Tips Mengatasi Cacingan pada Anjing
Memelihara anjing memang jadi kebahagiaan tersendiri. Mereka setia, penuh semangat, dan selalu bisa membuat suasana rumah lebih hangat. Namun, sama seperti manusia, anjing juga bisa mengalami berbagai masalah kesehatan.
Salah satu yang cukup sering ditemui adalah cacingan. Jangan dianggap sepele ya, karena jika tidak ditangani dengan baik, cacingan bisa berdampak serius pada kesehatan anjing kesayanganmu.
Apa Itu Cacingan pada Anjing?
Cacingan adalah kondisi ketika anjing terinfeksi parasit usus seperti cacing gelang, cacing pita, cacing tambang, atau cacing cambuk.
Parasit ini hidup di dalam tubuh anjing dan menyerap nutrisi dari makanan yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan serta energi. Akibatnya, anjing bisa terlihat lemas, kehilangan nafsu makan, hingga mengalami komplikasi yang berbahaya.
Bagaimana Anjing Bisa Terinfeksi Cacing?
Cacingan pada anjing bukanlah hal yang muncul begitu saja. Ada banyak jalur penularan yang membuat parasit bisa masuk ke tubuh mereka, dan sebagian besar terjadi karena kebiasaan anjing yang aktif bermain atau faktor kebersihan lingkungan.
Mari kita bahas lebih detail beberapa penyebab umumnya.
1. Penularan dari induk
Anak anjing bisa terinfeksi sejak dalam kandungan, melalui plasenta, atau ketika menyusu pada induknya.
Inilah mengapa banyak anak anjing yang sudah menunjukkan gejala cacingan di usia sangat muda. Jika induknya tidak mendapat perawatan dan obat cacing secara rutin, risiko ini akan semakin besar.
2. Menelan tanah atau kotoran yang terkontaminasi
Anjing memiliki kebiasaan mengendus, menjilat, dan bahkan memakan benda asing yang mereka temui.
Saat bermain di halaman atau jalanan, mereka bisa tanpa sengaja menelan tanah, kotoran hewan lain, atau bangkai hewan kecil yang sudah terinfeksi telur cacing. Telur tersebut akan menetas dan berkembang di usus anjing, menyebabkan infeksi.
3. Infeksi melalui kulit
Beberapa jenis cacing, terutama cacing tambang, bisa menembus kulit anjing hanya dengan kontak langsung.
Misalnya, ketika anjing berjalan atau berbaring di tanah yang terkontaminasi, larva cacing dapat masuk lewat telapak kaki atau kulit yang tipis. Cara penularan ini sering terjadi tanpa disadari pemilik.
4. Kutu sebagai pembawa cacing pita
Kutu tidak hanya mengganggu dengan rasa gatal, tetapi juga bisa membawa telur cacing pita. Jika anjing menggigit tubuhnya sendiri dan menelan kutu tersebut, telur cacing bisa masuk ke dalam tubuhnya dan berkembang menjadi parasit dewasa.
Dengan begitu banyak jalur penularan, wajar jika cacingan termasuk masalah yang sering ditemui. Karena itu, menjaga kebersihan lingkungan, memberi obat cacing secara rutin, dan memperhatikan perilaku anjing sangat penting untuk mencegah infeksi berulang.
Tanda-Tanda Anjing Mengalami Cacingan
Supaya tidak terlambat, penting untuk mengenali gejala anjing yang terkena cacingan. Beberapa ciri yang perlu kamu waspadai antara lain:
- Gangguan pencernaan: diare, muntah, atau perut membuncit.
- Berat badan turun drastis walaupun nafsu makan kadang masih ada.
- Bulu kusam dan anjing tampak lesu, bahkan kadang terlihat kekuningan di gusi atau mata.
- Sering menggesek pantat ke lantai atau duduk dengan posisi “menggesot.”
- Tinja berdarah atau terdapat cacing/segmen kecil yang terlihat jelas.
Kalau gejala ini muncul, jangan tunggu terlalu lama ya. Lebih cepat ditangani, lebih baik untuk kesehatan anjingmu.
Cara Mengatasi Cacingan pada Anjing
Langkah pertama yang biasanya dilakukan adalah memberikan obat cacing. Tapi penting untuk diingat, jangan asal membeli obat di pasaran tanpa konsultasi dokter hewan.
Jenis cacing berbeda, maka obat yang diberikan pun bisa berbeda. Dokter akan membantu memilihkan obat yang sesuai, sekaligus menentukan dosis yang aman.
Selain obat, perawatan sehari-hari juga sangat penting. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan antara lain:
- Rutin membersihkan kandang agar bebas dari kotoran dan bulu anjing yang rontok.
- Memandikan atau grooming anjing secara teratur supaya kebersihannya terjaga.
- Menjaga lingkungan rumah tetap bersih agar tidak menjadi sarang telur cacing atau kutu.
Dengan kombinasi pengobatan dan perawatan, anjing kesayangan bisa lebih cepat pulih.
Peran Nutrisi dalam Pencegahan dan Pemulihan
Selain perawatan medis, jangan lupa kalau nutrisi adalah kunci utama kesehatan anjing. Makanan yang berkualitas akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki kondisi bulu, serta menjaga energi mereka tetap stabil.
Salah satu pilihan yang bisa kamu berikan adalah Rocco Dry Food. Produk ini dirancang dengan kandungan nutrisi seimbang, sehingga cocok untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anjing tetap optimal. Dengan nutrisi yang tepat, anjing tidak hanya lebih sehat, tapi juga lebih aktif dan ceria.
Selain dry food, Rocco juga punya varian chewy treats yang bisa jadi camilan sehat sekaligus bermanfaat untuk melatih gigi serta rahang anjing. Jadi, kebutuhan nutrisi dan kesenangan mereka tetap terpenuhi.
Kapan Harus ke Dokter Hewan?
Meski sebagian kasus cacingan bisa diatasi dengan obat, tetap ada kondisi yang membutuhkan penanganan profesional lebih cepat.
Jika kamu melihat gejala seperti diare berkepanjangan, muntah parah, nafsu makan hilang total, atau anjing tampak sangat lemah, segera bawa ke dokter hewan. Tindakan cepat bisa mencegah komplikasi serius.
Kesimpulan
Cacingan memang masalah umum, tapi bukan berarti bisa dianggap remeh. Dengan mengenali gejala sejak awal, memberikan pengobatan yang tepat, serta menjaga kebersihan dan nutrisi, kamu bisa membantu anjing kesayangan terhindar dari kondisi ini.
Merawat anjing berarti siap menjaga kesehatannya, sama seperti keluarga sendiri. Jadi, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungan, melakukan pencegahan, serta memberikan makanan bergizi seperti produk Rocco.
Untuk tips menarik lainnya seputar perawatan dan nutrisi anjing, jangan lupa follow Instagram Rocco Dog Indonesia ya!