Alasan Mengapa Blogger Adalah Istri dan Ibu Idaman

Benar nggak sih, blogger itu merupakan istri dan ibu idaman? Berkaca dari pengalaman saya dan melihat kehidupan para blogger perempuan, rasanya ungkapan ini bisa benar adanya.

Siapa yang menilai seorang perempuan sebagai istri idaman atau ibu yang baik? Seharusnya pasangan atau anak yang menilai, ya. Hihi… Namun, tidak ada salahnya, saya sebagai bloger punya pengakuan sendiri soal itu. Meskipun selain profesi ini, ada banyak perempuan dengan kesibukan yang produktif dan layak memperoleh penghargaan seperti menjalankan berbagai contoh usaha kreatif dan inovatif

Nah, daripada salah tafsir dan membuat pembaca mengeryitkan alis, yuk langsung saja ke intinya.

blogger adalah istri dan ibu idaman
blogger by Unsplash.com

Mengapa Blogger Adalah Istri dan Ibu Idaman?

Menyematkan diri sebagai ibu dan istri idaman ini adalah bentuk penghargaan saya terhadap diri sendiri. Lagipula, dengan menjadi bloger, rasanya tidak ada pihak yang merasa terganggu atau keberatan. Bahkan, suami saya lebih banyak mendukung aktivitas blogging ketimbang menjalani profesi lain.

Nah, satu poin sudah dapat. Sudah mengantongi izin suami adalah salah satu bentuk kenyamanan dalam keluarga, bukan? Kalau anak? Kita uraikan satu-satu, deh. Begini (mungkin) alasan mengapa blogger adalah istri dan ibu idaman.

1. Keluarga Selalu Jadi Prioritas Utama

Sebagai blogger, biasanya perempuan bekerja di rumah saja. Terutama yang benar-benar full time blogging dan idak menjalani pekerjaan lainnya. Misalnya tidak sambil ngantor, bisnis, dan lain-lain.

Jika perempuan sudah berada di rumah, apa yang terjadi? Pasti semua kebutuhan rumah bakal ia lihat dan dengar sepanjang waktu. Perempuan mana yang sanggup menutup mata dan telinga jika suami minta dipijat, dibuatkan kopi, hingga mengajak pergi dadakan ke rumah orang tua.

Begitu juga, perempuan blogger akan selalu mengetahui siapa saja teman anaknya yang baik atau yang memberikan pengaruh kurang baik. Kapan saja ibu blogger bisa siap mengulik informasi mengenai pergaulan anak dan bertindak jika diperlukan.

Ibu blogger akan paham betul mana makanan yang hari ini diinginkan anak dan tidak. Anak request menu ini atau itu, esoknya langsung belanja ke pasar dan masak sesuai permintaan buah hati.

Bedanya apa dong dengan ibu rumah tangga pada umumnya? Sebenarnya tidak ada perbedaan besar. Hanya saja, blogger punya kesibukan lain sebagai penulis blog di waktu luang atau memang sesekali meluangkan waktu dan meminta bantuan suami atau asisten rumah tangga jika ada pekerjaan mendesak.

Ngumpet di kamar untuk mengikuti sebuah webinar atau kejar tayang postingan. Di lain waktu, begadang hingga pagi saking asyiknya menjalani passion sebagai content writer di blog.

Siangnya, main bersama anak atau menemani si Kakak belajar daring. Jika mengantuk, maka saat anak tidur, ibu pun ikut tidur. Pekerjaan rumah bisa dilakukan kapan saja. Siang, sore, atau malam ketika sempat.

Seenaknya, dong? Halo, Gaes… Zaman sekarang tidak ada yang namanya istri yang baik harus nyuci pagi-pagi buta dan semua menu sudah terhidang lezat sebelum pukul 07.00. Begitu juga tidak ada yang namanya suami anti memegang sapu atau lap pel.

Di sini saya sangat bersyukur karena hidup dalam budaya yang mengaminkan gender equality. Di mana perempuan mendapatkan dukungan penuh untuk menjalani apa yang ia sukai dan mengembangkan potensi diri. Suami dan istri sama-sama bebas menjalani passion masing-masing tanpa harus ada rasa bersalah.

2. Otomatis Pandai Ilmu Parenting

Umumnya, blogger itu sering mendapatkan job menulis dengan topik parenting. Meskipun, topik lainnya juga tidak kalah beragam.

Namun, status sebagai ibu dan juga penulis blog, membuat mom blogger terdorong untuk selalu membaca ilmu parenting, mengikuti sebuah webinar yang diadakan sebuah brand terkait pengasuhan, pendidikan, dan segala hal terkait anak dan keluarga.

Dengan menulis, umumnya sebuah ilmu lebih melekat dalam memori. Apalagi, rutinitas sehari-hari yang aplikatif dalam keluarga menjadikan ilmu parenting seorang perempuan blogger makin mapan.

Skill dan ilmu parenting ini tentunya sangat bermanfaat bagi perkembangan anak. Ibu jadi tahu apa yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan terhadap anak. Begitu pula, ibu bisa memberi tahu suami soal parenting ini.

Biasanya kan, kaum ayah ini jarang yang tertarik atau memang tidak sempat mempelajari dunia anak dan keluarga. Huhu. Jadi, ibu bisa melakukan komunikasi yang baik jika menemukan cara pasangan yang keliru dalam mendidik dan mengasuh buah hati.

Saya sendiri sebenarnya punya tantangan dalam memberitahu suami soal pengasuhan. Pasangan sih mau saja menerima masukan. Namun, saya yang justru kurang nyaman kalau harus meluruskan suatu hal yang keliru dalam tindakan suami.

Latar belakang budaya patriarkhi di desa saat kecil lumayan membekas bagi saya. Sehingga, rasanya mengajari suami tentang suatu hal itu seperti agak kualat gitu. Namun, lama-kelamaan, karena respon suami biasa saja dan malah enjoy saja, saya pun bisa dengan nyaman menyampaikan segala hal yang menurut saya tepat.

Jadi, wawasan dalam dunia parenting bisa bermanfaat juga untuk meningkatkan kualitas pengasuhan. Tidak ada salahnya istri atau ibu hanya tahu sepihak. Asal disampaikan dengan baik dan santun, maka suami pun akan ikut mengiyakan dan menjalani apa yang tepat bagi anak-anak.

Wawasan dan ilmu parenting ini sangat bermanfaat dalam memberikan pengasuhan terbaik untuk anak-anak. Ibu dan ayah jadi paham apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada buah hati. Perkembangan anak secara fisik dan mental akan lebih baik lagi.

3. Wawasan Bertambah Walau Selalu di Rumah

Selalu di rumah setiap hari tapi rutinitas menulis mendorong seorang blogger membaca berbagai sumber. Setiap bahan tulisan harus berasal dari berbagai sumber pendukung terpercaya.

Ilmu pun selalu bertambah setiap kali ada sebuah pekerjaan menulis. Baik itu ilmu parenting, teknologi, kesehatan, finansial, lifestyle, dan lain-lain.

Adanya ilmu baru di berbagai topik bisa berguna dalam banyak hal. Apakah itu dalam dunia memasak, dapat rekomendasi paralatan rumah tangga terbaru, dunia anak dan parenting, isu sosial dan lingkungan, hingga ide bisnis kreatif.

Salah satu contoh dalam dunia bisnis adalah menambah peluang usaha lain di kemudian hari. Ketika anak sudah besar dan makin banyak waktu luang, bisa menjadi lahan profesi yang lebih besar.

Apakah itu masih satu jalur dengan profesi blog atau bisnis di bidang lain. Misalnya profesi sebagai web designer, SEO specialist, dan lain-lain.

Malah ada blogger yang mendapatkan inspirasi bisnis kuliner yang sangat kreatif dan sukses. Itu semua berkat wawasan dari berbagai sumber, mendapatkan inspirasi dari berbagai brand, atau diskusi sesama blogger. Sambil menjalani karir ini, bisa sambil menjalankan cara menabung 10 juta dalam 3 bulan suaya finansial masa depan makin maju.

4. Aktualisasi Diri yang Menyenangkan

Blogging adalah bentuk aktualisasi diri yang produktif dan memberikan rasa bahagia. Terutama bagi mereka yang memang passionnya di sana.

Senang membaca, menuliskan gagasan dan ide, serta menyukai teknis blog. Minimal paham dan suka dengan hal-hal berkaitan dengan blog. Misalnya mengatur postingan yang ramah mesin pencari atau SEO friendly, paham dasar-dasar pemrograman (minimal tahu kode html yang dasar dan umum), dan sebagainya.

Aktualisasi diri adalah salah satu kebutuhan manusia tanpa mengenal jenis kelamin. Jika dalam keluarga seringkali suami punya tanggungjawab memberikan nafkah, tapi biasanya kaum laki-laki juga mendapatkan penyaluran kreativitas dan aktualisasi diri sembari mendulang rezeki untuk keluarga. Istilahnya, sambil menyelam minum air.

Perempuan yang berperan sebagai ibu dan istri umumnya tidak mendapatkan tuntutan untuk menghidupi keluarga. Namun, jika total mengurus rumah tangga, akibatnya perempuan tidak mendapatkan kesempatan mengeskpresikan minat dan bakat terpendamnya.

Tanpa adanya aktualisasi diri, bagi saya peribadi, seolah ada yang hilang dari diri saya. Kurang bersemangat dan merasa kurang percaya diri. Itu yang saya rasakan, ya. Tentunya setiap perempuan punya cara pandang yang berbeda.  

Ketika bisa menyalurkan sebagian tenaga dan waktu untuk sebuah hobi dan passion, menjalani rutinitas keluarga pun lebih semangat.

Aktualisasi diri dalam dunia blog membuat saya merasa berkembang, tambah wawasan, bisa menuangkan berbagai potensi diri, dan punya kiprah sosial lewat tulisan.

Intinya sih, ibu dan istri yang bahagia adalah kunci keluarga yang bahagia juga. Perempuan tidak harus melakukan semuanya sendirian untuk membahagiakan suami dan anak. Bekerjasama dalam urusan rumah tangga justru seringkali menumbuhkan kehangatan dan kasih sayang.

5. Sering Dapat Rezeki Dadakan

Rezeki dadakan seperti apa? Seringkali blogger mendapatkan job berupa barter barang (kebanyakan harganya mahal) atau menang lomba blog.

Saya sendiri beberapa kali mendapatkan rezeki yang menurut saya menyenangkan. Hitungannya, kalau harus membeli barang barter tersebut dengan uang pribadi, pasti mikir-mikir dulu.

Misalnya ada brand parfum pria yang cukup mahal ingin direview di blog saya dan bayarannya dengan produk saja. Saya pun jadi punya barang mahal tersebut tanpa harus membelinya.

Selain parfum sering juga mendapat produk skin care dan body care yang lumayan pricy kalau misal memakai uang sendiri, dapat peralatan rumah tangga, hingga voucher belanja. Lumayan kan, bisa buat kebutuhan rumah tangga, membeli kebutuhan sendiri, atau menyenangkan pasangan.

Rasanya seperti dapat pemberian gratis walaupun saya ganti dengan tulisan yang saya kerjakan hampir seharian. Hehe…

Oh ya, kadang ada yang memang barter full produk saja atau ada juga yang produk plus fee berupa uang. Namun, intinya sih bagi saya itu adalah rezeki dadakan yang menyenangkan.

6. Mandiri Secara Finansial

Alasan bahwa blogger adalah istri dan ibu idaman yang tidak kalah penting adalah karena blogger mandiri secara finansial. Selain dapat membantu keuangan dalam keluarga, biasanya perempuan yang punya penghasilan sendiri lebih percaya diri.

Berbagai sumber menyebutkan bahwa perempuan yang percaya diri justru lebih menarik hati pasangan ketimbang mereka yang kurang pede. Namun, tentu saja tiap perempuan mungkin punya pandangan berbeda soal ini. Kalau saya, sangat bahagia ketika menggunakan uang hasil kerja sendiri walaupun suami saya baik dan tidak perhitungan soal uang.

Sudah banyak blogger perempuan yang merasakan penghasilan lumayan. Bahkan, bagi kaum profesional, penghasilan dari blog bisa jauh melebihi penghasilan seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) atau pekerja kantoran dengan gaji setara ASN.

Saya pakai patokan gaji ASN supaya bisa menjadi acuan saja, ya. Soalnya kan gaji mereka lumayan banyak orang yang tahu.

Hal menarik dalam dunia blog adalah penghasilan itu sesuai dengan pengalaman dan skill. Semakin banyak pengalaman, maka akan semakin besar pula penghasilannya.

Sumber income seorang blogger umumnya adalah dari pemasangan iklan AdSense lewat situs yang ia miliki. Semakin banyak pengu njung blog dan nilai klik iklannya baik, maka penghasilan juga makin tinggi.

Selain iklan, ada juga yang melabuhkan diri sebagai content writer, yaitu menulis tentang sebuah topik yang berhubungan dengan website milik klien.

Gambaran pekerjaan blogger sebagai content writer seperti ini: Perusahaan skin care punya website berisi produk dan artikel edukasi seputar topik kecantikan. Pekerjaan blogger adalah menulis topik sesuai permintaan klien dan memberikan backlink dari blog pribadinya kepada website klien.

Keuntungan bagi klien adalah mendapatkan backlink berkualitas dan menaikkan ranking websitenya di mesin pencarian. Otomatis banyak pengunjung menemukan websitenya dari mesin pencarian.

Ada juga klien yang meminta blogger mengulas produk atau jasa. Tujuannya untuk  mengenalkan bisnis kepada banyak orang. Akhirnya, produk dan jasa perusahaan akan lebih dikenal orang. Ulasan produk biasanya juga diiringi dengan pemasangan backlink.

Kadang, blogger juga mendapatkan job memasang sebuah artikel di situsnya sendiri. Namanya content placement. Perusahaan sudah menyiapkan artikelnya dan blogger tinggal posting saja. Klien membayar backlink nya saja.

Bagi blogger profesional, membuat situs yang bagus dan berkualitas tidaklah sulit. Semua berkat “jam terbang” yang sudah lama. Pengalaman dan ilmunya sudah tinggi. Membuat situs dengan topik berbeda-beda dalam jumlah banyak bisa mendatangkan cuan.

Bagi saya sendiri yang masih newbie, mencari penghasilan lewat blog itu punya kesenangan tersendiri. Saya suka tantangan dan prospek penghasilan yang tidak monoton. Jika di perusahaan ada jenjang karir, maka di dunia blog ada tantangan upgrade skill. Semakin baik dan meningkat skill, maka peluang penghasilan juga makin tinggi.

Saat ini, mungkin skill saya belum begitu mumpuni. Penghasilan juga belum begitu besar. Namun, adanya komunitas, tempat kursus dalam berbagai bidang terkait blogging, membuat setiap waktunya semakin seru dan menantang. Blog adalah profesi yang menarik dan banyak tantangannya.

Progres penghasilan saya juga terasa sekali perubahannya dari tahun lalu. Asal terus belajar dan mau meningkatkan keterampilan, maka blog adalah sumber penghasilan yang membuat perempuan mandiri secara finansial. Bahkan, pada tahap lebih tinggi, blogger mempu memberdayakan membuka lapangan kerja juga untuk orang lain.

Penutup

Menurut saya, menjadi istri idaman tidak harus selalu siap sedia setiap saat. Hal yang paling utama adalah menjalani setiap peran dengan ikhlas dan bahagia.

Ibu tidak bisa menjadi idaman anak jika selalu marah-marah tanpa alasan. Walaupun selalu stand by 24 jam, tapi jika mudah stress dan emosinya gampang meledak, pasti anak ikut stress dan tidak happy.

Begitu juga istri idaman tidak diukur dari banyaknya waktu untuk suami. Apa faedahnya jika istri selalu siap badan membuatkan kopi saat suami berkutat di meja kerja, tapi muka istri jutek dan berat hati. Istri yang baik juga bukan yang selalu terlihat di depan mata suami dalam waktu lama setiap harinya jika suami saja punya rasa bosan dan punya kesibukan sendiri.

Punya passion dalam blog adalah salah satu hiburan yang membuat seorang perempuan tetap “waras” dalam menjalani peran di rumah. Passion berkaitan dengan rasa percaya diri, rasa bangga, produktivitas, dan obat bagi pikiran dan hati dari hal-hal negatif.

Jadi, bagaimana menurut para pembaca? Apakah setuju kalau blogger adalah istri dan ibu idaman? Atau, ada profesi lain yang justru lebih layak mendapatkan gelar tersebut? Berikan pendapat kamu di kolom komentar, ya.

You May Also Like

15 Comments

  1. Dian Restu Agustina September 16, 2021 at 4:20 pm

    saya setuju kalau blogger adalah istri dan ibu idaman karena saya sendiri adalah blogger hehehe
    Alasannya bagus nih poin-poinnya, benar adanya
    Intinya, dengan menjadi blogger tetap bisa menunaikan kewajiban sebagai ibu dan istri, karena ngeblog bisa dikerjakan di rumah
    Saya saja nyesel di usia 40 tahun baru ngeblog, alasannya karena anak-anak sudah sibuk sekolah jadi ibunya kesepian, pilih ngeblog deh

    1. Iim Rohimah September 18, 2021 at 10:38 am

      betul Mbak, jadi IRT oke, tapi punya profesi dan jalani passion juga. Dunia lebih berwarna, hehe

  2. Komptik. September 16, 2021 at 5:15 pm

    Coba bisa dibalik juga gak nih? 🙂
    Suami blogger adalah suami…

    1. Iim Rohimah September 18, 2021 at 10:38 am

      Suami blogger adalah suami idaman dong, selalu stay at home dan sesekali bantu pekerjaan istri. wkwkw

  3. Okti September 17, 2021 at 9:55 pm

    Selain blogger ada tuh guru mengaji,
    Profesi yang dikesampingkan bahkan nyatus tidak ada, karena jaman modern, jarang ibu fumah tangga yang mesantren untuk memperdalam ilmu agamanya.
    Sekarang justru karena jarang, kalau ada ibarat berlian. Banyak dibutuhkan dan dibayar yah, meski seikhlasnya tapi lumayan…
    Ga ada rate card tapi punya tiket Insyaallah bekal ke surga

    1. Iim Rohimah September 18, 2021 at 10:37 am

      Perempuan yang ilmu agamanya (mengaji dan akhlak) bagus, memang istri dan ibu idaman banget. Itu tidak bisa ditampik. Hanya saja, di zaman sekarang Mbak, justru kasihan perempuannya.

  4. Ririn Wandes Melalak Cantik September 18, 2021 at 11:33 am

    Esehh,asiknya menjadi istri dan ibu idaman ini ya. Saya merasa tersanjung juga sebagai blogger nih meskipun belum punya anak. Blogger banyak aktifitas di rumah aja dan tentunya menghasilkan uang juga ya.

    1. Iim Rohimah September 19, 2021 at 12:26 am

      Betul, mbak… Ngeblog itu membahagiakan diri sendiri dan juga bermanfaat bagi keluarga juga. Kalau ibunya happy, keluarga ikut happy ye kan, hehe

  5. Icha Marina Elliza September 18, 2021 at 8:43 pm

    Alhamdulillah saya merasakan semua poin di atas nih kak. Tapi belakangan ini saya berusaha mengerjakan dengan santai kerjaan blogger ketika kerjaan saya sebagai istri dan ibu sudah terpenuhi dalam hari tersebut.

  6. atiqoh September 19, 2021 at 12:03 am

    Alhamdulillah, kalau begini berarti aku juga jadi istri dan ibu idaman nih hehehe.. tapi apapun itu, sebagai perempuan memang berhak tetap berkarya apalagi yang membuatnya bahagia

  7. Vivi September 19, 2021 at 2:14 pm

    semua poinnya saya rasakan lho mba Iim..
    apalagi yang nambah pengetahuan itu.
    memang menyenangkan jadi istri, ibu, dan blogger

  8. Shisca Elliza September 20, 2021 at 11:49 am

    Kalo masih blogger wannabe kayak aku gimana nih mba Im.
    Kadang, masih sering bolong-bolong nulis dan masih berantakan juga blog nya. *Tutupmuka

    Senengnya jadi blogger ini memang job ngeblog ini tetap bisa membersamai keluarga ya kan

    1. Iim Rohimah September 25, 2021 at 8:56 pm

      Bisa ikut banyak pelatihan blog kok mba. Biasanya, kalau sudah ada tutornya, skill juga ningkat dan insyaallah penghasilan ikut juga. hehe… Asal rajin aja ambil kesempatan belajar ke para suhu. xixixi

  9. iidYanie September 21, 2021 at 10:27 am

    Alhamdulillah ya profesi blogger itu berkah tersendiri buat saya, di saat abis punya anak gak kerja lagi. Hobi nulis jadi job, dari yang awalnya sedikit bertambah terus kian bulan. Sampe skrg job ngeblog masih saya jalanin 🙂

  10. Nurhilmiyah September 22, 2021 at 6:22 pm

    Mbak Iim tauuu ajah ya alasan2nya… 123 sayang semuanya eh emang kita banget yaa sebagai mom blogger, yg otomatis tahu ilmu parenting itu lho…nggemesinn… ya iyalahh kita kan tiap hari membaca sumber2 referensi br nulis ttg parenting ya

Leave a Reply