Dari EKG hingga Kateterisasi: Memahami Prosedur Pemeriksaan Jantung

Jantung adalah organ vital yang berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia. Gangguan pada jantung dapat menimbulkan dampak serius, bahkan mengancam nyawa.

Oleh karena itu, deteksi dini melalui berbagai prosedur pemeriksaan jantung sangat penting, terutama bagi orang yang beresiko penyakit jantung koroner.

Artikel ini akan membahas berbagai prosedur pemeriksaan jantung, mulai dari pemeriksaan sederhana seperti EKG hingga prosedur invasif seperti kateterisasi jantung.

Pemeriksaan Fisik Jantung: Langkah Awal Deteksi

Sebelum melakukan pemeriksaan dengan alat canggih, dokter biasanya memulai dengan pemeriksaan fisik jantung. Pemeriksaan ini meliputi empat tahap utama:

– Inspeksi

Dokter mengamati bentuk dan gerakan dada, mencari kelainan seperti deformitas, pulsasi abnormal, atau pembengkakan vena leher.

– Palpasi

Dengan tangan, dokter merasakan denyut jantung, getaran, dan menilai karakteristik denyut nadi.

– Perkusi

Mengetuk dada untuk menilai batas jantung dan mendeteksi pembesaran atau cairan di sekitar jantung.

– Auskultasi

Mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop untuk mendeteksi suara abnormal yang menandakan gangguan fungsi katup atau otot jantung.

Pemeriksaan fisik ini sangat penting untuk mendeteksi gejala awal penyakit jantung, seperti nyeri dada, detak jantung tidak teratur, atau pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.

Elektrokardiogram (EKG): Memantau Aktivitas Listrik Jantung

Setelah pemeriksaan fisik, salah satu prosedur yang paling sering dilakukan adalah elektrokardiogram (EKG).

EKG adalah pemeriksaan non-invasif yang merekam aktivitas listrik jantung melalui elektroda yang ditempelkan di kulit.

Hasil EKG dapat menunjukkan gangguan irama jantung, tanda-tanda serangan jantung, atau pembesaran jantung.

EKG sangat bermanfaat untuk mendeteksi aritmia, iskemia (kurangnya aliran darah ke otot jantung), atau infark miokard (serangan jantung).

Pemeriksaan ini cepat, tidak menimbulkan rasa sakit, dan sering menjadi langkah awal dalam evaluasi pasien dengan keluhan jantung.

Echocardiography (USG Jantung): Melihat Struktur dan Fungsi Jantung

Echocardiography atau USG jantung menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar struktur jantung secara real-time.

Pemeriksaan ini membantu dokter menilai ukuran dan bentuk jantung, ketebalan dinding jantung, fungsi katup, serta kekuatan otot jantung dalam memompa darah.

USG jantung sangat penting untuk mendeteksi kelainan katup, pembesaran jantung, atau adanya cairan di sekitar jantung.

Prosedur ini juga berguna untuk memantau perkembangan penyakit jantung dan menilai efektivitas pengobatan.

Kateterisasi Jantung: Pemeriksaan Invasif untuk Diagnosis dan Terapi

Kateterisasi jantung adalah prosedur invasif di mana dokter memasukkan selang tipis dan fleksibel (kateter) ke dalam pembuluh darah, biasanya melalui pergelangan tangan atau selangkangan, lalu diarahkan ke jantung.

Setelah kateter mencapai jantung, dokter dapat melakukan berbagai tindakan, seperti:

  • Mengukur tekanan dan kadar oksigen di ruang-ruang jantung
  • Mengambil sampel jaringan otot jantung (biopsi)
  • Menyuntikkan cairan kontras untuk melihat pembuluh darah koroner (angiografi)
  • Melakukan tindakan pengobatan seperti memperlebar pembuluh darah yang tersumbat (angioplasti) atau memperbaiki katup jantung

Kateterisasi jantung biasanya direkomendasikan jika hasil pemeriksaan non-invasif tidak cukup jelas atau jika ada dugaan penyumbatan arteri koroner yang signifikan. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit jantung koroner secara langsung.

Siapa yang Memerlukan Pemeriksaan Jantung?

Pemeriksaan jantung diperlukan bagi siapa saja yang mengalami gejala awal penyakit jantung, seperti nyeri dada, mudah lelah tanpa sebab jelas, napas tersengal-sengal setelah aktivitas ringan, detak jantung tidak teratur, atau pembengkakan pada kaki.

Selain itu, orang yang beresiko penyakit jantung koroner, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga, usia di atas 40 tahun, perokok, penderita diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi, juga dianjurkan menjalani pemeriksaan jantung secara berkala.

Pencegahan dan Pola Hidup Sehat

Selain pemeriksaan rutin, menjaga pola makan sangat penting untuk kesehatan jantung.

Makanan untuk penderita sakit jantung sebaiknya terdiri dari buah dan sayuran segar, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan berlemak seperti salmon, serta produk rendah lemak seperti yoghurt.

Hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebih. Gaya hidup sehat, olahraga teratur, dan mengelola stres juga berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung.

Kesimpulan

Deteksi dini penyakit jantung melalui berbagai prosedur pemeriksaan, mulai dari EKG hingga kateterisasi, sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Pemeriksaan fisik, EKG, echocardiography, hingga kateterisasi jantung memiliki peran masing-masing dalam menegakkan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan.

Jangan abaikan gejala awal penyakit jantung dan lakukan pemeriksaan secara rutin, terutama jika Anda termasuk orang yang beresiko penyakit jantung koroner.

Terapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif untuk menjaga jantung tetap sehat sepanjang hayat.

You May Also Like

Leave a Reply