Asus Zenfone 9, Alat Tempur Super Ringkas untuk Konten YouTube
Siapa yang punya rencana membuat konten Youtube tapi nggak pernah terealisasi? Mungkin di antara teman-teman ada yang mengalami hal yang sama seperti saya. Sepertinya menjadi Youtuber memang gampang susah.
Entah karena keterbatasan waktu, ide, atau penyebab yang paling sederhana adalah tidak bisa konsisten. Membuat konten karena tergiur dengan penghasilan yang menjanjikan. Padahal, sekedar video ‘ringan’ seperti membuat sup ikan gurame atau merekam kereta api yang sedang lewat sangat dibutuhkan semangat dan kesungguhan.
Saya membuktikan sendiri bahwa membuat konten Youtube yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang itu tidak bisa dilakukan dengan asal. Hanya karena melihat Youtuber lain dengan konten aduk-aduk slime, syuting kelereng bergulir di atas lintasan, atau masak-masakan dengan alat dan bahan serba mini.
Video jenis itu ternyata tetap membutuhkan perencanaan yang matang, rasa cinta dalam membuat konten, dan “alat tempur” yang mendukung. Misalnya kamera yang memadai.
Blogger yang Ingin Menjadi Youtuber
Meskipun seorang full time blogger, sebenarnya saya memiliki ketertarikan untuk membuat konten di YouTube.
Sebelum memutuskan menekuni blog secara profesional tahun 2020, saya sudah membuat berbagai rencana dan mulai praktik membuat beberapa video. Lalu, saya upload di channel saya. Namun, akhirnya saya memilih fokus menjadi penulis lepas di blog.
Tahun 2019 adalah momen kehamilan, lalu tahun 2020 memiliki bayi yang harus senantiasa diasuh. Kalaupun harus sambil bekerja, waktunya tentu terbatas. Hanya bisa memilih salah satu pekerjaan saja.
Pilihan saya jatuh kepada dunia blog karena merupakan ranah yang sudah tidak asing lagi untuk saya. Saya autodidak “iseng” utak-atik blog sejak mahasiswa di tahun 2012. Tahun 2019 akhir bertemu komunitas bloger yang akhirnya menjadi pintu berbagai project.
Saya pun memilih pekerjaan yang memang sudah saya kuasai dan sudah terlihat penghasilannya. Akhirnya, rencana membuat konten Youtube saya tunda. Selain agar fokus, juga waktu yang saya miliki tidak begitu banyak setiap harinya.
Nah, sekarang setelah anak memasuki usia 3 tahun, anak saya sudah mulai koperatif. Bisa anteng bermain ketika saya menjemur pakaian, mencuci baju, beres-beres rumah, dan memasak. Begitu juga saat ngeblog, anak bungsu ini sudah mulai paham dengan pekerjaan ibunya.
Alhasil, saya mulai merasa memiliki waktu yang lumayan luang belakangan ini. Saya pun berpikir, tidak ada salahnya nih menjajal media lain sebagai sebuah alternatif pekerjaan.
Terlebih lagi, sekarang konten dalam bentuk video sangat banyak digemari netizen. Jika bicara potensi penghasilan, asalkan sungguh-sungguh dan memiliki ilmunya, pasti ada jalannya.
Kendala dalam Membuat Konten Youtube
Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua anak kecil, saya tentu memilih membuat konten YouTube yang paling terjangkau. Bisa dilakukan di rumah, menggunakan objek yang mudah didapatkan, mudah dibuat menjadi sebuah konten, dan pastinya ada sarana pendukung yang memadai.
Namun, itu tadi, pengalaman membuat konten yang menurut saya sederhana sekalipun ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Butuh tekad kuat, pemilihan konten yang bisa terus berlanjut, dan jika harus mengeluarkan modal, maka harus yang terjangkau.
Ada beberapa ide konten yang pernah saya coba buat. Semuanya saya kira cukup simpel dan akan bisa konsisten.
Namun, pada prakteknya semua mengalami kendala yang membuat saya berhenti. Ya, selain menjatuhkan pilihan untuk fokus ngeblog itu tadi, konten yang saya buat juga membutuhkan effort yang tinggi dan waktu yang tidak sebentar untuk memetik hasilnya.
Konten Memasak
Pernah saya mencoba memasak dan memperoleh jumlah tontotan yang lumayan banyak. Padahal baru dua video.
Video pertama adalah resep oseng terong ungu yang mendapatkan 19 ribu penonton. Sedangkan video lainnya adalah resep sup ikan gurami dengan jumlah penton 5,6 ribu.
Kendala yang saya hadapi adalah kurangnya peralatan memasak. Hanya memiliki wajan dan alat penggorengan lainnya.
Jika punya keinginan kuat dan nyaman dalam membuat kontennya, masalah perlengkapan mungkin bisa saja diusahakan. Ide masakan juga bisa dicari. Bahkan, untuk konten ini, menggunakan kamera smartphone 8 mp masih tergolong ramah di mata.
Hal yang paling menjadi kendala adalah saya sangat tidak bisa membuat video konten memasak karena prosesnya syutingnya. Meskipun senang memasak, tapi jika dibuat konten ternyata sangat tidak nyaman.
Saya harus memegang handphone untuk setiap pengambilan videonya. Dan entah kenapa, kedua masakan di atas sangat tidak enak untuk dimakan. Haha.. Padahal di momen biasa tanpa dibuat konten rasanya bisa sangat enak. Entahlah.
Akhirnya saya tidak bisa lagi mencoba membuat konten memasak. Kecuali jika punya partner yang mau menjadi kameramen, tampilan dapur dan peratan masak yang enak dilihat, dan ada modal untuk membeli alat masak dan bahan masakan. Ini untuk berjaga-jaga jika hasil masakannya tidak bisa dimakan. Jika budget sudah direncanakan dan dianggarkan, makanan terbuang bisa sedikit dimaklumi.
Saya pun memutuskan bahwa aktivitas memasak lebih enak jika dinikmati sendiri. Iris-iris sayur, membuat bumbu, hingga pembuatannya sajian untuk keluarga tanpa perlu dikontenkan. Lebih nyaman dan apa adanya. Bisa fokus juga dalam menciptakan sajian yang maksimal. Akhirnya, sampai sekarang masih “say no” untuk membuat konten memasak.
Meski cinta memasak, tapi tidak cinta membuat konten memasak. Hmm.
Mini Cooking
Gagal di masakan sungguhan, saya pun menjajal jenis konten ASMR. Namun, masih seputar masak-memasak. Saya pikir, memasak memang “saya banget”. Jadi, konten inilah yang paling bisa saya garap.
Bedanya, kalau bentuk mini memang murni untuk konten. Tidak ada masakan terbuang, tidak perlu merasa bersalah juga. Hehe.. Begitu pikir saya.
Mini cooking atau memasak dengan peralatan dan bahan serba mini sangat diminati penonton YouTube pada tahun 2019an. Misalnya saja channel Tiny Foodkey, Miniature Cusina, Miniature Cooking, dan lain-lain sangat menarik bagi saya.
Lagi-lagi saya mendapatkan kendala seperti pembuatan perapiannya yang lebih membutuhkan kerja keras ketimbang memasak sungguhan, peralatan kurang memadai, dan lokasi syuting yang sangat terbatas. Rumah saya berada di gang sempit. Jika harus mencari tempat lain, pasti harus izin kepada pemilik lokasi.
Saya putar-putar otak untuk menyiasati lokasi syutingnya, masih saja mandeg. Ya sudahlah, saya relakan lagi ide konten satu ini.
Hasil video yang remang-remang karena keterbatasan kemampuan kamera ponsel juga membuat konten saya terasa “batal” menjadi sebuah konten satisfying. Sebuah acara yang mengedepankan seni dan hiburan, sebaiknya dioptimalkan dengan gambar yang jernih, menyenangkan, dan memanjakan mata.
Hunting Kereta Api
Salah satu konten YouTube yang juga banyak ditonton adalah video kereta api lewat. Ada juga YouTuber yang benar-benar naik kereta apinya dan syuting proses pengambilan videonya dari awal masuk loket hingga sampai tujuan. Saya pun sempat memiliki rencana membuat video semacam ini.
Ternyata yang ini juga tidak cocok karena saya punya kendala dalam hal mobilitas. Tentunya syuting kereta api harus punya banyak lokasi pengambilan video. Sangat kurang merarik seandainya lokasinya di situ-situ saja, ya kan?
Hunting kereta api lewat pun saya biarkan pergi berlalu. Next time jika memang ada kesempatan dan waktunya, kenapa tidak?
Berbekal waktu yang lebih luang, bisa pindah-pindah lokasi untuk variasi angle kamera, dan dibantu kamera terbaik, sebenarnya konten kereta api lewat bisa terealisasi.
Rencana Konten Youtube Paling Cocok untuk Saya
Awal mula memiliki ide konten ini adalah memperhatikan kegemaran anak saya sejak usia 1 tahun sampai sekarang di usia 3 tahun. Konten yang dia tonton ternyata juga digemari orang lain, hingga jutaan view.
Dari sekian pengalaman membuat video Youtube, konten ini paling cocok untuk saya garap. Rencana konten yang akan saya buat adalah video bertema mainan anak-anak. Mulai dari aneka mobil mainan, truk mainan dan aneka hewan. Saya yakin karena beberapa alasan.
1. Potensi Produksi Konten yang Banyak
Konten mainan anak-anak merupakan konten yang akan menghasilkan lebih banyak variasi dan lebih mudah disyuting.
Di antaranya video mencari mainan di area pesawahan dekat rumah. Caranya dengan menaruh semua mainan di area tertentu dan seolah saya menemukan mainan itu. Namun, tentunya dengan statemen bahwa ini hanyalah permainan, dan anak-anak tidak boleh mencari mainan sendiri ke tempat seperti ini.
Satu topik ini bisa menghasilkan beberapa video berbeda. Misalnya mencari mainannya di area kali (sungai kecil) pinggir sawah dan pematang sawah. Video lainnya bisa mengubah jenis mainan yang ditemukan.
Konten ini mendidik bagi anak usia toddler dengan mengenalkan nama-nama mobil mainan dan hewan-hewan. Video bisa diselingi dengan shoot burung bangau yang biasanya ada di sekitar pesawahan dekat rumah, shoot tanaman padi dan menceritakan tentang padi dalam narasi video, dan lain-lain.
Selain di pesawahan, lokasi bisa bervariasi dengan melumuri mainan dengan lumpur buatan berwarna. Misalnya tepung diwarnai pewarna makanan berawarna hijau, kuning, biru, dan lain-lain. Lalu membersihkannya sambil minta penonton menebak kira-kira kendaraan apa yang akan dibersihkan tersebut. Lalu, memberitahu namanya setelah bersih.
Jika kehabisan ide, bisa upgrade mainan baru seperti kereta api mainan dan menjalankannya di lintasan atau kelereng dengan lintasannya.
Jumlah video yang dihasilkan setidaknya akan cukup untuk menguji seberapa besar atau kecil animo pengguna Youtube. Menurut salah seorang Youtuber senior, 10 video sudah cukup untuk belajar dan menguji optimasi SEO konten kita. Ini juga bisa melahirkan ide lainnya untuk video yang lebih baik lagi setelahnya. Baik dari segi optimasi, kreativitas konten, dan sebagainya.
2. Konten Ini Memiliki Persaingan yang Baik
Salah satu daya tarik konten ini untuk saya adalah dalam hal potensi kata kunci yang akan digunakan. Misalnya kata kunci “membersihkan mainan berlumpur” termasuk memiliki search volume yang tinggi, tingkat persaingan yang sedang, dan kekuatan SEO yang sangat bagus.
Tidak hanya di dunia blogging, riset kata kunci untuk konten YouTube juga sangat penting supaya bisa memproduksi konten yang benar-benar dicari penonton dan memiliki peluang mendapatkan view yang menjanjikan.
3. Target Penonton yang Sepesifik untuk Anak-anak Usia 2 hingga 4 Tahun
Menentukan persona penonton itu saya rasa sangat penting. Ini juga akan mempermudah dalam komunikasi dan pemilihan konsep.
Menyebut penonton dengan sebutan “Adik-adik” pasti akan lebih mantap. Begitu juga intonasi, pilihan bahasa, dan berbagai cara komunikasinya dilakukan sebagaimana bicara dengan anak-anak usia toddler. Ini bisa menjadi bekal narasi video yang lebih mantap tanpa ragu.
Persona yang jelas juga membantu kita meningkatkan kualitas video sesuai dengan penonton. Misalnya, evaluai narasi yang keliru dan tidak cocok diceritakan kepada anak-anak batita bisa terus diperbaiki ke depannya.
4. Sesuai dengan Situasi dan Kondisi Orang Rumahan Seperti Saya
Saya merupakan orang rumahan yang punya mobilitas terbatas. Saya dan suami bekerja dari rumah. Urusan rumah tangga dan anak-anak juga dilakukan oleh saya dan suami saja tanpa ada orang tua atau ART.
Makanya, kalaupun mau menggarap channel Youtube, wajib banget memilih konten yang benar-benar spesifik cocok dengan kemampuan dan situasi kami. Harus bisa dibuat tanpa bepergian jauh, tidak mengeluarkan budget besar, bisa dibuat dengan skill editing dasar-dasar saja, dan tidak harus merekrut karyawan.
ASUS Zenfone 9, Alat Tempur dalam Membuat Konten YouTube yang Super Power
Asus Zenfone 9 adalah fasilitas perekam video dan pembuat gambar paling saya dambakan. Lho, kenapa bukan kamera DSLR saja? Kenapa membeli ponsel to the point untuk membuat produksi video?
Namanya rencana yang sudah pengalaman berkali-kali mandeg, alat yang dipakai sebaiknya serbaguna. Jika kendala dalam proses pembuatan konten, perangkat berupa ponsel tidak akan nganggur. Bisa digunakan untuk banyak hal.
Apalagi, si Zenfone 9 ini merupakan gadget Compact Size Big Possibilities. Tajuk yang tidak sekedar tajuk, tapi benar-benar nyata sebagai gawai simpel dengan fungsi raksasa.
Tidak hanya punya kemampuan menciptakan konten terbaik untuk YouTube, tapi bisa diandalkan untuk mendampingi berbagai profesi dan kegiatan sehari-hari.
Kalau untuk konten Youtube yang saya rencanakan, saya sangat yakin Zenfone 9 ini bakal menjadi amunisi paling andal, karena:
1. Dilengkapi Gimbal, Cocok untuk Konten yang Dibuat Sambil Bergerak
“Gimbal artinya sistem sumbu putar yang terpasang di suatu rangka atau motor. Fungsinya untuk menstabilkan rekaman dan menghasilkan video yang lebih smooth.” Begitu kata Mas Indra Maulana dalam pertemuan online yang membahas review Asus Zenfone 9 beberapa waktu lalu.
Bagaimana tidak, kamera utamanya 50 MP dengan 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer yang bisa meminimalisir efek guncangan. Seandainya membuat video hunting mainan anak-anak sambil berjalan menyusuri pesawahan, hasilnya akan lebih nyaman dilihat.
Kameranya telah diupgrade dengan Sony® IMX 766 yang dapat menghasilkan gambar optimal, maka gimbal ini menyempurnakan hasil rekaman. Tidak hanya jernih, tapi juga minim blur akibat guncangan, dan jeda yang mengganggu.
2. Tahan Air Jika Jatuh ke Kali atau Air Pembilas Mainan
Pengalaman saya, membuat konten video sesimpel aduk-aduk sayuran di wajan juga cukup merepotkan. Meskipun bisa menggunakan stand ponsel di kepala misalnya, yang namanya memegang dan mengutak atik alat perekam pasti tidak dapat terhindarkan.
Potensi untuk kecemplung sangat mungkin terjadi. Melakukan syuting berdua bisa tetap terjadi, apalagi jika melakukan syuting sendirian.
Nah, Asus Zenfone 9 ini dilengkapi IP68 water and dust resistance yang membuatnya tahan air. Jika tidak sengaja jatuh ke kali, ponsel ini kuat dan aman. Begitu juga jika jatuh ke lumpur atau kotor oleh debu, pasir, dan sebagainya, ponsel ini bisa dicuci.
Namun, tentunya dengan wajar dan tidak dengan sengaja dibawa beraktivitas di dalam air. Misalnya berenang bersama Zenfone 9. Jangan ya, teman-teman. Haha..
3. Hasilkan Video Minim Noise, Cocok untuk Pembuat Konten Pemula
Kata salah satu Youtuber senior, penonton YouTube masih bisa toleran dengan video yang kurang jernih. Namun, tidak bisa memaklumi audio yang tidak jelas atau banyak gangguan.
Memakai Zenfone 9 untuk rekaman di tempat berangin seperti pesawahan, area yang terbuka luas, suasana hiruk pikuk, suara bising, dan lain-lain bisa lebih nyaman. Ini akan sangat membantu kreator pemula untuk meminimalisir beban editing yang rumit. Misalnya harus membuang noise dalam video pasti cukup memberatkan.
Ponsel ini dirancang untuk bisa merekam suara dengan akurat. Mulai dari yang lirih, sayup, sampai menggelagar seperti kemampuan telinga manusia karena dilengkapi Wind Noise Reduction dan 3D Surround. Hasilnya, rekaman lebih jernih, jelas, dan minim editing.
4. Efek Slow Motion yang Keren Hasilkan Konten Estetis
Seberapa penting efek gerakan pelan atau slow motion dalam sebuah konten? Mungkin untuk video tertentu tidak diperlukan. Namun, efek ini akan sangat bagus dalam jenis konten ASMR atau jenis video satisfying. Misalnya gerakan kelereng warna warni di lintasan.
Slow motion tidak hanya estetis, tapi juga bisa menjadi selingan dalam konten untuk mengurangi kejenuhan. Semacam ice breaking. Bayangkan saja, ada aksi objek jatuh “seolah” tanpa sengaja, lalu dibuat slow motion sebagai sebuah pemecah kejenuhan. Ini bisa menjadi pemanis tontonan di channel yang saya dan teman-teman miliki.
Kerennya dengan Zenfone 9 ini bisa menciptakan video bergerak lambat yang super smooth karena dilengakapi slow motion 240 frame/second. Termasuk sangat unik dan belum ada pada jenis ponsel seharga gawai satu ini.
5. Hasil Jepretan yang Jernih untuk Thumbnail Menarik
Thumbnail adalah gambar tampilan video di Youtube. Coba teman-teman cari konten terntentu di kolom pencarian Youtube. Pasti akan muncul berbagai video. Nah, gambar pada setiap video sebelum diklik ini disebut thumbnail.
Jujur saja, tampilan thumbnail sangat mempengaruhi minat untuk melakukan klik. Lalu menonton kontennya.
Saturasi warna gambar yang super jernih bisa menciptakan thumbnail yang apik. Terlepas apakah Youtuber ingin mengeditnya lagi dengan tambahan kata-kata yang menarik.
Mode-mode yang ada di pengaturan kamera sangat lengkap. Ada mode Night, Panorama, Pro, Timelapse, dan Slow Motion. Kata Mas Indra, bisa dikatakan bahwa fitur kamera DSLR benar-benar dibenamkan dalam ponsel Zenfone 9 ini. Keren, kan?
ASUS Zenfone 9, Ponsel Ringkas Banyak Bisa dan Bergaya
Yakin, beli Asus Zenfone 9 hanya untuk membuat konten Youtube? Barangkali itu yang teman-teman tanyakan. Jawabannya, memiliki Zenfone 9 tidak hanya untuk produksi konten Youtube saja, pastinya.
Memang, ponsel setangguh ini sangat bisa diandalkan jika tujuan utamanya untuk merintis sebuah channel YouTube. Diiringi dengan perencanaan yang matang seperti saya sebutkan di atas, meminang sang flagship gawai Asus pasti tidak rugi.
Lalu, kalau seandainya rencana konten yang sudah matang itu kembali kandas, juga sebenarnya tidak ada ruginya, kok. Percaya deh, Compact Size Big Possibilities ini mencover segala kemungkinan.
Tetap Menekuni Blog Saja, Why Not?
Punya rencana cadangan dan berjaga-jaga dengan kemungkinan gagal itu harus. Meminang Asus Zenfone 9 tidak akan ada ruginya. Ponsel ini bisa menjadi partner segala profesi dan peran sehari-hari.
Sebagai bloger, tidak pernah lepas dari kebutuhan memotret. Baik itu produk atau foto diri dengan produk. Begitu juga konten media sosial wajib banget terus diupdate dan dipercantik sebagai branding diri.
Bahkan mengisi Tiktok, reels dan feed Instagram, dan media sosial lainnya akan sangat optimal dengan posel satu ini. Apalagi jika secara khusus ingin menjadi kreator konten di media sosial.
Yakin deh, kamera dari ponsel flagship ini paling bisa diandalkan. Mulai dari video, hasil jepretan alam, foto suasana pagi, siang yang terik, sore yang syahdu, dan malam hari hasilkan jepretan yang memuaskan.
Ponsel dengan Chip Set yang Kuat dan Ngebut
Gawai dengan tampilan ringkas tapi bertenaga super. Ponsel yang didukung oleh flagship platform, Snapdragon 8+ Gen 1, RAM LPDDR5 sampai 16 GB, dan ROM storage UFS 3.1 sampai 256 GB. Ini akan menyuguhkan kinerja yang responsif dan mulus untuk segala kebutuhan.
Zenfone 9 ini punya chip set yang kuat dan ngebut. Pertanyaannya, dengan kinerja sekeras dan sekuat ini, apakah gawai tidak akan menjadi panas dan menghentikan kinerjanya di tengah jalan?
Jangan khawatir, teman-teman, karena ponsel ini dilengkapi thermal yang lebih besar dari sebelumnya, sehingga hawa panas akan ditangguhkan. Jadi, meskipun chip setnya bekerja keras, gawai tidak akan sampai panas. Project yang sedang dijalankan dengan gawai tidak akan terganggu di tengah jalan.
Apalagi dengan batre awet 4300 MAh. Diajak bekerja makasimal dan aktivitas harian tidak cepat habis.
Tampilan yang Cantik
Tidak hanya mengandalkan fungsi, teman-teman yang memiliki gawai ringkas ini akan sangat dibuat cinta dengan tampilannya. Menenteng Asus Zenfone 9 pasti bikin pede.
Ponsel dengan ukuran 5,9 inch sangat nyaman di genggaman. Desain yang elegan dan menarik akan membuat pemiliknya makin cinta dari hari ke hari. Ini juga yang disampaikan mas Indra dalam pertemuan online membahas gawai kompak ini.
“Selama 7 bulan memiliki dan menggunakan Zenfone 9, makin lama makin cinta. Beneran, deh. Saya nggak bohong.” Ungkapnya sambil tersenyum lebar.
Tidak heran sih, sudah nyaman digenggam, fungsi yang komplit dan kuat, ditambah penampilan yang cantik.
Buat teman-teman yang penasaran, pilihan warnanya ada 4, yaitu Moonlight White, Starry Blue, Sunset Red, dan Midnight Black. Warna yang meresap dalam body bernuansa doff ini tampak sangat menarik dan unik.
One-Handed to the Max
Makin hari makin cinta. Ungkapan itu sangat wajar, karena smartphone ini punya tombol multifungsi pada salah satu sisinya. Zen Touch yang bisa membuka sensor sidik jari hanya dengan satu sentuhan dengan menggesekkan ibu jari ke atas dan ke bawah.
Tombol samping ini bisa diketuk dua kali untuk mengakses berbagai fitur seperti menelusuri halaman internet, buka notifikasi, mengalihkan suara ke teks, dan lain-lain.
Zenfone 9 juga dibekali ASUS ZenUI9 yang bisa membuka halaman depan smartphone dengan mengetuk dua kali pada bagian belakangnya. Fitur seperti kamera, screenshoot layar, google assistant, mengatur pemutar lagu dan video, dan lain-lain bisa dibuka dengan sangat mudah. Sudah cantik, canggih pula!
Smart Connex Asesories
Tidak sampai di situ saja, Zenfone 9 dilengkapi dengan Smart Connex asesories. Fungsinya beragam. Bisa untuk menambahkan stand penyangga atau menambahkan card holder untuk menyimpan kartu nama.
Smart Backpack Mount juga dapat membantu teman-teman yang suka melakukan hiking. Ponsel ini sangat mudah dibawa aktivitas naik gunung. Tidak lagi harus menentengnya terus-menarus atau simpan-ambil dari tas ransel yang cukup ribet. Jika tidak sengaja jatuh, terkena pasir, lumpur, terciprat air, masih sangat kuat dan aman.
So, buat kalian yang mau beli Zenfone 9, udah bisa kalian dapatkan melalui partner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, ASUS Online Store.
Kesimpulan
Asus Zenfone 9 sangat pas menjadi amunisi konten yang berkualitas tinggi. Tidak ragu menjadi “alat tempur” untuk channel Youtube yang ingin segera saya garap.
Compact Size Big Possibilities. Fungsi yang ganas dengan body ringkas dimiliki dengan sempurna oleh gawai flagship ini. Mulai dari speaker terbaik, kamera belakang super power, bisa menghasilkan suara jernih tanpa mic tambahan, batre awet, tahan air, layer dan body kuat, fitur slow motion penambah estetika, serta penyimpanan yang besar.
Kemampuannya yang serba bisa juga cocok untuk menemani segala profesi. Mulai dari menikmati hiburan, mendukung pekerjaan profesional, dan berbagai kegiatan sehari-hari. Tampilannya yang unik dan cantik akan membuat pemiliknya makin percaya diri dengan menentengnya.
Memiliki Asus Zenfone 9, dijamin makin lama dipakai, akan makin cinta. Yakin, deh!
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition di Blog Widyanti Yuliandari.
Referensi:
Asus.com
Widyantiyuliandari.com
Zenfone Academy
Mau jadi yutuber memang jangan nanggung ya. Harus konsentrasi dan serius garap konten. Kalau maksimal hasilnya juga gak kaleng-kaleng dong…
Saya pun pakai Asus nih, lumayan awet. Meski bukan Zenfone 9 sih. Apalagi kalau pakai Zenfone 9 pasti senang ya
Wah, keren banget. Jadi sekarang gak perlu DSLR lagi nih untuk mengandalkan membuat konten2 video. Betul sih konten2 yg tentang mainan dan anak2 biasanya banyak viewersnya juga nih. Semoga sukses impiannya merambah ke dunia video mbak sebagai yutuber😍
Suka sekali dengan warna-warna dari ASUS Zenfone 9 ini, apalagi yang merah, kaya elegan kelihatannya, bentuknya juga ringkas banget kayanya, ya. Enak, jadi ga ribet bawanya
YouTubers memang butuh alat tempur yang Compact dan gahar seperti ASUS Zenfone 9 ini ya mbak
Biar video yang digunakan semakin kece
keren banget memang speknyaniy, cocok banget uat para content creator seperti kita mba, apalagi saya yang hobi berpetualang, ga perlu capek-capek lagi bawa kamera DSLR saat traveling ke gunung, cukup bawa ini aja karena speknya sudah mumpuni
Asus zenfone 9, salah satu flagship asus yang luar biasa. Aku suka sekali dengan kameranya. Apalagi sensornya dari sony
gadget yang mumpuni bisa menunjang konten youtube dengan hasil yang kece ya, yg ptg juga harus selalu konsisten
Aku punya akun youtube tapi belum dimaksimalkan. Bikin video perlu usaha lebih dan tentunya kamera yang bagus. Wah, Asus Zenfone 9 udah bagus ya kameranya.
Wah banyak ide nih kak Iim buat mengisi akun YouTube nya.
Daku dukung semoga terwujud dan makin bersemangat. Apalagi punya senjata keren nih, ponsel andal Zenfone 9.
Kepincut juga dengan spek gimbalnya itu loh, ciamik deh ya buat konten videonya
Aku paling takjub sma gimbal stabilizernya sih wah asli itu keren bangett bisa ada di dalam hape gituu jadi ga perlu beli gimbal lagii kkwkkw
Membaca spesifikasi yang disematkan ASUS pada Zengone 9 ini, setuju banget kalau gawai 1 ini bisa.menjadi sahabat yang bisa diajak tempur buat ngonten. Pastiny hasilnya selain stabil juga makin berkualitas
Paling enak kalau ngedit video YouTube pakai HP yang canggih ya mbak. Video YouTube ku juga gitu. Zenfone 9 ini emang yang paling pas deh buat ngonten di youtube
Hp Zenfone mupeeng banget, kereen ya fitur fiturnya menarik.
11 12.sama.harganya lah yaaa
Tips untuk jadi content creator YouTube-nya lengkap banget nih, apalagi kalau didukung dengan menggunakan ASUS Zenfone ya
Asus memang juara banget nih memanjakan konsumennya ya
Selalu saja ada inovasi terbaru yang makin hari makin canggih
Kalau zenfone 9 dalam genggaman, rasanya konten kita bakalan makin kece badai
ASUS tipe ini kayanya wajib jadi pilihan bagi para konten kreator ya apalagi dengan dukungan fitur-fiturnya yang mumpuni dan hasilnya juga bagus ya
Mantap banget yaah.. Asus Zenfone 9 ini buat bikin konten youtube.
Rasanya semau fiturnya pasti bakalan ngebantu banget untuk bikin konten lebih optimal.
Mbak ini kalau untuk shoot video dia gelap terang nggak ya pas objek bergerak?
Ponsel idaman mah Asus Zenfone 9 ini apalagi buat dipake ngonten pasti hasilnya oke banget ya, jadi kepengen juga hape canggih ini