Ceritaku Bersama Gojek, dari Pelipur Lapar Hingga Jalan Pahala

“Mbak.. Mbak.. Boleh minta tolong teleponin suami di rumah? Suaminya di rumah kan sekarang?” Seorang ibu dengan nada buru-buru mencolek pundak saya. Ibu itu tergopoh-gopoh dan terlihat kerepotan membawa dua anak kecil dengan balon di tangan mereka.

“Suami saya?” Tanya saya masih agak bingung. Ibu itu mengiyakan.

“Iya, kenapa memangnya, Bu?” Saya bertanya lagi dengan penuh rasa penasaran.

“Tolong minta suaminya Mbak untuk ke rumah saya, lalu bilang kepada orang yang ada di rumah saya untuk jemput ke sini. Saya tidak pegang hape soalnya, Mbak” Ucap ibu itu gugup.

Tunggu, tunggu, saya masih bingung nih. Ibu ini siapa, ya? Singkat cerita, ibu itu menjelaskan bahwa dia adalah tetangga saya.

Kejadian tersebut terjadi tahun 2016 ketika saya masih pendatang baru yang belum begitu hafal dengan tetangga. Terutama yang jarak rumahnya terhalang dua atau tiga rumah.

Setelah ibu itu (sebut saja Bu Fatimah) memberi tahu posisi rumahnya, saya pun menelepon suami dan memintanya ke rumah Bu Fatimah untuk minta dijemput keluarganya. Namun, rupanya suami saya tidak juga paham dengan posisi rumah Bu Fatimah ini. Padahal sudah saya jelaskan dengan detail. Maklum, pemukiman cukup padat, walau tidak begitu berhimpitan.

Akhirnya, suami saya menawarkan untuk dijemput Mas Mahib saja yang kebetulan sedang main ke rumah kami. Mas Mahib teman kuliah yang masih sering bertamu sampai saat ini.

Berangkatlah Mas Mahib dari rumah ke lokasi saya dan Bu Fatimah berada, yaitu Taman Andhang Pangrenan yang menjadi tempat acara lomba anak-anak TK se Kabupaten Banyumas waktu itu.

Masalah lainnya kemudian muncul. Mas Mahib lama sekali tak kunjung datang. Padahal matahari semakin terik, dan anak-anak semakin tidak sabar ingin segera pulang. Saya telepon setelah dikasih nomornya oleh suami. Ternyata eh ternyata, entah salah dengar atau siapa yang salah ucap, Mas Mahib ini menunggu hingga 15 menit di Taman Balai Kemambang. Lokasi yang jauh dari keberadaan saya dan Bu Fatimah. Saya pun menjelaskan bahwa saya ada di Taman Andhang Pangrenan.

Selang 10 menitan, Mas Mahib pun datang. Untungnya, Mas Mahib ini orangnya santai dan sabar dengan kejadian seperti ini. Saya pun minta maaf barangkali saya yang salah menyebutkan lokasi karena cukup gugup atau mungkin suami yang salah kasih info. Mas Mahib pun tidak mempermasalahkannya.

Saya pun bisa pulang bersama anak saya karena memang sudah membawa sepeda motor ke lokasi. Begitu juga Bu Fatimah bisa pulang bersama anak-anaknya dengan dibonceng Mas Mahib.

Ceritaku Bersama Gojek

Kejadian di atas masih saya ingat sampai sekarang karena cukup menguras mental. Bayangkan saja, ada tetangga yang belum begitu saya kenal meminta untuk menghubungi keluarganya. Sementara saya dan suami merupakan pendatang baru yang belum hafal posisi dan lokasi rumah tetangga. Terlebih lagi beliau minta bantuan di keramaian dan cuaca panas, ditambah masing-masing membawa anak-anak yang terus minta segera pulang.

Saya jadi berandai-andai, membayangkan itu terjadi saat ini. Bu Fatimah meminta tolong, saya bisa langsung pesan ojek online. Urusan beres, deh. Bahkan, kalau perlu, saya bisa pesankan GoCar sekalian supaya mereka pulang dengan nyaman dan happy. Soalnya membawa dua anak dan masing-masing membawa balon pula.

Ketika Bu Fatimah meminta tolong untuk dijemput, saya bisa langsung buka aplikasi Gojek. Tentukan titik penjemputan dan titik tujuan. Driver ojek online (Ojol) datang, penumpang diangkut, sampailah di rumahnya. Dengan bantuan aplikasi, Mas Ojol tidak akan tersesat. Kecuali kuota internetnya habis, ya. Hehe.

Oh ya, malahan bisa jadi permintaan Bu Fatimah tidak akan muter-muter minta saya hubungi suami, lalu suami mencari keluarganya, lalu begini dan begitu. Kalau itu terjadi sekarang, Bu Fatimah bisa saja minta tolongnya juga lebih praktis, “Mbak saya nggak bawa hape, boleh minta tolong pesankan Gojek, saya ganti ongkosnya cash.” Kurang lebih begitu.

Namun, namanya juga hidup, ya. Kemudahan tidak akan terasa dengan sempurna jika sebelumnya tidak merasakan kesulitan. Begitu juga dengan situasi seperti di atas. Saya bisa merasakan kenyamanan dengan adanya aplikasi Gojek setelah melewati masa-masa ribet tanpa Gojek.

By the way, saya baru mulai menjadi pengguna aktif Gojek dari tahun 2020. Meskipun sudah mendaftar di aplikasinya sejak 2018-an, tapi waktu itu saya masih memakai hape dengan kapasitas memori yang kecil sehingga masih sering saya uninstall lagi demi menghemat space. Bergantian dengan aplikasi lain yang sedang saya butuhkan mendesak.

Kebetulan saya orang rumahan yang jarang bepergian. Kalaupun keluar, hanya untuk belanja, antar jemput anak ke sekolah, atau sesekali bertemu teman-teman di café.

Sejak saya ganti hape dengan yang lebih besar kapasitas memorinya (wah, jadi curhatin hape haha), saya bisa menampung banyak aplikasi yang saya butuhkan dalam genggaman. Salah satunya adalah Gojek. Manfaatnya bisa saya rasakan dengan maksimal seperti kebanyakan pengguna Gojek lainnya.

Tidak boleh ketinggalan update teknologi, dong. Saya juga harus menjadi salah satau pengguna yang merasakan manfaatnya.

jumlah pengguna Gojek
Sumber dari www.gojek.com

Banyak keadaan yang dulu terasa ribet untuk sampai di tempat tujuan, kini menjadi lebih mudah. Tidak hanya dalam hal transportasi, tapi juga dalam memenuhi keperluan lain seperti makanan dan minuman, belanja, dan lain-lain. Meskipun begitu, fitur yang paling sering saya gunakan sejak tahun 2020 adalah GoFood dan GoRide.

Inilah pengalaman menyenangkan yang saya rasakan sejak menjadi pengguna aplikasi Gojek:

1. Pelipur Lapar yang Praktis, Hemat Waktu, dan Tenaga

Salah satu fitur Gojek yang sangat membantu saya adalah GoFood. Biasanya saya pesan makanan online saat kehabisan ide memasak, saat benar-benar tidak sempat memasak, dan jika tidak ada penjual nasi rames yang buka di sekitar rumah. Sesekali juga untuk hiburan dan memanjakan lidah.

Saya bekerja sebagai blogger yang seringkali harus mengejar deadline tulisan, ditambah lagi sedang memiliki anak kecil yang harus saya utamakan kebutuhannya. Oleh sebab itu, urusan masak-memasak menjadi prioritas kesekian.

Prinsipnya, lebih baik membayar 50 ribu rupiah lebih mahal, ketimbang memaksakan diri memasak, tapi meninggalkan pekerjaan seharga 200 ribu rupiah. Namun, tentunya ini dilakukan saat benar-benar darurat supaya keuangan tetap sehat.

Begitu juga dengan urusan anak yang masih kecil. Lebih utama bermain bersamanya supaya anak semakin nyaman dan dekat. Sedangkan makanan untuk orang rumah masih ada banyak alternatif asalkan bisa makan dengan layak dan tetap hemat. Misalnya membeli sayuran dan lauk yang sudah matang di warung nasi rames di pasar atau di sekitar rumah.

Tidak hanya untuk momen darurat, memesan makanan online juga biasa saya lakukan untuk hiburan. Menu makanan dan minuman di fitur GoFood sangat banyak sehingga bisa menjadi sebuah self reward praktis yang memanjakan lidah.

Makanan yang paling sering saya pesan, baik untuk diri sendiri maupun anggota keluarga adalah ayam geprek sambal ijo atau sambal matah, kentucky, dan pizza. Pernah sesekali memesan burger, bubur ayam, soto, dan sate kambing.

Pesan ayam geprek biasanya cukup sering karena selain harganya lebih terjangkau, menjadi favorit keluarga, dan porsinya cukup besar. Sedangkan pizza biasanya saya order hanya di momen khusus. Misalnya saat gajian, sehabis anak sulung ujian sekolah, saat ada keluarga berkunjung, atau ketika memang membutuhkan healing saja.

Ada lho yang bahagianya didapat dari makanan enak. Orang itu adalah saya. Hehe. Setelah makan enak, semangat bisa berlipat.

pesan makanan online dari GoFood yang menjadi fitur favorit saya

2. Gojek Memudahkan Banyak Urusan

Keperluan transportasi menjadi praktis dan efisien dengan adanya fitur GoRide. Fitur ini biasanya saya pesan jika hanya pergi sendirian. Meskipun di rumah ada tiga motor, namun semuanya dipakai oleh orang rumah. Suami perlu untuk belanja bahan percetakan mendadak dan berbagai urusan pekerjaan, lalu dua motor lagi masing-masing dipakai untuk kuliah oleh adik saya dan adik suami.

Namanya jadwal kuliah, biasanya setiap hari jamnya cukup random. Apalagi jika ditambah bepergian ke tempat lain atau kegiatan kampus lainnya.

Maka dari itu, GoRide jadi solusi saat ada keperluan penting atau mendesak. Misalnya ketika mengikuti Workshop Blog dan Media Sosial yang “saya banget” di salah satu kampus swasta di Purwokerto. Workshop ini berlangsung hampir satu hari penuh. Tentunya saya tidak dapat membawa salah satu kendaraan untuk saya pakai seharian. Jaraknya pun lumayan jauh. Terlebih lagi semua motor memang sedang dipakai. Suami saya juga sedang sangat sibuk. Adik-adik berangkat kuliah.  

Beruntung saat itu sudah ada Gojek. Tidak perlu menelepon teman satu persatu, menanyakan siapa yang sedang free, dan minta bantuan untuk mengantarkan saya. Apalagi sampai memilih tidak jadi ikut Workshop karena kendala transportasi.

Oh ya, terlebih lagi tidak ada kendaraan umum yang lewat di jalan dekat rumah saya. Meskipun kadang ada angkot, itupun tidak sejalur dengan lokasi yang saya tuju.

pesan ojek online dari Gojek di fitur GoRide
Gambar dari www.gojek.com

Kehadiran ojek online ini sangat membantu memudahkan urusan dalam kondisi seperti ini. Tinggal pesan melalui aplikasi, mas Ojol tiba depan rumah, berangkatlah ke lokasi tujuan dengan tarif yang sudah jelas dan sangat terjangkau. Pulangnya juga bisa pesan Gojek lagi.

3. Penolong di Saat Genting

Pernah saya demam dan anemia yang cukup parah. Saya benar-benar tidak dapat beraktivitas sama sekali. Kondisi yang saya rasakan waktu itu adalah lemas, pusing, mual, dan disertai batuk pilek. Jangankan memasak, duduk pun tidak bisa lebih dari 15 menit.

Pada saat seperti itu, saya berpikir bahwa saya harus berusaha untuk segera sembuh. Secepat mungkin. Minimal gejalanya bisa hilang satu per satu.

Apalagi anak-anak juga sama-sama sakit. Anak bungsu demam dan batuk pilek. Sedangkan anak sulung demamnya sudah sembuh, tapi masih batuk-batuk. Alhamdulillah suami sehat dan bisa merawat dan menjaga anak-anak. Saya tidak bisa membiarkan kondisi ini lebih lama. Saya khawatir suami ikut sakit dan kasihan melihat kondisi anak-anak.

Akhirnya saya memilih untuk skip aktivitas apapun, banyak beristirahat sebisa mungkin, berobat di dokter yang benar-benar terbukti bagus diagnosa dan pengobatannya, membeli buah-buahan untuk asupan vitamin, dan mencari informasi mengenai makanan yang bisa mempercepat penyembuhan anemia.

Akhirnya, ketemulah dengan berbagai list makanan yang direkomendasikan berbagai artikel kesehatan. Salah satunya adalah olahan seafood dan daging merah. Saya pun segera mencari kedai seafood lewat fitur GoFood. Akhirnya bertemu dengan menu cumi bakar yang menggugah selera. Olahan daging merahnya next time saja. Hehe.

pesan cumi bakar lewat GoFood lebih praktis
Ilustrasi cumi bakar dari Freepik.com

Pesan, bayar, makanan diproses, mas Ojol pun datang membawa makanan yang saya butuhkan dan idamkan ini. Saya membeli cumi bakar bersama sambal bawang yang lezat untuk menu makan saya seharian dari siang hingga malam. Soalnya pagi tidak ada makanan yang bisa masuk karena mual.

Alhamdulillah keesokan harinya, setelah ikhtiar berobat, minum obat selama 2 hari, memakan makanan yang enak dan menunjang kondisi tubuh, saya pun mulai pulih. Minimal sudah bisa bergantian dengan suami untuk menjaga anak-anak yang masih sakit. Dua hari kemudian, saya sembuh dan anak-anak juga mulai sembuh setelahnya.

4. Tahu Banyak Referensi Makanan Enak

Ah, lagi-lagi soal makanan. Jujurly, sebenarnya fitur GoFood lah yang paling banyak saya gunakan saat ini. Selain karena saya adalah orang rumahan yang jarang pergi-pergi, juga memang pada dasarnya merupakan penggemar berat makanan enak. Haha. Oh ya, termasuk aneka minuman.

Loh, apa sih gunananya tahu banyak referensi makanan enak? Ternyata dari pengalaman saya, banyak tahu referensi makanan dan minuman itu juga penting. Tidak hanya untuk keseharian, tapi berguna dalam keadaan darurat.

Misalnya saat ada tamu berkunjung ke rumah, terutama jika tamunya adalah keluarga seperti paman dan bibinya suami yang kadang ingin menengok kami di sini. Bisa juga teman lama yang sengaja datang untuk bersilaturahmi dari luar kota.

Seringkali kami dihadapkan dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk memasak. Tentunya kami ingin menyuguhkan masakan yang lezat tanpa banyak drama. Lebih asik jika kami lebih banyak mengajak mereka berbincang ketimbang sibuk di dapur. Jika tamu ditinggal untuk sekedar membuat kopi atau teh hangat tidak akan menjadi masalah.

Justru yang menjadi masalah adalah jika pilihannya hanya dua, yaitu sibuk menyiapkan menu makan di dapur dan tamunya dibiarkan, atau memilih tidak menghidangkan apapun. Senangnya sekarang ada opsi ketiga, yaitu pesan GoFood saja.

Semakin banyak tahu referensi makanan dan minuman juga memudahkan saat dibutuhkan cepat. Jadi, nggak perlu mencari-cari dulu, tapi tinggal ketik di kolom pencarian, lalu pesan.

Jangan salah, saya bisa memasak enak di rumah juga karena banyak terinspirasi masakan dari luar. Tidak hanya mencari resep di internet, tapi yang paling mengena adalah memasak makanan yang kita suka yang dibeli dari resto, kedai, atau sebuah jamuan, lalu belajar membuatnya sendiri.

Mulai sekarang, ibu-ibu bisa nih bilang ke suami, “Pak, supaya ibu bisa menyajikan makanan dan kudapan enak di rumah, mulai sekarang kita perlu banyak-banyak membeli makanan dari resto. Nanti ibu tiru dan coba buat di rumah.” Haha, bercanda ya Teman-teman. Eh, apa malah masuk akal ya? Hihi.

Etapi itu benar juga sih. Misalnya saya pernah merasakan cumi bakar yang lezat dari kedai seafood yang dipesan lewat GoFood. Keesokan harinya, selama tiga hari berturut-turut suami membeli cumi mentah dari pasar. Tentunya dengan jumlah lebih banyak. Lalu, saya olah menyerupai menu yang di kedai seafood. Sekeluarga beneran makan enak pastinya.

5. Bisa Menjadi Jalan Kebaikan

Berbuat baik itu memang banyak jalan jika ada keinginan. Kemudahan yang ditawarkan Gojek ini membuat banyak hal menjadi lebih praktis. Tidak hanya untuk kebutuhan diri sendiri, tapi juga bisa membantu dan menyenangkan orang lain. Aplikasi Gojek memeberikan kemudahan untuk berbuat kebaikan.

Memesankan GoRide untuk Rafi dan Neneknya

Melalui fitur GoRide, saya bisa beberapa kali memesankan ojek online untuk Rafi (bukan nama sebenarnya) dan neneknya saat pulang sekolah. Ini berlangsung saat anak sulung masih TK tahun 2018-an. Ibu dan ayahnya Rafi sama-sama bekerja sehingga neneknyalah yang mengantar jemput Rafi.

Rafi dan nenek biasanya berangkat diantar salah satu anggota keluarga atau tetangga. Pulangnya juga dijemput oleh siapa saja yang sedang ada waktu.

Kadang juga terlintas di benak saya, “Mengapa Rafi tidak diantar jemput oleh keluarga yang memang bisa membawa kendaraan?” Namun, saat mengingat usia Rafi yang masih TK, kehadiran neneknya saat berangkat dan pulang sekolah sepertinya sangat penting. Jadi, nggak diantar sampai gerbang, terus Rafi masuk kelas sendiri, lalu saat jam pulang, ia menunggu orang menjemputnya.

Kehadiran neneknya saya rasa adalah bentuk perhatian keluarga terhadap seorang anak seusia Rafi. Meskipun ada kendala transportasi, tapi Rafi menghadapi itu bersama sang nenek. Saya lihat walau tidak bisa naik kendaraan tapi tampaknya nenek Rafi masih sehat dan kuat untuk mengasuh dan menjaganya.

Nenek Rafi juga kadang menunggu di kantin bersama wali murid lain sampai pelajaran selesai. Kadang juga ikut pulang kembali bersama keluarga yang mengantarnya. Sementara pulangnya biasa dijemput kembali oleh keponakan atau oleh anak bungsunya si nenek atau bibi Rafi.

Nah, seringkali untuk menghubungi keluarga di rumah harus minta diteleponkan oleh wali murid lain atau guru. Neneknya Rafi juga tidak membawa handphone karena memang sepertinya tidak bisa mengoperasikannya. Itu dibenarkan oleh beliau setelah belakangan kami mulai akrab.

Beruntung jika keluarganya langsung datang. Sementara jika harus lama menunggu, apalagi tidak pasti akan dijemput, maka beliau terpaksa minta dipesankan ojek online kepada wali murid lain yang waktu itu harganya hanya 3000 rupiah. Jaraknya hanya 5 menit dari sekolah TK ke rumahnya. Sesekali saya melihat beliau berjalan kaki dengan cucunya itu ke rumahnya, tapi saya pastikan itu cukup melelahkan. Terlebih lagi pulang sekolah cuaca mulai panas.

Seiring berjalannya waktu, secara kebertulan anak sulung saya akrab dan semakin dekat dengan Rafi. Otomatis saya juga menjadi akrab dan cukup dekat dengan neneknya. Maka dari itu, nenek Rafi akhirnya tidak jarang juga meminta tolong saya memesankan Gojek untuknya melalui hape saya.

“Mbak, boleh minta tolong pesankan Gojek? Uangnya saya ganti cash, ya.” Begitu ucap neneknya Rafi jika tidak ada orang yang menjemput atau tidak ada kabar dari keluarganya.

Berbeda dengan kisah Bu Fatimah di awal tulisan ini, membantu Rafi dan neneknya menjadi sangat mudah. Tinggal buka aplikasi, pesan GoRide, driver pun mengantar Rafi dan neneknya sampai rumah.

Traktir Keluarga dengan Makanan Enak

Seperti saya sebutkan sebelumnya, fitur yang paling sering saya pakai saat ini adalah GoFood. Saya lebih banyak bergumul dengan keluarga kecil saya di rumah yang terdiri dari suami, dua anak, adik suami, dan adik saya.

Fitur pesan makanan online semakin memudahkan untuk berbuat baik. Salah satunya menyenangkan keluarga dengan makanan enak. Misalnya seminggu sekali atau saat mendapatkan rezeki lebih.

Makan nasi dengan tumis sayuran dan sup buatan sendiri merupakan keseharian keluarga saya. Tidak jarang juga memasak sayuran dan lauk-pauk dibantu oleh adik saya atau adik ipar. Namun, dalam kesempatan tertentu, menyantap masakan rumahan juga bisa bosan.

Hari jum’at yang disebut sebagai hari baik biasanya saya jadikan kesempatan untuk membeli makanan lewat GoFood. Saya biasanya tidak membeli kuliner yang begitu mewah. Cukup membeli ayam geprek atau pizza untuk semua orang di rumah. Cukup sekali makan asalkan semuanya kebagian dan kenyang. Selebihnya kembali menyantap apa saja yang ada di meja makan atau tersedia di dapur.

pesan ayam geprek dari GoFood

Sesekali juga membeli jenis minuman yang sedang populer. Misalnya boba brown sugar, minuman kopi kekinian, dan sebagainya.

Memberi Tip atau Makanan untuk Mas Ojol

Orang lain selain keluarga yang paling mudah saya beri adalah mas Ojol yang sudah berjasa mengantar makanan sampai rumah. Buat orang rumahan seperti saya yang masih repot menjaga anak kecil dan bekerja sebagai freelancer, sekedar bertemu teman di luar juga cukup sulit mencari momen yang tepat.

Nah, supaya tidak begitu syulit (kayak di lagu yang sedang viral saat ini), saya berbagi dengan kurir Gojek saja. Bisa berupa makanan atau uang tip setelah proses antar makanan selesai.

Cara traktir Mas Ojol mudah banget, Teman-teman. Misalnya jika pesan 6 porsi ayam geprek, tambah 1 lagi menjadi 7 porsi. Nah, sebelum order, beri catatan di aplikasi kepada kedai atau resto untuk menambah 1 kantong plastik. Jadi pas ngasih ke Mas Ojol bisa langsung masukkan kantong plastik itu. Opsi lainnya, jika punya bisa siapkan sendiri kantong plastik yang bersih ketika Mas Ojol datang. Masukkan satu porsi dan berikan padanya. Dijamin Mas Ojolnya bakal seneng.

Saat saya mencoba melakukan ini, Mas Ojol menyambut dengan riang. “Oh ya, ini buat mas 1 bungkus ya.” Ucap saya. “Wah, ini buat saya, Bu? Makasih banyak, ya.” Sambutnya dengan gembira.

Saya memahami bahwa memberi itu tidak hanya membuat orang lain senang, tapi juga membuat hati saya bahagia. Terlebih lagi, saya meyakini bahwa dengan bersedekah bisa menghalangi bala atau bencana untuk diri dan keluarga sekaligus mengundang rezeki yang berkah.

Alasan lainnya kenapa memberi kepada mas Ojol adalah karena jasanya. Meskipun medapatkan keuntungan dari Gojek, tapi mereka sudah mau antre menunggu makanan yang saya pesan di resto dan mengantarkan pesanan sampai ke rumah yang kadang tidak kenal cuaca.

Berbagi kepada Mas Ojol memang tidak harus selalu dilakukan setiap order makanan online atau ketika naik GoRide, tentunya. Namun, dengan mudahnya berbagi lewat aplikasi ini, bisa menjadi jalan berbuat baik selain kepada keluarga. Khususnya untuk orang rumahan seperti saya.

Penutup

Itulah pengalaman saya bersama aplikasi Gojek yang menjadi pelipur lapar, memudahkan berbagai urusan, hingga menjadi sarana yang mudah untuk berbuat kebaikan. Bagaimana dengan Teman-teman? Apa kisah menyenangkan kalian saat memesan GoRide dan GoFood? Silahkan sampaikan di kolom komentar, ya.

You May Also Like

19 Comments

  1. Hendra Suhendra Oktober 8, 2022 at 7:51 am

    Wah Bu Fatimah gimana sih, kok nggak bawa hape. Susah komunikasi loh kalo nggak ada hape. Hehehe

    Saya juga ngandelin gofood kalo lagi mager makan di resto. Paling sering pesen pizza lewat gofood. Proses pemesanan juga mudah. Top deh

  2. Farida Pane Oktober 8, 2022 at 8:01 am

    Gojek memang membantu banget ya. Dia bisa mendukung hampir semua kebutuhan kita sehari-hari

  3. YSalma Oktober 8, 2022 at 7:45 pm

    Gojek sangat membantu banget dalam aktivitas sehari-hari ya.
    Apalagi Gofood yang jadi penyelamat disaat laper dan gak punya ide mau masak atau makan apa. Aplikasi andalan.

  4. Lina W. Sasmita Oktober 8, 2022 at 10:09 pm

    Sekarang gojek merupakan solusi yang dulu mungkin saya fikir ajaib banget. Betapa susahnya dulu saya mau pulang ke rumah yang tidak dilewati angkutan umum. Harus naik turun beberapa kali menguras energi dan tentu saja biaya. Tapi kini setelah ada gojek semua itu sekejap teratasi.

  5. Dyah ummu AuRa Oktober 9, 2022 at 8:56 am

    Sama ni mbak aku juga terbantu banget dengan aplikasi Gojek dan fitur yang sering kugunakan GoFood dan GoRide. Soalnya sering males masak pesan makanan online adalah jalan ninjaku. wkwkwk… Kalau GoRide biasanya kugunakan untuk antar jemput anak sekolah.

  6. Putu Felisia Oktober 9, 2022 at 9:32 am

    Perubahan zaman memang banyak membawa kemudahan ya, Mbak. Saya juga banyak terbantu dengan Gojek.

  7. lendyagassi Oktober 9, 2022 at 3:04 pm

    Alhamdulillah banget yaah..
    Ada aplikasi Gojek yang siap membantu. Aku yang paling berkesan ya.. saat ini anakku bisa diantar jemput sama GoRide. Jadi ini sangat ngebantu banget kalau aku sedang kurang enak badan, anak-anak tetap dengan jadwal aktivitas mereka.

  8. Erin Friyana Oktober 9, 2022 at 5:25 pm

    Adanya gojek itu sangat membantu kalau mau pesan makan tapi males ke luar. Bahkan saat malas bawa kendaraan sendiri saat berpergian aku lebih pilih ojek online yang praktis.

  9. Fenni Bungsu Oktober 9, 2022 at 6:57 pm

    Daku juga mengandalkan gojek untuk urusan bekerja, karena simple aplikasinya buat dijalankan, fiturnya juga oke dengan adanya GoPay, apalagi kalau pas mager buat cari makan nah tinggal pesen by GoFood beres dah urusan

  10. Dian Oktober 9, 2022 at 7:38 pm

    Aku sehari-hari ya pakai gojek mbak
    Kemana mana diantar gojek
    Maklum, aku tuh profesional passenger
    Hehe

  11. Gusti yeni Oktober 9, 2022 at 8:05 pm

    Adanya ojek online dan gofood sangat membantu di jaman sekarang. Apalagi kondisi pandemi, hujan deras atau sedang ada tamu tinggap buka hp klik klik bayar deh

  12. leyla Oktober 9, 2022 at 8:20 pm

    Wah banyak banget sih ceritaku bersama gojek karena hampir tiap hari pake untuk transportasi dan pesan makanan. Apalagi kalo dapat banyak cashback dan diskon.

  13. Lita Oktober 9, 2022 at 8:47 pm

    Kayaknya banyak banget kisah bersama GoJek, saya juga gitu, mulai dr anak sakit gak bisa kemana2 beli makan pesen Go Food, malas masak, buat makan pas ortu datang dan gak sempet masak, sampe nganter jemput ke rumah sakit pas anak sakit pake Go Car. Banyak banget lah kisah sama GoJek

  14. Gina Oktober 9, 2022 at 9:20 pm

    Untungnya skg ada gojek bersama gofood. Buat ibu2 yg mageran, gofood jadi penyelamat. Haha.

  15. Gusti yeni Oktober 9, 2022 at 10:04 pm

    Andalanku jugaa secara suka promo praktis, duduk manis ajaa pengen jajan klik klik dr rumah gak lama datang dehhh…

  16. Monica Anggen Oktober 9, 2022 at 10:23 pm

    Aku setuju tuh bagian “Gojek Memudahkan Banyak Urusan.” Karena faktanya, aku salah satu pengguna yang banyak banget dibantu Gojek. Mulai dari urusan makanan (hahaha, maklum aku ga bisa masak dan sepertinya lebih praktis beli lauk saja lewat GoFood). Selain itu, untuk antar jemput dokumen kerjaan juga lebih praktis

  17. SuratPlus Oktober 9, 2022 at 11:43 pm

    Gofood emang sangat praktis dan membantu, apalagi dikala sedang lapar-laparnya terus tiba-tiba hujan lebat, jadi gabisa keluar beli makan. Nah, dengan adanya GoFood gak jadi kendala lagi deh lapar disaat hujan lebat. Selain itu driver gojek juga ramah-ramah ^_^

  18. hallowulandari Oktober 10, 2022 at 5:31 pm

    iya banget mbaaa, gojek tuh jadi salah satu apps penolong banget yaa, ya buat transport, beli makanan, kurir paket, belanja, dll. Aku yang ga bisa motoran tapi ngantor tiap hari ketolong banget jadinya

  19. Nabilla - Bundabiya.com Oktober 10, 2022 at 11:02 pm

    aku juga pakai gojek kaakk.. cuma di gojek aku bisa jadi anak sultan wwkwk saking seringnya pakai app ini baik di dalam kota maupun luar kota

Leave a Reply