Bagaimana Ciri Popok yang Aman untuk Bayi?

Ciri Popok yang Aman Untuk Bayi
Diaper, by Unsplash.com

Popok adalah salah satu kebutuhan yang penting untuk bayi, terutama bagi bayi yang baru lahir. Walau begitu, tetap memperhatikan pemilihan popok yang aman untuk bayi supaya dapat mengatasi ruam popok bayi.

Sering kali, orang tua memilih popok kain atau popok sekali pakai untuk sang bayi. Ada kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis ini. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari popok kain maupun sekali pakai.

Kelebihan dan Kekurangan Popok Kain

Jika kamu memilih popok kain, berikut kelebihannya

  • Memiliki berbagai pilihan desain, bentuk, dan bahan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan
  • Dapat dicuci dan dibersihkan sehingga lebih murah dan hemat
  • Dapat digunakan kembali
  • Aman bagi bayi karena tanpa bahan kimia
  • Karena dapat dipakai ulang sehingga dianggap ramah lingkungan

Namun popok kain memiliki kelemahan. Berikut kekurangan popok kain

  • Gampang bocor
  • Harus sering diganti
  • Membersihkan popok kain butuh waktu
  • Tidak praktis

Kelebihan dan Kekurangan Popok Sekali Pakai

Berikut ini merupakan kelebihan dari popok sekali pakai

  • Praktis dan mudah digunakan
  • Memiliki gel peresap sehingga tidak perlu ganti popok secara berkala
  • Memberi kenyamanan untuk bayi karena kulit tetap kering
  • Untuk beberapa popok, terdapat bahan yang nyaman adanya aliran udara ke kulit bayi

Walau praktis, popok sekali pakai tersimpan kekurangan. Berikut kelemahan dari popok sekali pakai

  • Harga lebih mahal
  • Sesuai nama, penggunaanya hanya sekali dan tidak bisa didaur ulang
  • Beberapa popok sekali pakai ada pewarna dan pewangi sehingga menyebabkan iritasi pada kulit bayi

Ciri Popok yang Aman untuk Bayi

Apabila ingin memilih popok yang aman untuk bayi, ada ciri-ciri yang bisa kamu ketahui. Salah satunya adalah memperhatikan bahan lapisan popok karena mempengaruhi kesehatan bayi.

Lalu, apa ciri lain popok yang aman untuk bayi.

1. Bahan lapisan luar mengandung film polietilena atau bioplastik, sedangkan lapisan dalam berbahan polipropilena

Popok bayi memiliki dua lapisan yaitu lapisan luar dan dalam. Pada lapisan luar popok bayi memakai plastik berbahan film polietilena atau bioplastik. Sedangkan lapisan dalam popok bayi memakai bahan polipropilena. Bahan ini dinilai aman untuk kulit bayi.

2. Senyawa dioksin, natrium poliakrilat merupakan bahan serapan yang aman untuk popok bayi

Popok bayi memakai material dengan daya serap tinggi. Untuk bagian tengah popok bayi mengandung olahan ampas kayu dan penyerap polimer.

Namun, beberapa popok bayi memiliki kandungan senyawa kimia dioksin atau klorin. Yang berguna untuk memutihkan ampas kayu.

Walau sempat dikhawatirkan menyebabkan kanker, kadar senyawa dioksin pada popok bayi sangat rendah, sehingga aman untuk bayi.

Selain itu, bahan polimer seperti natrium poliakrilat juga memiliki daya serap yang tinggi. Jika menghirup bahan ini dapat mengganggu pernafasan, meskipun tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi kulit.

Sebagai tambahan, kandungan phthalate juga ada pada bahan serapan popok bayi. Namun, bahan ini tidak direkomendasi karena berisiko mengganggu kesehatan bayi.

3. Disperse blue, yellow dan orange merupakan kandungan zat warna pada popok bayi

Untuk popok sekali pakai, zat pewarna tercantum pada bagian luar popok. Kamu bisa temukan zat pewarna di bagian belakang popok bayi yang elastis.

Umumnya, zat pewarna yang aman untuk popok bayi adalah disperse blue 106, disperse blue 124, disperse yellow 3, dan disperse orange. Terkadang zat pewarna ini memicu reaksi alergi pada bayi, khususnya bayi dengan kulit sensitif.

4. Pilihlah popok yang bebas parfum

Terkadang, popok sekali pakai mengandung parfum maupun pewangi. Walau jarang muncul reaksi alergi, namun untuk bayi dengan kulit sensitif bisa jadi masalah.

Oleh sebab itu, kamu bisa mencari popok sekali pakai yang bebas klorin atau memakai kapas organik. Selain itu, carilah popok yang bebas parfum, lateks, dan perwarna dapat jadi solusi.

Apabila masih khawatir dengan popok sekali pakai, kamu bisa mengandalkan popok kain. Walau daya serapnya rendah, namun popok kain bebas pewarna dan bahan kimia lainnya

Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Pada Bayi

Ruam bayi dapat diatasi apabila rutin mengganti popok bayi, terlepas dari popok kain maupun sekali pakai. Penggantian popok dilakukan ketika popok sudah basah atau kotor.

Selain rutin ganti popok, berikut ini adalah cara mengatasi ruam pada bayi.

 1. Bersihkan pantat dan selakangan bayi

Ketika mengganti popok, bilas bagian pantat dan selangkangan bayi dengan air hangat. Gunakan kapas untuk membersihkan bagian tersebut. Lakukan dengan lembut.

Apabila ingin membersihkan pantat bayi, gunakan sabun khusus bayi dengan kandungan bahan kimia yang lembut. Pilihlah sabun khusus bayi tanpa pewarna, parfum, dan dapat melembabkan kulit si bayi.

Selesai membilas dan membersihkan, gunakan handuk bersih untuk mengeringkan bagian tersebut dengan cara ditepuk secara lembut.

2. Hindari pemakaian popok yang terlalu ketat

Popok yang terlalu ketat membuat kulit bayi jadi lecet dan luka. Selain itu, popok terlalu ketat membuat kulit jadi lembab.

Kulit lembab membuat jamur dan bakteri gampang tumbuh. Maka dari itu, jamur dan bakteri beresiko menimbulkan infeksi kulit pada bayi. Oleh sebab itu, pilihlah popok dengan ukuran pas dan nyaman bagi bayi seperti Makuku.

Makuku merupakan produk bayi yang ramah bagi semua jenis kelamin sehingga tidak perlu pusing memilih popok untuk cowok maupun cewek.

3. Gunakan salep untuk mengatasi ruam bayi

Apabila bayi sering mengalami ruam popok, atasi dengan salep maupun krim untuk mencegah iritasi pada kulit bayi.

Sebagai rekomendasi, petroleum jelly dapat membangun lapisan pelindung kulit untuk mengurangi gesekan kulit dan terhindar dari iritasi.

4. Hindari penggunaan bedak bayi secara berlebihan

Sebenarnya, rajin membersihkan kulit bayi saja sudah membantu untuk mengatasi ruam popok. Oleh sebab itu, penggunaan bedak bayi bisa dikurangi.

Pernafasan bayi dapat terganggu apabila terlalu sering memakai bedak bayi, terutama dalam jumlah banyak.

Kesimpulan

Secara umum, popok yang aman untuk bayi ketika kandungan pada popok ramah untuk kulit bayi. Popok yang aman untuk bayi meliputi:

  • Bahan material yang nyaman untuk kulit bayi
  • Bebas pewarna dan pewangi
  • Ukuran popok sesuai dengan bayi
  • Memiliki daya serap tinggi

You May Also Like

Leave a Reply