8 Penyebab Sulit Mendapatkan Jodoh, No 4 Paling Banyak Terjadi
Kamu mungkin bertanya-tanya apa penyebab sulit mendapatkan jodoh bagi sebagian orang. Barangkali juga kamu yang mengalami itu.
Sebenarnya kenapa jodoh sulit datang itu bisa kita pelajari, kok. Misalnya dari segi tipe orang yang sulit mendapatkan jodoh seperti apa, bagaimana kebiasaan, pola pikir, dan sebagainya.
Pengalaman Mengamati Orang yang Sulit Dapat Pasangan
Pernah tidak teman-teman memikirkan kenapa seseorang selalu sendiri? Artinya dia selalu tidak mendapatkan pacar maupun sulit menemukan pasangan hidup dengan mudah.
Dalam perjalanan saya selama ini, sejak sekolah hingga menikah, setidaknya menemukan tujuh teman dekat yang memang sulit mendapatkan pasangan. Ada yang susah dapat pacar saja, yang memang sulit mendapatkan jodoh saja, ada pula yang sulit dapat keduanya yaitu pacar maupun jodoh.
Oh ya, malah saya juga pernah mengalami fase di mana saya sulit dapat pacar, lho. Haha… Saya mengkaji penyebabnya, dan itu masuk akal sih. Saat itu wajar jika tidak ada laki-laki yang tertarik jadi pacar saya. Padahal, aslinya saya paling mudah dapat kekasih. Tidak mencari pun, datang sendiri berbondong-bondong. Wkwkwk geer banget ya.
Kembali ke tipe orang yang sulit mendapatkan jodoh , ya. Begini, teman-teman. Bukan berarti mereka orang yang buruk ya. Malah rata-rata menurut saya, mereka adalah orang-orang yang baik lho. Hanya saja, mungkin dalam hal menggaet gebetan, mereka bukan pakarnya.
Ada yang sampai menikah, belum pernah pacaran. Bukan karena tidak mau, namun memang tidak ketemu saja. Tidak ada gayung bersambut. Pacar sulit ketemu, tapi jodoh gampang. Menikah pada usia yang relatif pas.
Ada juga teman yang tidak hanya sulit mendapatkan pacar, menemukan pasangan hidup juga belum hingga kini. Bukan tidak mau pula, namun memang belum ketemu saja.
8 Penyebab Sulit Mendapatkan Jodoh
Nah, di tulisan ini saya ingin membagikan “hasil pengamatan” saya yang cukup panjang dan sejak lama pula ingin menuliskannya di blog ini. Kenapa jodoh sulit datang, mungkin kamu atau teman kamu tipe sepeti ini.
1. Tidak Merawat Diri dengan Baik
Jika kamu masih mempercayai cinta sejati menerima apa adanya, maka jangan sampai prinsip itu ditelan bulat-bulat. Mencintai apa adanya, sebenarnya kebanyakan terjadi ketika sepasang kekasih sudah saling mencintai dan memiliki satu sama lain.
Ketika cinta itu tumbuh, punya ikatan yang kuat, barulah di situ kita dapat menerima kekurangan pasangan kita. Misalnya, saya mencintai Mas Budi karena beliau orang yang tampan danbaik hati. Kami pun jadian dan hubungan cinta semakin kuat. Ketika tahu Mas Budi punya kekurangan misalnya orangnya jorok, saya mampu menerima kekurangan itu.
Berbeda dengan orang yang belum punya chemistry sama sekali. Butuh yang namanya daya tarik terlebih dahulu. Salah satunya dengan merawat diri supaya selalu tampil bersih, rapi, wangi, dan enak dilihat.
Rasanya sulit bagi lawan jenis untuk tertarik kepada orang yang jarang mandi, pakaian tidak matching, kukunya panjang dan kotor, rambut penuh ketombe, berbau keringat tak kenal waktu sehingga membuat orang lain tidak tahan berada di dekatnya. Hahaha, kejam sekali saya.
Eh tapi ada kok orang seperti ini. Akhirnya dia susah punya pacar, lho. Walaupun aktivis yang keren beken, intelektual mumpuni, namun penampilan bisa menentukan mudah tidaknya dapat pasangan.
2. Negative People
Apa itu negative people? Negatif people adalah orang yang selalu bersikap merugikan diri maupun orang sekitarnya, baik secara fisik maupun psikis.
Biasanya istilah negative people juga dikenal dengan toxic people. Sayangnya, ini adalah suatu hal yang tidak nampak pada penampilan luar. Jadi, tipe ini tidak selalu berlaku dalam sebab kenapa jodoh sulit datang.
Saya pernah punya teman (tidak terlalu akrab sih), orangnya cantik sekali, namun punya sifat ini. Doi sangat mudah mendapatkan pacar. Namun, soal jodoh malah nampaknya lawan jenis berpikir berulang kali untuk menjadi pasangan hidup doi.
Waduh, malah ghibah ya. Hahaha… Kita anggap ini sebagai pelajaran saja ya, teman-teman. Lagian, tidak saya sebutkan nama dan identitas orangnya kan? Wkwkw
Sebenarnya setiap orang pasti menemukan tipe toxic people atau orang “beracun” ini, kok. Dilansir dari SehatQ, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah seseorang itu merupakan toxic people.
Antara lain, apakah doi membuat lelah, takut, marah, dan pesimis saat bicara dengannya? Membuat kamu merasa tidak berdaya setelah mengobrol dengannya? Apakah dia termasuk orang yang sering mengeluh, suka membesar-besarkan masalah sampai terjadi konflik, atau suka mencari kesalahan kamu terus-menerus?
Jika ada satu atau lebih ciri itu, maka dia termasuk seorang yang toxic. Begitu pula sebaliknya jika ada dalam diri kamu, ya. Tipe demikian bisa menjadi alasan seseorang sulit mendapat jodoh.
Mengapa? Tentu saja karena setiap orang umumnya mendambakan pasangan yang membuat nyaman, bahagia, dan aman dari berbagai masalah dan konflik.
3. Perilaku yang Bikin Ilfeel
Bikin ilfeel bagaimana, nih? Jadi, memang ada tipe orang yang ucapannya, perilakunya, mungkin tidak lumrah atau silit diterima oleh orang pada umumnya.
Misalnya orang yang terlalu kaku, punya selera parfum yang buruk, gaya rambut yang tidak lumrah, berpakaian kurang wajar, dan lain-lain. Itu hanya sebatas contoh saja.
Ilfeel atau singkatan dari ilang feeling adalah kondisi di mana perasaan simpati berubah drastis menjadi sebaliknya, yakni menjadi tidak suka atau malah sampai pada taraf membenci. Ini agak sulit diutarakan, ya. Hanya perasaan kita yang mampu menangkap mana sikap orang yang bikin ilfeel atau tidak.
Apabila seseorang memiliki gaya, sikap dan sifat yang dapat menghilangkan simpati, meskipun bukan perilaku tercela, biasanya juga menjadi penghalang mendapat pasangan.
Bagaimana mendeteksi apakah kita termasuk tipe demikian? Coba lebih terbuka dengan kritik dan masukan orang sekitar kita. Malah, bila perlu, minta pendapat mereka tentang diri kamu dan minta teman berkata dengan jujur. Bila teman kamu tidak bersedia jujur, setidaknya minta satu kekurangan yang terlalu menonjol dari diri kamu. Biasanya jika hanya menyebutkan satu atau dua kekurangan mungkin orang lain lebih mudah jujur.
Cara ini bermanfaat saat kamu ingin mendeteksi apakah ada hal yang bisa membuat lawan jenis mungkin enggan menjadi pasangan kamu.
4. Memiliki Kriteria yang Menyulitkan
Salah satu penyebab sulit mendapatkan jodoh adalah mempersempit kriteria pasangan. Patokan istri yang berasal dari suku tertentu, calon suami umur di atas 30, suami yang sudah punya rumah dan mobil, calon istri yang intelektualnya di bawah suami, dan sebagainya.
Bukan tidak boleh memiliki syarat dan ketentuan dalam mencari jodoh. Setiap orang punya ekspektasi masing-masing terkait calon pasangan hidup. Namun, bila membatasi jodoh dengan usia, warna kulit, suku, patokan harta, dan interektual pasti dapat mempersempit lingkaran jodoh kita.
Bayangkan jika kita mendambakan perempuan yang intelektualnya tidak lebih pintar dari suami, bisa jadi yang lebih pintar malah dapat membahagiakan kita, lebih paham tugas, hak dan kewajiban, mampu mendidik anak-anak dengan optimal.
Ini pernah saya temui dalam lingkaran teman yang masih memegang pemahaman budaya patriarki. Laki-laki tidak suka calon istri lebih pintar karena takut membangkang dan sulit dikendalikan. Padahal, pintar tidak sama dengan tingkat pembangkangan.
Contoh lainnya yang lebih spesifik adalah laki-laki yang ingin menikahi perempuan yang masih SMA. Inginnya calon istri umur 17 tahunan. Tentu ini menyulitkan, karena pada zaman sekarang perempuan umumnya ingin sekolah sampai sarjana. Orang tua perempuan juga umumnya tidak rela melepaskan anaknya sebelum bisa sukses. Membatasi jodoh pada usia tertentu menurut saya menyulitkan. Padahal bisa jadi ada perempuan lebih baik, lulusan sarjana dan mampu menjadi istri yang lebih baik.
Jika kamu punya parameter pasangan hidup yang terbatas, barangkali ini sebabnya kenapa jodoh sulit datang. Jangan-jangan yang baik sudah ada di depan mata, tetapi kamu terlalu fokus pada standard kamu di atas.
Memiliki kriteria khusus memang perlu, karena ini berkaitan dengan selera, juga kebahagiaan dalam berumah tangga nantinya.
Tolok ukur yang sifatnya luas dan tidak membatasi jodoh misalnya menginginkan suami yang sabar, solih, taat beragama, telah bekerja, bertanggungjawab, baik kepada orang tuanya, dan sebagainya. Pilihan seperti ini tidak termasuk menyulitkan, namun membuat kamu selektif memilih calon yang tepat.
5. Tidak Mengukur Diri
Penyebab sulit mendapatkan jodoh selanjutnya adalah jika kamu tidak mengukur diri. Apa maksudnya?
Contohnya mendambakan calon pasangan hidup yang fisiknya terlalu jauh dari kita. Meskipun jodoh tidakmengenal fisik dan standard apapun, tapi dalam rangka mencari pasangan hidup, kita perlu mengukur diri jika ingin jodoh mudah didapat.
Misalnya menginginkan istri artis mirip K-Pop padahal kamu orang biasa baik secara fisik maupun aspek lainnya, ingin istri memiliki rupa seperti ras tertentu, dan lain-lain yang membuat peluang jodoh lebih sempit.
Jika demikian, maka perempuan baik, sholehah, dan punya kelebihan lain namun tidak memiliki fisik seperti asrtis Korea akan lewat, dong. Hahaha…
Selain fisik, patokan lain seperti ingin memiliki suami anak konglomerat, suami dengan status gubernur, misalnya, tentu mempersempit peluang calon pasangan hidup. Misalnya kamu punya status sosial biasa dan kehidupan sederhana.
Bisa jadi ada orang yang mencintai kamu dengan tulus sementara ia adalah pria biasa, punya karir standar saja, tapi baik hati dan mampu membahagiakan kamu.
Nah lho, masa sih kamu mau kehilangan orang seperti itu hanya karena ekspektasi yang berlebihan?
6. Kurang Produktif
Situasi tidak produktif pasti pernah kamu alami. Saat kehidupan sedang terasa tidak berpihak padamu, maka kamu kehilangan gairah hidup. Kamu pun menjadi pribadi yang tidak menarik. Bukan hanya teman, lawan jenis pun tidak ada yang begitu tertarik.
Mengapa demikian? Semangat diri berpengaruh pada sikap, penampilan fisik, pesona kamu saat menunjukkan prestasi, semangat, dan lain-lain itu mempengaruhi daya tarik. Ingat, orang lain itu “tidak mau tahu” apa penyebab di balik sikap dan penampilan kamu. Mereka hanya menilai apa yang terlihat.
Jika hal buruk sedang kita alami, usahakan selalu bangkit, tegar, berpikir positif, dan berjuang untuk selalu produktif, ya. Lewat sikap kamu yang seperti ini, bisa saja ada calon terbaik yang mencintai kamu apa adanya.
Laki-laki atau perempuan yang menilai kamu bukan dari kecantikan karena polesan make up, karena kamu banyak uang, karena kamu seorang yang terpandang, beken di kampus, dan lain-lain. Namun, yang bertemu kamu saat dalam keadaan apa adanya dan menolong kamu dari keterpurukan.
Jadi, apapun situasi yang kamu hadapi, usahakan selalu produktif dan positif thinking. Kebaikan hati, semangat, sabar, dan sifat terpuji lainnya meskipun dalam keadaan tidak menyenangkan akan menjadi nilai plus dalam diri kamu.
Sebaliknya jika kamu malah menjadi terpuruk, malas, tidak produktif, maka wajar jika lawan jenis kurang tertarik pada saat seperti ini.
7. Kurang Berani
Kok berani? Agak susah saya mengutarakan yang satu ini. Maksud berani di sini adalah usaha dalam menarik perhatian lawan jenis. Kadang, kita perlu aktif mendapatkan orang yang kita sukai, tidak pasif dan menunggu saja.
Memang banyak orang saling menyukai satu sama lain tanpa harus salah satunya mengungkapkan. Namun, menunggu itu terlalu pasif.
Kamu (laki-laki maupun perempuan) sebaiknya mulai melakukan usaha. Mulai memperbaiki penampilan, mendekati dan menunjukkan perasaan kamu. Bisa dengan memberikan perhartian lebih, memberikan “kode” bahwa kamu menyukai doi.
Saya rasa itu bukan hal yang tercela, kok. Meskipun perempuan, kamu perlu menunjukkan isi hati kamu supaya orang yang kamu sukai menyadari keberadaan kamu. Jika kamu punya daya tarik baginya, pasti tidak mustahil pria idaman kamu itu menyambut perasaan kamu dengan positif.
Orang yang sulit mendapatkan jodoh biasanya terjadi pada mereka yang terlalu malu soal urusan asmara. Sekedar memberikan bahasa cinta mereka malu dan takut. Ucapannya terlalu “sehat” sehingga mungkin tidak bisa menghadirkan chemistry bagi lawan jenis.
Ini nyata terjadi pada orang-orang yang sebenarnya mampu mendapatkan kekasih, namun terlalu “baik” dan polos sehingga jauh dari urusan percintaan. Saya sampai berpikir juga, “mungkin mereka memang tidak mau memiliki kekasih.” Hahaha…
8. Mungkin Memang Belum Waktunya
Belum dapat jodoh bukan berarti kamu kurang menarik, kok. Bisa jadi memang belum waktunya.
Di sini ada hubungannya dengan ketentuan Tuhan. Mungkin Dia memang ingin kamu fokus memperjuangkan hal lain. Bisa berupa memperjuangkan cita-cita, berbakti kepada kedua orang tua, ingin agar kamu lebih dewasa saat berumah tangga nanti dan lebih siap.
Tapi gimana kalau kamu memang punya salah satu atau lebih kekurangan di atas? Kamu mungkin terlalu pemalu, kurang produktif, masih suka negatif feeling dalam segala hal, dan lain-lain.
Itu pun sama. Mungkin Tuhan ingin kamu memperbaiki diri dulu tanpa harus menyakiti orang lain. Ingin kamu sudah lebih dewasa saat orang terbaik untukmu menjadi pendamping hidup kelak.
Jangan salah, banyak kok orang yang sering dapat pacar tapi membuat dirinya tidak fokus belajar atau bekerja. Tadinya ingin meraih karir tertentu, tapi terganggu oleh kegiatan pacaran sehingga semua gagal. Tentu itu bukan hal yang kamu mau kan?
Ada juga orang yang cepat memeroleh jodoh dan menikah lebih awal. Namun, mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), banyak mengalami problem, konflik, dan hal-hal tidak menyenangkan karena belum siap.
Jadi, lamanya kamu menyendiri mungkin merupakan takdir-Nya. Kamu ambil sisi positif nya supaya fokus membangun diri. Nanti, ketika jodoh kamu datang, kamu bisa memberikan yang terbaik dalam berumah tangga.
Nah, gimana? Kamu yang merasa sulit mendapatkan pacar, kekasih, dan pasangan hidup bisa jadi belum memperhatikan salah satu atau lebih hal-hal di atas ya.
Itulah penyebab sulit mendapatkan jodoh yang biasa terjadi. Ini berdasarkan pengamatan saya selama ini. Semoga bermanfaat ya, teman-teman😊😇 Simak juga Cara Mendapatkan Jodoh yang Baik Pada Waktu yang Tepat
Iya bener banget ka, fokus membangun diri dulu, pasti datang di waktu yang tepat, Terimakasih kak 🙂