan terbiasa menjadi pemecah persoalan.
Berpotensi Kaya Raya
Orang Jawa juga mempercayai bahwa jika anak pertama menikah dengan anak terakhir bisa mendatangkan kemurahan rezeki.
Mungkin ini terdengar aneh. Namun, banyak orang meyakini, terutama jika anak pertama pria menikah dengan anak bungsu wanita. Alasannya, anak sulung adalah tipe orang yang suka bekerja keras. Sementara, si bungsu senang menabung.
Anak pertama cenderung suka mengatur dan mengoordinir, sedangkan anak bungsu terbiasa berada dalam pengawasan dan aturan kakak-kakaknya.
Perpaduan ini orang Jawa yakini sebagai pemicu rezeki anak pertama menikah dengan anak bungsu lebih potensial daripada pasangan lainnya. Apakah kamu percaya?
Bagaimana Menyikapi Mitos Pernikahan Anak Pertama Pria dan Anak Bungsu Wanita?
Mitos orang yakini karena memang mungkin sering terjadi dan terbukti. Namun, perlu kita pahami bahwa segala yang terjadi selalu ada sebabnya.
Begitu pula dengan mitos pernikahan anak pertama dengan anak terakhir ini. Ada sebab ada akibat. Sebabnya karena karakteristik mereka seperti yang saya sebutkan. Akibatnya pernikahan sulung dan bungsu lebih banyak yang bahagia.
Berbeda jika ada yang kurang atau bahkan salah dalam hal “sebab”. Misalnya ternyata anak sulung tidak memiliki karakter di atas. Pasti ada anak sulung yang malah manja, kekanakan, serta sifat lainnya yang menjadi mitos anak bungsu.
Begitu pula anak bungsu tidak selalu menjadi sosok yang penurut, bergantung, manja, dan lain-lain. Akibatnya, bisa jadi si bungsu ini juga menjadi pasangan yang suka memberontak, memperturutkan ego, atau dominan sehingga berbenturan ide dan pemahaman dengan pasangannya.
Memang faktanya, mitos seringkali menjadi nyata. Namun, tidak jarang juga malah berbeda dengan teorinya. Pernikahan anak sulung dengan anak bungsu tidak selalu harmonis tergantung bagaimana pengasuhan dalam keluarga masing-masing.
Selain itu, apakah masing-masing memiliki sifat yang baik, hati yang baik, juga mempengaruhi keharmonisan keluarga. Akan sangat bertentangan dengan teori jika ternyata prilaku mereka tidak mencerminkan kebaikan hati.
Bagitu juga soal rezeki anak pertama menikah dengan anak bungsu dalam pernikahan mereka. Tentunya tidak akan kaya raya jika ternyata keduanya adalah orang yang boros dan tidak terbiasa bekerja keras.
baca juga 5 Topik Keuangan yang Harus Kamu Bahas Sebelum Menikah
Bagaimana Sobat? Apakah kamu percaya Mitos Pernikahan Anak Pertama Pria dan Anak Bungsu Wanita ini? Apakah kamu punya contoh nyata mengenai pendapat kamu? Silahkan sampaikan pada kolom komentar ya.
Assalamualaikum kak. Ini saya pacaran sudah 5 tahun kak. Terus pacar saya itu anak pertama dan saya anak bungsu. Tapi emang benar dalam kata-kata kak itu ada juga masuk dalam hubungan kami 👍