7 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Mingguan
Bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji mingguan supaya lebih disiplin dan bisa menabung? Biasanya pekerjaan yang menerapkan gaji mingguan adalah perusahaan swasta. Apakah itu perusahaan dengan skala besar ataupun menengah ke bawah.
Salah satu contohnya adalah bisnis bengkel, bangunan, restoran, atau freelance yang memberikan pilihan jadwal gajian untuk karyawannya. Beberapa jenis perusahaan biasanya menawrkan gaji harian, mingguan, atau bulanan.
Nah, gaji mingguan biasanya paling banyak dipilih karena pas untuk mengatur kebutuhan rumah tangga. Terutama dalam menjaga siklus pengeluaran supaya tidak keburu habis di akhir bulan.
Namun, kekurangan dari gaji mingguan adalah kesulitan dalam mengatur pembayaran yang sifatnya bulanan. Misalnya cicilan kendaraan, rumah, air bersih, internet, atau tagihan lainnya. Lalu bagaimana mengatasinya? Simak selanjutnya, ya.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Mingguan Supaya Disiplin dan Bisa Menabung untuk Masa Depan
Bagi kamu yang masih single mungkin memperoleh gaji mingguan tidak begitu menjadi soal. Bahkan, pemasukan yang sifatnya mingguan ini akan mengendalikan pengeluaran yang tidak diperlukan. Contohnya mengantisipasi sifat boros yang biasanya meningkat di momen awal bulan.
Berbeda dengan yang sudah berumah tangga dan memiliki anak, gaji mingguan ini tentu perlu diatur sedemikian rupa supaya keuangan tetap lancar. Nah, bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji mingguan ini?
1. Kumpulkan Sebagian Pemasukan Tiap Minggu untuk Membayar Cicilan Bulanan
Poin pertama adalah mengumpulkan pemasukan sebagian gaji mingguan untuk pembayaran cicilan yang sifatnya bulanan. Misalnya nih, kamu punya tagihan Rp. 1.200.000 per bulan, maka setidaknya harus menyisihkan Rp. 300.000 dari gaji mingguan.
Jadi, misal cicilan wajib yang akan dibayar pada bulan Februari sudah kamu kumpulkan di bulan Januari. Dengan begitu, akan mempermudah dalam mengatur keuangan lainnya.
Baca juga: Siapa yang Berhak Mengatur Keuangan Rumah Tangga?
2. Lakukan Evaluasi Terhadap Cicilan Wajib
Jika cicilan seperti kendaraan atau rumah menghabiskan sebagian besar dari gaji, sebaiknya evaluasi lagi supaya cicilan rumah atau yang lainnya tidak lebih dari 25% total gaji yang kamu peroleh. Umpama gaji mingguan Rp 1.500.000 atau Rp. 6.000.000 per bulan, maka setidaknya total cicilan wajib tiap bulan tidak lebih dari Rp. 1.500.000.
Apabila cicilan tersebut baru rencana, ada baiknya pertimbangkan ulang. Sedangkan jika sudah terlanjur mempunyai cicilan yang besar, ada baiknya mencari solusi supaya penghasilan lebih besar atau batalkan dengan cara terbaik dan legal.
Apakah dengan memindahtangankan meski prosedurnya tidak mudah. Bisa juga dengan tetap melanjutkan jika memang niatnya untuk investasi masa depan.
3. Rencanakan Belanja Bulanan dengan Rinci dan Matang
Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji mingguan yang tidak kalah penting adalah perencanaan belanja yang matang. Buatlah daftar belanja bulanan yang terperinci dan sesuaikan dengan anggaran yang kamu miliki. Usahakan jangan keluar dari budget ya sudah ditentukan.
Utamakan terlebih dahulu kebutuhan pokok. Mulai dari cicilan wajib, kebutuhan makan pokok, dana darurat, tabungan atau investasi, dan terakhir dana hiburan. Hindari membeli barang-barang atau melakukan pengeluaran yang tidak diperlukan.
Berbeda dengan cicilan wajib, mengatur pengeluaran belanja seperti makan dan minum, kebutuhan pakaian, listrik, dan transportasi bisa kamu atur mingguan.
Contoh Pengeluaran Kebutuhan Pokok Rumah Tangga Mingguan untuk Gaji 1,5 Juta Per Minggu
Ini adalah contoh pengeluaran per-minggu untuk keluarga dengan 2 anak. Rinciannya bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan standar gaya hidup keluarga kamu, ya.
No | Belanjaan Per Minggu | Estimasi Harga |
1 | Beras 5kg | Rp 62.500 |
2 | Daging ayam 1 kg | Rp 28.000 |
3 | Telur ayam 1 kg | Rp 22.000 |
4 | Tempe + tahu | Rp 10.000 |
6 | Sayuran (kubis, wortel, bayam, brokoli, kacang panjang, kangkung) | Rp 25.000 |
7 | Bumbu dapur | Rp 50.000 |
8 | Gas Elpiji 3kg (1x ganti) | Rp 20.000 |
9 | Minyak goreng | Rp 33.000 |
10 | Cemilan (wafer, mie instan, kue, roti, gorengan, jajanan cilok, bakso, dll) | Rp 100.000 |
11 | Bensin (2x isi) | Rp 60.000 |
12 | Pulsa, paket data, paket nelepon, dll | Rp 50.000 |
13 | Lain-lain (tidak terduga) | Rp 200.000 |
Total | Rp. 660.000 |
Jadi, perkiraan pengeluaran untuk kebutuhan pokok adalah Rp. 660.000. Ini masih ditambah dengan cicilan wajib yang harus disisihkan Rp. 300.000 per minggu.
Sisanya sangat diperlukan untuk hal tidak terduga seperti ganti sparepart kendaraan, biaya berobat, kebutuhan pakaian, iuran mendadak di sekolah anak, hingga tabugan untuk dana darurat dan tabugan penting sesuai prioritas kamu.
4. Kenali Prioritas Keuanganmu dan Pasangan
Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji mingguan selanjutnya adalah mengenali prioritas keuanganmu dan pasangan. Meskipun tampak terlalu prinsip, sebenarnya ini bisa menentukan arus keuangan rumah tangga kamu.
Perbedaan dalam hal ini bisa menimbulkan konflik jika tidak dikenali dengan baik. Misalnya kamu atau pasangan lebih memprioritaskan bisnis sehingga penghasilan lebih banyak ditabung untuk modal lagi dan lagi. Bisa juga kamu lebih memprioritaskan penghasilan untuk kebutuhan pendidikan anak, sedangkan pasangan fokus untuk tabungan rumah.
Terkait gaya hidup, ada yang senang dengan pakaian sehingga sulit untuk tidak membeli baju baru setiap bulannya atau minggunya. Ada pula yang senang dengan makanan enak sehingga selalu perlu sesekali makan dengan menu yang lebih mahal atau makan di restoran.
Kebutuhan rumah tangga itu banyak sekali cabangnya. Perbedaan prioritas keuangan ini bisa lebih menantang lagi jika gaji yang didapat tergolong pas-pasan. Bisa menabung untuk pendidikan anak belum tentu bisa menabung untuk membeli rumah. Bisa makan enak belum tentu bisa memenuhi kebutuhan lainnya.
Nah, dengan menentukan prioritas keuangan dapat memudahkan untuk melakukan alokasi gaji bulanan ke setiap pos pengeluaran dengan optimal. Ini juga dapat mengurangi konflik dengan pasangan maupun keluarga yang kadang ikut memberikan masukan. Kamu dan pasangan setidaknya kompak dalam menghadapi hal dari luar.
Simak juga: 5 Hal Penting Ini Harus Kamu Miliki di Usia 30 Tahun
5. Sisihkan Penghasilan untuk Tabungan dan Investasi
Sebenarnya gaji mingguan masih lebih mudah diatur ketimbang gaji yang sifatnya harian. Bahkan punya kelebihan hemat ketimbang gaji bulanan. Asalkan gaya hidup kamu sesuai dengan pendapatan atau malah lebih rendah dari gaji, maka kamu pasti bisa menabung.
Nah, tabungan ini juga dipengaruhi poin sebelumnya, yaitu prioritas keuangan kamu dan pasangan. Pasatikan tabungan ini untuk apa, karena tidak semua target masa depan bisa dibuat dengan gaji yang pas-pasan.
Apakah kamu ingin menyisihkan uang untuk membeli rumah, pendidikan anak, atau malah mengutamakan modal bisnis saja. Memang akan lebih baik jika semuanya terpenuhi. Namun, perlu realistis juga bahwa mungkin tidak semua hal bisa kamu raih.
Sebagai contoh, saat kamu menargetkan rumah di usia 10 tahun pernikahan, maka biasanya perlu mengalahkan standar pendidikan anak, mengurangi gaya hidup makan enak, atau liburan yang berlebihan.
Berbeda dengan kamu yang menabung untuk dijadikan modal bisnis yang besar 5 atau 10 tahun lagi, maka kamu mungkin akan tetap ngontrak dalam jangka waktu yang tidak dapat dipastikan. Namun, 10 tahun lagi kamu punya sebuah resto, toko baju, toko online dengan beberapa karyawan, dan sebagainya.
Baca juga: Rincian Modal Usaha Coffee Shop dengan Budget 15 Jutaan
6. Siapkan Dana Darurat
Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji mingguan lainnya adalah menabung untuk dana darurat. Dana darurat adalah tabungan untuk menghadapi kebutuhan mendesak seperti anggota keluarga yang sakit, kehilangan pekerjaan, dan sebagainya.
Dana darurat sebaiknya setara dengan 3-6 bulan pengeluaran bulanan. Bahkan setelah adanya pandemi, dana darurat banyak disampaikan penasihat keuangan sekitar 6-12 bulan.
Terlepas dari berapa lamanya, kamu bisa menyesuaikan juga dengan peluang yang kamu miliki. Jika kamu yakin bisa memulihkan ekonomi dan pemasukan selama 3 bulan atau 6 bulan, maka menabung dana darurat bisa 3 kali atau 6 kali pengeluaran.
Misalnya pengeluaran bulanan rumah tangga kamu 4 juta, maka tabungan dana darurat adalah Rp 4 juta x 6 bulan = Rp. 24 juta.
Jika dibandingkan dengan tabungan di atas, sebenarnya dana darurat ini lebih penting. Mengapa demikian? Karena saat hal tidak terduga terjadi, kamu tetap akan butuh uang untuk mengatasi masalah finansial. Apakah dengan mengambil tabungan rumah, menjual aset tanah, kendaraan, dan lainnya. Jika sudah punya dana darurat, maka hal itu tidak perlu kamu lakukan.
7. Jangan Lupa Bersedekah
Selain cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji mingguan di atas, ada satu poin lagi yang tidak boleh kamu lupakan, yaitu bersedekah. Sedekah, infaq, atau bentuk amal kebaikan dari sifat dermawan akan menjadi investasi untuk kehidupan setelah kematian.
Bahkan, dengan berbagi, hati akan lebih bahagia yang tidak dapat dinilai dengan nominal uang. Sedekah dan infaq juga dijanjikan pahala, tidak hanya di akhirat, tapi juga di dunia dengan berlipat ganda.
Tidak heran jika orang yang dermawan selalu dimudahkan dalam urusan dan rezekinya. Apakah dengan datangnya rezeki yang tidak terduga atau dijauhkan dari segala musibah, penyakit, dan jauh dari hati yang sempit.
Namun, perlu kamu ingat bahwa keberuntungan yang datang dari balasan beramal adalah sebagian dari harta yang kamu dapatkan. Tentu yang utama adalah berusaha dengan kerja keras, cerdas, banyak bersilaturahmi, menjaga hubungan baik dengan sesame, dan tetap berdoa untuk segala kebutuhanmu kepada-Nya.
Jika ingin hidup sejahtera dan serba cukup memang harus seimbang antara usaha, doa, dan beramal baik.
Penutup
Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji mingguan di atas akan bermanfaat dalam mengendalikan pengeluaran, menentukan prioritas keuangan masa depan, dan juga bisa tetap memenuhi kebutuhan pokok dengan baik. Tidak ada kata terlambat dalam memulai manajemen finansial. Jika belum bisa mengaturnya selama ini, kamu bisa mulai sekarang. Semoga sukses.
Sumber:
www.cermati.com
bukuwarung.com