Mengenal Jenis-jenis Bedah Penyakit Jantung dan Tujuannya

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, dengan jumlah kasus yang terus meningkat setiap tahunnya.

Untuk mengatasi berbagai masalah pada organ vital ini, dunia medis telah mengembangkan beragam prosedur bedah jantung.

Tindakan ini bertujuan memperbaiki fungsi jantung, meningkatkan kualitas hidup, hingga memperpanjang harapan hidup penderita.

Artikel ini akan mengulas jenis-jenis bedah penyakit jantung beserta tujuan utamanya.

Jenis-jenis Bedah Penyakit Jantung

Jenis-jenis Bedah Penyakit Jantung
generated by Gemini

1. Operasi Bypass Jantung (CABG)

Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau operasi bypass jantung adalah salah satu tindakan bedah paling umum untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner.

Prosedur ini dilakukan dengan mencangkok pembuluh darah sehat dari bagian tubuh lain, lalu digunakan untuk membuat jalur baru bagi aliran darah menuju jantung.

Dengan demikian, aliran darah dan oksigen ke otot jantung kembali normal, sehingga risiko serangan jantung menurun dan gejala penyakit jantung koroner seperti angina dapat berkurang.

2. Angioplasti Koroner

Angioplasti adalah prosedur bedah minimal invasif untuk membuka pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat.

Dokter akan memasukkan balon kecil ke dalam pembuluh darah, kemudian mengembangkannya untuk memperlebar area yang menyempit.

Biasanya, prosedur ini dikombinasikan dengan pemasangan stent (ring), yakni tabung kawat kecil yang akan menjaga pembuluh darah tetap terbuka.

Angioplasti bertujuan meningkatkan suplai darah ke jantung dan mengurangi risiko komplikasi akibat penyumbatan.

3. Operasi Katup Jantung

Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak akibat infeksi, kelainan bawaan, atau proses degeneratif.

Katup jantung yang tidak berfungsi normal dapat menyebabkan aliran darah tidak lancar, sehingga memicu gagal jantung.

Tindakan ini bertujuan mengembalikan fungsi katup agar jantung dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.

4. Operasi Jantung Bawaan

Pada anak-anak maupun dewasa dengan kelainan struktur jantung sejak lahir (penyakit jantung bawaan), operasi jantung diperlukan untuk memperbaiki cacat tersebut.

Prosedur ini sangat bervariasi, tergantung jenis dan tingkat keparahan kelainan yang dialami. Tujuannya adalah memperbaiki struktur jantung agar dapat berfungsi normal.

5. Pemasangan Alat Pacu Jantung (Pacemaker)

Pada kasus gangguan irama jantung (aritmia), dokter dapat merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung.

Alat ini akan mengatur detak jantung agar tetap stabil dan sesuai kebutuhan tubuh. Tujuan utamanya adalah mencegah komplikasi serius akibat irama jantung yang terlalu lambat atau tidak teratur.

6. Transplantasi Jantung

Transplantasi jantung adalah tindakan penggantian jantung yang rusak berat dengan jantung sehat dari donor.

Prosedur ini menjadi pilihan terakhir jika semua pengobatan lain tidak berhasil dan pasien mengalami gagal jantung stadium akhir.

Tujuannya adalah menyelamatkan nyawa dan memperbaiki kualitas hidup pasien.

Tujuan Utama Bedah Jantung

Setiap jenis bedah jantung memiliki tujuan spesifik, namun secara umum, tindakan ini bertujuan:

  • Memulihkan aliran darah dan oksigen ke otot jantung.
  • Memperbaiki atau mengganti struktur jantung yang rusak.
  • Mengurangi gejala penyakit jantung seperti nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan.
  • Meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup pasien.
  • Menurunkan risiko serangan jantung dan komplikasi serius lainnya.

Siapa Saja yang Membutuhkan Bedah Jantung?

Tidak semua orang dengan penyakit jantung memerlukan tindakan bedah. Biasanya, operasi jantung direkomendasikan jika pengobatan dengan obat-obatan atau perubahan gaya hidup tidak memberikan hasil optimal.

Orang yang beresiko penyakit jantung koroner, seperti perokok, penderita diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, serta mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, perlu lebih waspada dan rutin memeriksakan kesehatan jantung mereka.

Mengenali Gejala Awal Penyakit Jantung

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi berat. Beberapa gejala awal penyakit jantung yang perlu diwaspadai antara lain:

Nyeri dada (angina) yang terasa seperti ditekan atau diremas, kadang menjalar ke lengan, leher, atau punggung.

Detak jantung tidak teratur atau berdebar-debar.

Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring.

Pusing, lemas, hingga kehilangan kesadaran tiba-tiba.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Prosedur Pemeriksaan Jantung

Sebelum menentukan jenis tindakan bedah yang tepat, dokter akan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan jantung.

Pemeriksaan ini meliputi wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta tes penunjang seperti elektrokardiogram (EKG), tes stres, dan rontgen dada.

Pemeriksaan ini bertujuan memastikan diagnosis dan menilai tingkat keparahan penyakit jantung yang dialami pasien.

Kesimpulan

Bedah penyakit jantung merupakan solusi medis penting untuk mengatasi berbagai gangguan jantung yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan biasa.

Jenis-jenis bedah jantung seperti bypass, angioplasti, operasi katup, hingga transplantasi, memiliki tujuan utama memperbaiki fungsi jantung, meningkatkan kualitas hidup, dan menurunkan risiko komplikasi.

Dengan mengenali gejala awal penyakit jantung dan melakukan prosedur pemeriksaan jantung secara rutin, risiko penyakit jantung dapat ditekan sedini mungkin.

Orang yang beresiko penyakit jantung koroner sangat disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan berkala, sehingga tindakan medis yang tepat dapat diberikan sebelum terjadi komplikasi serius.

You May Also Like

1 Comment

  1. duniamasak Juni 4, 2025 at 9:20 am

    artikel yang sangat bermanfaat, terimakasih sudah berbagi ya kak 😀

Leave a Reply