Review Meotel Purwokerto by Dafam yang Instagrammable
Kali ini saya mau review Meotel Purwokerto by Dafam yang saya jadikan hotel staycation keluarga. Hotel yang berada di kota Purwoketo ini punya keunikan tersendiri dari desain interior dan gaya vintagenya. Seperti apa? Yuk simak juga rekomendasi hotel untuk staycation di Purwokerto
Saya sendiri orang Purwokerto dan hanya berdurasi 12 menit saja untuk bisa sampai di Meotel Purwokerto. Jadi, ceritanya hanya pindah tidur saja. Karena saya dan suami berprofesi wiraswasta yang setiap harinya di rumah, maka tidur di hotel semalam walau masih di dalam kota, rasanya seperti pikinik saja hehe.
Lumayan untuk refresh pikiran dan perasaan. Apalagi fasilitas hotel dilengkapi dengan kolam renang free dan fitnes center, membuat anak dan suami begitu antusias.
Selain karena harganya yang tak perlu merogoh saku terlalu dalam, Meotel ini kami pilih karena terletak di dekat Gor Satria Purwokerto. Lokasi ini terkenal dengan tempat wisata Sunmor atau Sunday Morningnya yang menyuguhkan berbagai jajanan dan barang-barang merakyat sepanjang jalan area Gor Satria setiap pagi hari minggu.
Persis kami gunakan momen menginap di meotel sabtu malam supaya pagi hari bisa berjalan kaki bersama menikmati ramainya suasana Sunmor.
Konsep Vintage Tahun 80-an yang Instagramable di Lobi Hotel
Saat masuk untuk check in, kami merasa langsung disuguhkan dengan pemandangan fotogenik nan menarik. Cantik dan unik pokoknya! Hotel ini mengusung konsep retro vintage berornamen khas tahun 80-an yang lumanyan antik.
Saat masuk, kami disambut dua orang customer service yang memakai wig merah keriting. “Wow! Ini hari besar apa ya?”pikir saya. Namun, setelah menyapukan pandangan ke setiap sudut ruangan, rasanya ini bukan hari spesial. Konsep hotel sepertinya memang dibuat unik.
Anak saya yang berumur 6 tahun tertawa pelan sambil memandangi dua CS hotel. Lucu mungkin yang terpikir di benak anak saya.
Lobi hotel memiliki cukup banyak tempat duduk dan berbagai sarana foto unik, mulai dari kursi tamu yang vintage, ada telepon umum (tentunya hanya untuk foto ya, bukan telepon betulan xixi), gambar bis ala Eropa, mainan tradisional engklek di lantai lobi, dan lain-lain.
Sayangnya saya tidak sempat memfoto keseluruhan lobi dan berbagai fasilitasnya, karena saat berkunjung ke sana tidak bermaksud menulisnya dalam blog.
Tidak berhenti di lobi, di dinding koridor menuju kamar pun, banyak gambar unik yang bisa dijadikan tempat foto. Cuma, suasananya yang remang kurang pas untuk menghasilkan foto terang. Tapi, mungkin sebenarnya bagi mereka yang pandai menghasilkan seni, foto yang bagus tetap bisa didapatkan meskipun kurang pencahayaan.
Kamar yang Nyaman dan Menyuguhkan Pemandangan Kota Purwokerto
Ada empat pilihan kamar di Meotel Purwokerto by Dafam, di antaranya Smart Room, Family Room, Executive Room, dan Junior Suite. Kami memilih paket smart room karena dirasa cukup untuk kami bertiga. Meskipun ternyata, pas malam tiba, rupanya ukuran bednya masik kurang membuat leluasa untuk bergerak. Haha… tidak apa-apa. Untuk pengalaman saja, ke depan harus memilih paket Family walau hanya menginap semalam jika anak ikut menginap.
Melalui jendela kamar, kami dapat melihat luasnya kota dan semakin indah saat malam tiba. Langit gelap dipadukan dengan kerlap kerlip lampu perkotaan tampak jelas karena posisi kamar berada di lantai tujuh.
Yah, suasana dan dekorasi kamar lumayan membuat kami cukup sumringah, terutama anak saya yang biasa tidur hanya di rumah mendapat suasana berbeda. Kamar dengan berbagai fasilitasnya saya rasa sudah mencukupi untuk bisa tinggal dengan nyaman dan betah.
Kamar mandi dengan air hangatnya, TV LED juga melengkapi hiburan siang malam saat rebahan bersama di atas tempat tidur. Ada pemanas listrik untuk membuat teh atau kopi panas, sehingga untuk minum kebutuhan tercukupi deh.
Kolam Renang Free Menjadi Nilai Tambah
Tujuan utama ke Meotel Purwokerto by Dafam, sebenarnya awalnya adalah kolam renangnya. Berenag merupakan salah satu kegemaran anak kami. Namun karena ingin berenang tidak di tempat-tempat biasanya, sekalian menginap di hotel. Sambil menyelam minum air. Rekreasi double lah..
Saya tidak sempat berbincang dengan mas-mas penjaga kolam renangnya, tapi menurut berbagai sumber sih, kolam renang di sini tergolong berstandar. Ya wajar lah fasilitas hotel. Biaya terjangkau pula. Kalau untuk penghuni hotel free, maka untuk mereka yang hanya ingin berenang saja, dikenakan tarif Rp. 40.000 per orang dan mendapatkan fasilitas sewa handuk, makan berat, dan snack secara cuma-cuma. Boleh deh dicek dari ulasan Satelit Pos
Ada dua pilihan, kolam renang untuk dewasa dan anak-anak. Kalau anak-anak, kedalaman hanya 60 cm saja. Sedangkan dewasa, kedalamannya mulai 130 cm sampai 180 cm. Untuk dewasa ini terdiri dari satu kolam saja dengan bentuk trapesium, yang dibuat semakin lebar semakin dalam. Tenag saja, setiap perbedaan kedalaman, ada tandanya. Jadi, tidak perlu hawatir salah turun, hehehe..
Biasanya, kalau berlama-lama di air, kita pasti haus dan lapar. Tenag saja di samping kolam sudah tersedia cafe. Di sana ada berbagai menu mulai dari ringan sampai berat. Kalau saya dan keluarga, pasti ingin makan makanan pedas berkuah. Karena tidak ada bakso, maka sasarannya mie kuah ataupun mie gelas.
Saran buat yang ingin berhemat, lebih baik tidak perlu makan di cafe swimming pool nya, karena harganya tiga kali lipat harga normal. Waktu itu, dua mie gelas ukuran sedang, dibandrol seharga 30ribu! Lumayan mahal untuk ukuran harga mie gelas.
Jika dibandingkan dengan menu rumah makan sekitar hotel, bisa dapat sajian yang lebih enak dan mengenyangkan. 30ribu bisa mendapatkan dua porsi paket ayam goreng sambal, dan minum es teh atau dua mangkuk bakso sapi plus minumannya.
Itu sih buat gambaran saja, karena untuk mie gelas ini gak ada harganya di buku menu. Kalau diperhatikan, harga mie gelas ini mungkin yang paling murah dibandingkan menu lainnya dicafe.
Menikmati Malam di Sekitar Hotel
Malam hari sebelum tidur, kami bertiga memutuskan keluar dan berjalan menyusuri pinggiran jalan. Ada banyak pilihan rumah makan di sekitar area hotel. Namun, mempertimbangkan anak kami yang masih kecil, kami memutuskan makan di rumah makan terdekat, yaitu Sambal Layah.
Sebanrnya sih tidak terlalu lapar, namun karena ingin menikmati suasana malam hari, tak ada salahnya duduk walau hanya memesan minuman dan es campur. Sayangnya, mungkin karena memang di rumah makan itu mematok harga yang sangat murah, kualitas sedikit terabaikan. Tapi lumayan deh buat hiburan.
Setelah puas dan anak kami mulai menunjukkan tanda-tanda mengantuk, kami kembali ke Meotel. Pagi harinya pukul 06.00 WIB, saatnya menikmati Sumor.
Breakfast Diiringi Lagu Banyumasan
Ada yang unik saat breakfast tiba. Di pojok ruangan, ada bapak-bapak berbusana tradisional memainkan ( apa ya namanya? Pokoknya alat muasik Jawa) pengiring lagu daerah. Bapak penyanyi ini memang sih diabaikan oleh kami semua yang makan. Tapi, lantunannya sebenarnya tidak terabaikan di telinga. Sambil makan, terhibur dan membuat kita makin dekat dengan budaya Jawa.
Bagaimana dengan menunya? Kalau menurut saya pribadi sudah bagus deh. Tapi memang tidak bisa dibandingkan dengan hotel bintang yang lebih mahal. Cuma, sudah memuaskan kok… Menunya komplit. Mulai dari bubur ayam, nasi goreng, soto, ada nasi dan sayur lauk pauknya serta aneka sambal. Minuman dan salad juga turut melengkapi sarapan pagi kami.
Tempat nyaman dan masih instagramable. Cuma, sayang tidak difoto juga.. alasannya sama, tidak berniat menulis dan mempublikasikannya. Tapi, intinya bagus dan memuaskan. Semoga lain waktu bisa menginap lagi dan menikmati fasilitas meotel ini dan punya koleksi fotonya komplit.
Nah, itu review Meotel Purwokerto by Dafam beserta fasilitas nya. Meotel ini recomended buat yang ingin piknik tipis-tipis atau orang yang mencari penginapan terjangkau dari luar kota. Intip juga review COR Hotel Purwokerto