Cerita 6 Tahun Bersama IndiHome, Aktivitas Tanpa Batas di Rumah

Aktivitas Tanpa Batas di Rumah Bersaama IndiHome
Ilustrasi Aktivitas Tanpa Batas di Rumah Bersaama IndiHome (gambar dari Freepik.com)

Grafik kasus positif Covid-19 yang melandai drastis belakangan ini seperti datangnya matahari setelah hujan badai. Seolah ada cahaya hangat dan terang memberikan signal untuk kembali melangkahkan kaki ke luar rumah dengan bebas. Semoga ini benar-benar menandakan bahwa penyebaran virus Corona segera berakhir.

Berakhirnya wabah virus Corona juga menandakan akan banyak kegiatan outdoor seperti seminar, acara-acara kampus, dan lain-lain. Artinya orderan untuk marchandise dan produk percetakan kami bisa ramai lagi. Ya, bisnis keluarga kecil kami bergantung kepada kelancaran usaha percetakan yang sudah berdiri sejak 2014 lalu.

Masih membekas di ingatan ketika lockdown dan hilangnya aktivitas masyarakat di luar rumah membuat bisnis keluarga ikut terkena dampaknya. Memang tidak hanya kami yang terdampak secara ekonomi, tapi hampir semua orang juga terdampak.

Namun, selama pandemi, walau penghasilan hilang sekitar 2/3 dari biasanya, saya bersyukur masih ada pemasukan untuk kebutuhan pokok. Kami juga masih bisa mendapatkan hiburan dalam rumah.

Memang, selama ini kami sekeluarga sudah lama terbiasa menjadi orang-orang rumahan sejak sebelum virus ini datang. Sesekali hiburan berupa piknik tipis-tipis, wisata ke luar kota, atau pulang kampung ke rumah orang tua.

Jadi, selain duka mengenai berkurangnya pendapatan, dalam aspek lain tidak ada pengaruh berarti dalam keseharian keluarga. Malah sebenarnya, di balik musibah kurangnya pendapatan, justru secara pribadi saya mendapat sebuah anugerah. Apa itu? Nanti saya ceritakan selengkapnya ya, Teman-teman.

Namun, intinya adalah bahwa aktivitas tanpa batas di rumah yang saya dan keuarga saya dapatkan adalah karena adanya dukungan IndiHome, internetnya Indonesia. Sudah hampir 6 tahun lamanya keluarga ini bergantung kepadanya. Yuk, ikuti cerita kami selengkapnya di sini.

Pasang IndiHome karena Punya Usaha Percetakan Keluarga Berbasis Rumahan

aktivitas tanpa batas bersama IndiHome
Rutinitas harian suami adalah mendesain percetakan di Personal Computer (PC) dan terhubung ke pelanggan secara online

Bisnis percetakan dan marchandise dengan brand “Cyan Printing” milik keluarga saya mulai berdiri pada tahun 2014. Usaha ini berawal dari passion suami dalam desain Corel Draw. Ia juga  melihat peluang usaha yang menjanjikan ke depannya.

Masih ingat ketika awal mula berdirinya, suami saya masih melayani desain untuk banner, pin, dan gantungan kunci. Bermodalkan sebuah laptop dan modem USB, bisnis ini hampir selalu mendapatkan orderan setiap harinya. Meskipun keuntungan belum seberapa, tapi kami bisa mandiri dan mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari.

Seiring berjalannya waktu, orderan semakin bertambah. Suami saya memutuskan untuk merekrut mahasiswa yang butuh tambahan untuk uang jajan. Keberadaan mereka sangat membantu saat banyak orderan. Biasanya, mereka dibayar per proyek. Alasan suami tidak merekrut karyawan tetap karena masih mendapatkan bantuan saya, bantuan mahasiswa yang sering main ke rumah, dan adik-adik kami yang memang tinggal bersama.

Bertambahnya permintaan pelanggan juga mendorong suami mencari banyak inspirasi untuk mendongkrak kreativitas. Baik itu dalam urusan pemasaran offline, digital marketing, menemukan komunitas yang satu visi dan berkomunikasi dengan mereka, hingga mencari ide desain grafis dan kreativitas baru dalam bisnis.

Maka dari itu, pada tahun 2016 lalu, suami punya ide untuk memasang WiFi di rumah supaya bisa menikmati jaringan internet dan menemukan banyak inspirasi tanpa batas dan tanpa khawatir kehabisan kuota.

Usaha pun terus berkembang hingga saat ini. Kemajuannya bisa saya rasakan dengan bertambahnya akses hiburan, naiknya pendapatan, dan brand usaha yang kian kuat. Cyan Printing ini juga pernah dimuat di media massa lokal Kabupaten Banyumas.

Liputan Cyan Printing di Media Cetak Lokal Banyumas (kenangan dari Facebook)

Aktivitas Hiburan Tanpa Batas di Rumah

Pasang IndiHome di rumah itu seperti menciptakan hiburan lengkap bagi orang rumahan seperti keluarga kecil saya. Semua anggota keluarga dapat keseruan masing-masing.

Di rumah kami terdiri dari 6 orang, yaitu saya, suami, dua anak, dan dua adik. Adik perempuan suami dan adik perempuan saya. Mereka saat ini sedang menyelesaikan semester akhir dan menjelang wisuda. Adik-adik kami sudah tinggal serumah sejak awal masuk kuliah. Jadi, makin hangat dan ramai.

Apa saja sih aktivitas tanpa batas bersama IndiHome di rumah kami? Dalam hiburan, inilah keseruannya.

– Nonton YouTube di TV Android

Beruntung punya televisi Android yang bisa menayangkan channel YouTube, acara televisi nasional, dan berbagai tayangan Drama di Iflix.

Pengguna TV Android ini sebenarnya hampir semua anggota keluarga, kecuali adik-adik kami. Soalnya sedikit nimbrung langsung diusir anak bungsu. 😌😪

Si bungsu paling senang menonton video kereta lewat, lagu anak-anak, dan kartun. Iya, beneran ada tayangan kereta lewat saja dan itu bagi anak saya sangat menyenangkan. Haha… Biasanya ini menguntungkan saya dan suami jika anak sedang benar-benar rewel atau ketika kami sedang ada pekerjaan penting dan mendesak. Dia bisa asyik menonton sendiri.

aktivitas hiuran tanpa batas bersama IndiHome
Anak bungsu suka sekali menonton video kereta lewat di YouTube

Tentunya saya akan temani dan batasi tontonan televisi untuk si bungsu jika aktivitas saya sudah beres dan dirasa sudah cukup lama. Memang ketika saya mau masak, suami ada deadline orderan, atau sekedar ingin tenang dalam sarapan dan makan siang, hiburan acara TV ini sangat membantu mengalihkan perhatian anak kami sementara.

Selain anak bungsu, suami juga punya acara kesukaan di TV. Misalnya tayangan review film, berita terbaru, dan acara podcast. Namun, suami saya tidak begitu bisa lama-lama menikmati acara di TV. Soalnya, pasti sudah “dibooking” duluan sama anak-anak.

– Nonton Film dan Drama

Selain YouTube, dengan adanya jaringan internetnya IndiHome bisa membuat kami bebas menonton film dan berbagai drama. Baik Drama Korea, China, hingga Drama dalam negeri.

Nonton film streaming biasanya lewat PC, laptop, atau smartphone. Banyak situs gratis maupun berbayar menyajikan film-film dari berbagai negara bisa kami akses di sana.

Biasanya yang senang menonton film adalah saya dan adik-adik di kamarnya. Film apa saja bisa kami dapatkan. Mulai dari Hollywood, Bollywood, dan fim-film lain dari berbagai negara.

Saya yang suka film horor tidak kekurangan stok, dong. Haha… Begitu juga adik saya yang senang film romance dan Drama Korea bisa nonton sendiri di kamar.

– Main Game Online

Nah, kalau game lebih banyak dimainkan oleh anak sulung. Main game online paling sering dia lakukan via smartphone atau PC milik suami ketika PC sedang nganggur.

Game di smartphone umumnya adalah permainan terkini ala anak-anak dan remaja. Misalnya Mine Craft, Roblox, Among Us, Mobile Legend, dan lain-lain. Semua lancar karena pakai internetnya untuk gamer seperti IndiHome.

Sementara di PC biasanya mengakses permainan secara online yang direkomendasikan oleh saya. Kenapa saya pilihkan? Soalnya jika anak mencari sendiri, pasti milih permainan dengan loading berat dan bisa mengganggu kinerja perangkat.

Anak sulung sedang main game online

Situs game online PC ringan dan gratis ada banyak. Bahkan ada beberapa game edukasi yang bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, meningkatkan kemampuan spasial, hingga yang sekedar bertujuan unuk hiburan.

Belajar Online Anak dan Tugas Kuliah Adik Kami Lancar Jaya

Aktivitas tanpa batas bersama IndoHome semakin terasa ketika datang pandemi. Meskipun tidak menginginkan adanya musibah itu, tapi kehadiran internet lancar sangat membantu proses belajar dari rumah.

Yazdan (anak sulung saya) bisa ikut belajar secara daring dengan baik. Banyak cerita lucu selama belajar online, terutama pada awal percobaan di minggu-minggu pertama.

Mulai dari guru yang belum terbiasa mendisiplinkan anak-anak secara online, hingga gangguan bagi anak-anak di rumah masing-masing.

Sekarang guru-guru sudah terbiasa dengan kelas online dan punya peraturan yang tegas. Kapan anak boleh mute atau unmute audio, kapan anak boleh minum, serta aturan lainnya supaya belajar lebih nyaman dan tertib.

Berbeda pada saat awal pembelajaran daring masih belum terbiasa. Sesekali suara guru hilang karena sinyal atau terkubur suara berisik anak-anak. Kadang juga terdengar ucapan lucu anggota keluarga beberapa siswa karena audio dibiarkan menyala.

Misalnya, terdengar bapak-bapak memberitahu jawaban pertanyaan guru kepada anaknya, ibu-ibu menanyakan di mana “jeroan” ditaruh, bahkan ada yang benar-benar membuat shock dan speechless, yaitu ketika seorang ibu memarahi anaknya dengan sangat kasar. Adudu… Sabar, Bu😪

belajar online di rumah
Aktivitas belajar online anak (ambil kenangan di Facebook juga)

Selain belajar online anak sulung, adik-adik saya bisa leluasa juga dalam mengerjakan tugas kuliah hingga tugas akhir.

Adik saya misalnya bisa menyelesaikan skripsi tentang analisis wacana untuk video K-Pop di YouTube. Tanpa jaringan internet yang lancar, meneliti setiap gestur, mimik, makna setiap kata, dan lain-lain lewat sebuah video pasti akan menemukan kendala.

Oh ya, bahkan evaluasi skripsi juga selalu dilakukan secara online lewat video call dengan pembimbing. Saya pernah melihat sendiri adik saya berbicara dengan dosen pembimbing secara online. Bu Dosen memberikan beberapa poin untuk dikoreksi dan diperbaiki. Alhamdulillah, sekarang tugas akhir adik saya sudah selesai. Tinggal menunggu wisuda bulan Desember 2021 nanti. 

Berproses Menjadi Blogger Tidak Lepas dari Peran IndiHome

Berlangganan IndiHome ini sejak 2016 menjadi saksi dan pendukung tanpa kata bagi saya dalam menemukan karir impian. Meskipun saya ikut membantu bisnis suami, sebenarnya saya memiliki passion yang berbeda. Suami memahami itu dan memberikan saya ruang untuk berproses sebagai blogger sejak dulu hingga kini.

Mulai dari Pekerjaan Membagikan Artikel di Media Sosial

Proses pertama saya dalam dunia blog adalah pada saat sedang menempuh kuliah Pascasarjana di tahun 2016 hingga 2017. Saat itu, saya diajak teman untuk bekejasama membagikan artikel blognya di media sosial.  

Tugas saya waktu itu adalah membangun beberapa fanspage Facebook supaya memiliki banyak follower. Lalu, saya bertugas membagikan semua artikel blognya setiap dua jam sekali di semua Fanspage tersebut.

Ada sekitar 15 Fanspage yang dapat saya buat waktu itu dan masing-masing mencapai di atas 100 ribu followers.

Tentunya saya tidak membagikan link artikel satu per satu. Itu pasti berat dan lama. Jika Teman-teman adalah pegiat media sosial, pasti tahu cara menjadwalkan postingan, ya. Saya pun demikian. Saya jadwalkan puluhan artikel sekaligus dalam dua jam. Lalu, postingan tersebut terbit dengan sendirinya pada jam yang telah ditetapkan. Kurang lebih seperti itu.

Ini membutuhkan jaringan internet cepat dan lancar jaya karena saya harus membuka tab jendela browser lebih dari sepuluh dalam satu kali share. Beruntung karena pada saat mendapatkan tawaran kerjasama ini, di rumah sudah pasang IndiHome. Jadi, soal jaringan internet tidak ada masalah lagi.

Pekerjaan itu berlangsung sekitar 7 bulan. Sejak ada pembatasan dari Facebook mengenai postingan dalam bentuk link, akhirnya semua artikel tidak dapat lagi dikirim via Fanspage yang kami miliki. Saya pun berhenti dari pekerjaan ini. Namun, masih punya aset digital berupa fanspage dengan banyak follower sampai saat ini.

Menulis Artikel untuk Konten Cryptocurrency

Sekitar awal tahun 2018, saya kembali memperoleh peluang lain dalam dunia blog, yaitu menulis kampanye dari situs Bitcointalk.org. Jika Teman-teman belum paham soal cara kerja di situs Bitcointalk ini, saya berikan sedikit gambaran, ya.

Situs Bitcointalk ini berisi banyak kampanye perusahaan dalam rangkan melucuran koin digital (mata uang Crypto baru versi mereka). Perusahaan-perusahaan tersebut mengadakan pengumpulan dana dari seluruh penjuru dunia. Tugas blogger adalah menulis terkait kampanye ini supaya dapat menarik minat investor. Blogger mendapatkan mata uang crypto sebagai imbalannya.

Biasanya crypto tersebut ada yang laku dengan harga tinggi, ada juga yang rendah. Tergantung kemajuan perusahaan tersebut. Namun, tidak jarang juga ada koin digital yang tidak laku sama sekali. Artinya, imbalan blogger ini ada juga yang tidak dapat diuangkan sama sekali.

Nah, sayangnya saya bergabung di Bitcointalk.org ini menjelang kejatuhan harga cryptocurrency. Saya menulis kampanye sekitar satu tahun lamanya. Ada sekitar 200 kampanye saya ikuti. Hanya beberapa koin saja yang benar-benar laku saya jual dan tukarkan ke dalam mata uang rupiah.

Meski begitu, saya selalu mensyukuri proses apapun yang pernah saya lewati. Meskipun itu tidak begitu menghasilkan imbalan yang memuskan. Cukup menjadi pengalaman saya yang saya yakini bisa bermanfaat ke depannya.

Istirahat Selama Hamil Anak Kedua, Banyak Menonton YouTube dan Streaming Film

Menjelang tahun 2019 saya mencapai titik jenuh dengan karir saya. Jenuh dalam arti merasa tidak memiliki goal yang pasti dan tidak ada mentor yang benar-benar dapat saya ikuti.

Namun, beruntung karena bisnis percetakan suami selalu lancar. Ketika saya sedang tidak menjalani passion, saya bisa membantu pekerjaan suami sembari mengurus rumah dan anak-anak. Jadi, roda kehidupan masih berputar. Haha…

Tepat pada saat kejenuhan ini, saya mendapatkan rezeki lain, yaitu hamil anak kedua. Saya pun fokus dalam menjaga kehamilan dan mencari banyak informasi dan kebutuhan tumbuh kembang anak.

Semua bisa saya dapatkan dari YouTube di TV Android. Bisa mencari banyak ilmu seputar kehamilan, informsi mengenai gizi untuk ibu hamil dan bayi, persiapan melahirkan, merawat bayi baru lahir, hingga resep Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Selama hamil, saya benar-benar fokus kepada kesehatan, banyak beristirahat, dan huburan. Sesekali membantu suami, membantu belajar anak sulung, dan sesekali menulis curhatan di blog pribadi saya ini.

Back to Blogging dan Memantapkan Hati

Tepat pada saat kehamilan usia 9 bulan, passion blogging sepertinya memanggil hati saya kembali. Bedanya kali ini benar-benar murni menulis saja tanpa ada keinginan ini itu. Hanya menuangkan ide dan gagasan. Saya merasa nyaman menulis blog pada saat sedang hamil dan ingin menjalin komunikasi dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama. Siapa tahu bisa mendapatkan pencerahan baru.

Ketika mendekati persalinan, saya ikut bergabung dalam komunitas blogger nasional. Dari komunitas inilah saya bertemu banyak blogger inspiratif dan menjadi langkah awal karir saya.

Komunitas ini pula yang menjadi wadah saya berkembang melalui berbagai diskusi hingga pelatihan. Baik pelatihan gratis maupun berbayar. Saya mendapatkan job menulis pertama di blog setelah satu tahun bergabung di komunitas.

Memang satu tahun berproses (lagi) itu bukan hal yang mudah. Ada rasa lelah, putus asa, bahkan konflik saya rasakan. Namun, saya selalu bersikeras bahwa “Hasil tidak akan menghianati usaha.” Apa yang saya lakukan selama ini pasti tidak akan mengecewakan.

Menurut saya, goal sebuah karir adalah jika menemukan pekerjaan yang berasal dari passion, mengapresiasi kreativitas, income potensial dalam jangka panjang, dan memiliki relasi sosial yang positif.  

Semua poin ini saya temukan dalam profesi saya saat ini, yaitu content writer di blog. Menjadi blogger membuat saya terhubung dengan banyak komunitas dengan passion yang sama, memiliki karakteristik pribadi yang mirip dan lebih cocok, terhubung dengan banyak perusahaan, dan mentor yang siap membagikan ilmunya dengan senang hati.

Hubungan sosial di dunia blogger banyak saya lakukan secara daring. Mulai dari chat WhatsApp, interaksi di Grup WhatsApp, Facebook, Instagram, hingga pertemuan online seperti Google Meet dan Zoom Meeting.

Hingga saat ini, saya bersyukur karena memiliki koneksi yang luas walaupun setiap hari selalu di dalam rumah. Tidak berangkat ngantor seperti karir pada umumnya.

Salah satu bukti job dari luar negeri pada bulan ini

Penghasilan pun ada progresnya dari waktu ke waktu. Bahkan, saat ini saya bersyukur karena beberapa kali medapatkan job menulis luar negeri dengan rate harga $100 per artikel. Saya berharap semoga nikmat ini dipertahankan oleh-Nya dan terus meningkat seiring waktu.

Meskipun sebenarnya saya punya keinginan lama yang terpendam untuk mendaftar dosen (karena kan lulusan S2, haha). Namun, jujur profesi yang saya nikmati dan senangi adalah ngeblog seperti saat ini. Setidaknya, menunggu sampai ada lowongan dosen yang sesuai dengan harapan saya. Lokasi kampusnya dekat dengan rumah, gajinya masuk akal haha, dan mata kuliahnya sesuai dengan bidang keilmuan saya. Jika tidak masuk dalam kriteria tersebut, maka saya hanya akan fokus dengan karir saat ini.

Wisudah pascasarjana online di rumah, ambil kenangan di Facebook lagi.

Nah, di atas saya menyinggung soal keberuntungan di balik musibah Pandemi ini, kan ya, Teman-teman? Inilah keberuntungan yang saya maksudkan. Saya bisa punya waktu luang untuk menambah ilmu blog, bisa ikut pertemuan online, bisa berkutat dengan gadget dan banyak berkomunikasi dengan komunias blogger justru karena orderan percetakan suami sedang sepi karena adanya pandemi.

Bukan saya bersenang hati di atas kesusahan suami, ya. Hehe…. Bagi suami juga ada sisi positifnya, kok. Selama orderan sepi, suami saya bisa tidur nyenyak di malam hari setelah sebelumnya terbiasa begadang dan jarang istirahat. Saya bisa begadang dan ngoprek blog di malam hari menggunakan PC milik suami.

Saya tidak yakin ketika percetakan ini ramai seperti biasa (sebelum ada Corona), apakah saya bisa benar-benar leluasa berproses sebagai blogger. Ini karena ngoprek blog dan ikut pelatihan ini itu pasti akan mendapatkan penolakan dari suami. Lha iya, suami banyak pekerjaan, masa saya menggeluti hobi sendiri yang belum terlihat penghasilannya. Hihiy…  

Namun, setelah hasilnya terlihat saat ini, suami pun memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengerjakan rutinitas saya sebagai blogger. Kepercayaan tersebut datang setelah saya mulai dapat job dan mulai ada perkembangannya.

Jadi, kami bisa menjalani apa yang kami inginkan tanpa harus ada konflik berarti. Karena bagi saya, profesi apapun tidak mendatangkan kenyamanan jika tidak mendapatkan restu dari suami. Blogging adalah keberuntungan saya karena suami memberikan izin, mendukung, dan sesuai dengan passion saya juga.

Aktivitas Tanpa Batas Bersama IndiHome

Saya bisa sampai di titik ini dalam karir tidak lepas dari peran inernet lancar dari IndiHome. Perannya mengiringi setiap harapan dan rencana harian, jangka pendek, hingga jangka panjang.

Begitu juga bisnis keluarga yang teleh berdiri sejak 2014 lalu. Usaha percetakan bisa berkembang berkat jalinan komunitas percetakan, kreativitas yang diperoleh secara online, dan terhubung dengan pelanggan dan calon pelanggan lewat media sosial. Salah satu kemajuan usaha ini karena mulai berlangganan IndiHome, internetnya Indonesia pada tahun 2016.

pemakaian IndiHome dari ahun 2017
Status facebook 2017, bukti sudah pasang IndiHome (modemnya kelihatan, dong? Hihi)

IndiHome juga mendukung kelancaran proses kuliah karena melancarkan proses riset dan terhubung dengan kampus dan dosen.

Belajar online tanpa drama kuota atau jaringan ketika pihak sekolah mengumumkan proses pembelajaran akan dilakukan secara daring. “Tenang saja, kami punya internet lancar di rumah.” Begitulah yang saya dan suami rasakan sebagai orang tua.

Hiburan? Sebagai kaum rebahan dan rumahan, rasanya paket hiburan begitu lengkap untuk keluarga. Mulai dari main game online, menonton berbagai video seru di YouTube, Drama, film streaming, dan lain-lain sudah lebih dari cukup untuk makin betah di rumah saja.

Alhamdulillah, berkat “merumahkan diri” seperti ini, selama pandemi juga kami sekeluarga tidak ada seorang pun yang terkena paparan Covid-19. Ini sama sekali bukan kesombongan, tapi bentuk syukur kami. Semoga selalu aman dari virus dan penyakit berbahaya lainnya. Amiin…

Nah, Teman-teman sudah mengenal dan berlangganan IndiHome seperti keluarga saya, belum? Hiburan, kreativitas, silaturahmi, belajar, bisnis, dan banyak lagi. Semua aktivitas tanpa batas bisa kita peroleh dengan menghadirkan IndiHome di rumah.

You May Also Like

14 Comments

  1. ainun November 26, 2021 at 12:04 am

    senengnya kalau pasang jaringan sendiri dirumah, apalagi semua anggota keluarga bisa browsing sesuka hati
    sekarang ini semua-muanya serba mengandalkan internet, sekolah online, meeting online
    palingn nyaman lagi kalau koneksi indihome mantull

  2. www.jejakbunda.com Desember 15, 2021 at 11:15 pm

    Bener banget mba iim. Hampir 2/3 pendapatan masyarakat menurun. Gitu juga dengan suamiku yang pekerja seni. Tapi akhirnya setiap orang terus mencoba berinovasi dan berkreasi terus ya.

    1. Iim Rohimah Desember 16, 2021 at 9:39 pm

      Alhamdulillah lewat internet juga, profesi dan bisnis rumahan makin maju. SOalnya kan kita jadi dapat banyak relasi tanpa harus bertemu langsung dan ide dari mana saja.

  3. ww.anti Desember 16, 2021 at 8:03 pm

    iya ya menarik juga ini.. provider memang sangat berpengaruh apalagi utnuk blogger dan orang yang banyak memanfaatkan internet seperti pelajar, orang IT, dan lain lain.. makasih ceritanya sangat menginspirasi

    1. Iim Rohimah Desember 16, 2021 at 9:38 pm

      Betul Mbak, pekerjaan saya dan suami juga mengandalkan IndiHome banget.

  4. Vivi Desember 18, 2021 at 6:58 am

    Waktu di Medan, kami juga pengguna Indihome.
    Memang mantap Indihome ini.
    Tapi di Denpasar, jaringannya belom ada di daerah tempat tinggal saya hiks
    jadinya pake jaringan lain de

  5. Okti Desember 18, 2021 at 7:40 am

    Duh saya yg udah pasang Indihome sejak masih bernama Speedy bisa lebih bangga lagi dong ya hehehe
    Memang sih dengan adanya internet masuk desa kita semua jadi terbantu ya

    1. Jihan Desember 19, 2021 at 8:54 pm

      ahahaha sama mbaa, sejak dia masih speedy yahh bener bangett. wkwkw
      sejak aku kuliah dah ini sampai skrg punya anak :p bisa dapat reward ga ya kita mba

  6. elsahlbs Desember 18, 2021 at 10:11 am

    wah keren bgt mbak! lancar terus usahanya yaaaaa! semoga diberkahi Allah juga. seneng deh makin banyak usaha rumahan begini, tapi emang semenjak covid semuanya harus bisa online ya. biasa mau cetak apapun harus ke tokonya, sekarang bisa via website/ WA doang, filenya di email hehe

  7. Maftuha Desember 19, 2021 at 10:27 pm

    Mantap sekali ini… indihome menemani segala aktivitas tanpa batas. Suskes selalu mbak

  8. Marita Ningtyas Desember 20, 2021 at 6:53 am

    Aku pernah jadi pengguna Indihome juga, sejak masih Speedy malah… saat bayar bulanannya nggak ada 100ribu, wkwk. Memang membantu banget karena Indihome ini paling merata di Indonesia ya…

  9. atiq Desember 23, 2021 at 5:28 pm

    Bersyukur ya dipermudah di era internet ini, jadi bisa ngapain aja gitu rasanya hihi..

  10. Nurhilmiyah Januari 8, 2022 at 7:33 am

    Banyak sekali aktivitas online yang disupport oleh IndiHome ya Mbak,, wah wisuda online pascasarjananya juga via virtual meeting yah, selamat Mba Iim, moga barokah ilmunya ya, tetep istiqomah pake IndiHome deh yaa, hehe

    1. Iim Rohimah Januari 8, 2022 at 2:25 pm

      Amiin… Terimakasih banyak doanya Mbak Mia…

Leave a Reply