Pilihan Pengobatan Terkini untuk Mengatasi Herpes Zoster

Herpes zoster, yang juga dikenal sebagai cacar api, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini dapat tetap dorman di saraf dan kemudian aktif kembali sebagai herpes zoster.

Penyakit ini ditandai dengan ruam bintil berisi cairan yang terasa nyeri dan biasanya muncul di satu sisi tubuh. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi seperti neuralgia pasca-herpes, yaitu nyeri saraf berkepanjangan setelah ruam sembuh.

Pengobatan Medis Terkini untuk Herpes Zoster

Pengobatan Medis Terkini untuk Herpes Zoster
Ilustrasi dari harian.disway.id

Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan herpes zoster secara total. Namun, berbagai pilihan pengobatan telah dikembangkan untuk mengendalikan virus, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi.

Pengobatan yang tepat sebaiknya dimulai dalam waktu 72 jam setelah munculnya gejala untuk hasil yang optimal.

1. Obat Antivirus

Obat antivirus merupakan lini pertama dalam pengobatan herpes zoster. Obat-obatan seperti Acyclovir, Valacyclovir (Valtrex), dan Famciclovir (Famvir) bekerja dengan menghambat replikasi virus sehingga mempercepat penyembuhan ruam dan mengurangi durasi infeksi.

Penggunaan obat antivirus dalam 3 hari pertama sejak ruam muncul sangat dianjurkan untuk menekan perkembangan virus dan mengurangi risiko komplikasi.

2. Obat Pereda Nyeri

Nyeri merupakan gejala utama herpes zoster yang dapat sangat mengganggu. Untuk nyeri ringan hingga sedang, obat bebas seperti paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan.

Namun, jika nyeri cukup berat, dokter spesialis kulit dan kelamin mungkin akan meresepkan opioid atau obat adjuvan seperti gabapentin dan pregabalin yang efektif untuk nyeri neuropatik, termasuk neuralgia pasca-herpes.

3. Kortikosteroid

Dalam beberapa kasus, kortikosteroid oral seperti prednison dapat diresepkan untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada saraf yang terkena.

Penggunaan kortikosteroid harus dilakukan di bawah pengawasan ketat dokter karena dapat mempengaruhi sistem imun pasien, terutama yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

4. Terapi Neuralgia Pasca-Herpes

Neuralgia pasca-herpes adalah komplikasi yang menyebabkan nyeri kronis setelah ruam sembuh. Terapi untuk mengatasi kondisi ini meliputi penggunaan antikonvulsan (misalnya neurontin, lyrica) dan antidepresan trisiklik (seperti amitriptyline). Terapi topikal dengan lidokain atau capsaicin patch juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri yang terus-menerus.

5. Pengobatan Topikal

Selain obat oral, pengobatan topikal seperti krim atau gel berbasis lidokain dapat digunakan untuk meredakan nyeri pada area ruam. Salep khusus yang diresepkan dokter juga dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan mempercepat penyembuhan luka.

Peran Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dalam Penanganan Herpes Zoster

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dalam Penanganan Herpes Zoster
Sumber: www.emc.id

Konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin sangat dianjurkan untuk diagnosis yang tepat dan penanganan optimal herpes zoster. Dokter spesialis ini memiliki keahlian dalam menangani berbagai penyakit kulit, termasuk infeksi virus seperti herpes zoster, serta komplikasi yang mungkin timbul. Mereka dapat meresepkan obat yang sesuai dan memberikan saran perawatan yang tepat sesuai kondisi pasien.

RS EMC merupakan fasilitas kesehatan terkemuka yang menyediakan layanan konsultasi dan pengobatan penyakit kulit dan kelamin, termasuk herpes zoster.

Di RS EMC, pasien dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman, seperti dr. Fiedya Wati Kusuma, SS. Sp.KK, yang siap memberikan diagnosis akurat dan penanganan terkini untuk mengatasi herpes zoster secara efektif.

Perawatan Pendukung dan Pencegahan

Selain pengobatan medis, beberapa langkah perawatan mandiri dapat membantu meringankan gejala dan mempercepat pemulihan, antara lain:

  • Mengompres area yang terkena dengan kain bersih dan dingin untuk meredakan nyeri dan gatal.
  • Menjaga kebersihan kulit untuk mencegah infeksi sekunder.
  • Menghindari menggaruk ruam agar tidak memperparah luka.
  • Istirahat yang cukup dan menjaga asupan nutrisi untuk mendukung sistem imun.

Vaksin herpes zoster juga tersedia sebagai upaya pencegahan, terutama bagi kelompok usia lanjut yang berisiko tinggi mengalami reaktivasi virus ini.

Kesimpulan

Pengobatan herpes zoster saat ini melibatkan kombinasi obat antivirus, pereda nyeri, kortikosteroid, dan terapi untuk neuralgia pasca-herpes yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.

Konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

RS EMC adalah pilihan rumah sakit yang terpercaya untuk konsultasi dan pengobatan penyakit kulit dan kelamin, termasuk herpes zoster.

Dengan penanganan yang tepat dan cepat, pasien dapat mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.

You May Also Like

10 Comments

  1. Icha Marina Elliza April 24, 2025 at 6:32 am

    Pas banget lagi mewabah ni kayaknya herpes zoster di sekeliling. Sebenarnya selain pengobatan, alangkah baiknya kalo pas masih bayi udah vaksin herpes ya kak.
    Soalnya menular banget ini. Gak estetik pula di sekitar wajah.

  2. Hani April 26, 2025 at 9:12 am

    Suami pernah nih kena herpes. Lagi setres kerjaan plus studi lanjut, mana LDR juga.
    Sekarang kalo capek masih suka cenut-cenut tuh bagian yg kena herpesnya.
    Memang yang paling bener jaga kesehatan sih…Baguslah RS EMC ada konsultasi herpes juga.

  3. Mila April 26, 2025 at 11:15 pm

    Oow kalo herpes zooster tu ke SPKK ya berobatnya? Aku pikir ke spesialis penyakit dalam. Ngeri banget, ternyata dia reaktivasi dari virus cacar air… Kirain klo udh kena cacar air jd kebal sama cacar lainnya. Kudu tetep waspada ya jaga kesehatan tubuh. Thanks infonya mbak

  4. Supadilah April 27, 2025 at 10:06 am

    Herpes jadi penyakit yang diwaspadai, cacar lah bahasa kita, karena bisa merembet atau menular juga, kalau bisa sih segera ke dokter spesialis, agar tertangani lebih segera.

  5. Yuni Bint Saniro April 27, 2025 at 10:11 am

    Ngeri ya kalau kena herpes zoster. Bukan soal apanya. Soal nyerinya itu. Pasti terganggu banget. Sudahlah ruam. Eh nyeri pula.

    Emang, kudu intens sih penanganannya. Mending langsung konsultasi ke dokter kulit dan kelamin saja kalau memang sudah terganggu.

  6. Wahid Priyono April 27, 2025 at 12:30 pm

    Terimakasih atas edukasinya kak tentang Herpes Zoster. Ternyata bisa nyampe punggung juga ya epideminya. Semoga kita bisa lebih aware tentang kesehatan tubuh. Dan sebisa mungkin memang bener kalo ada keluhan di kulit bisa langsung konsultasi ke dokter yang lebih pakar.

  7. Aisyah Dian April 27, 2025 at 12:37 pm

    Cacar api ini bahaya banget ya mbak timbang cacar biasa. Aku lihat bekas cacar apinya teman sedih banget … Kebayang sakitnya itu melewati proses sakit hingga penyembuhannya

  8. Maria tanjung sari April 28, 2025 at 11:13 am

    Kalau anak kecil terkena herpes itu paling ga tega aku. Pernah teman cerita anaknya kena herpes. mgkin masih duduk di bangku SD ya. Kalau sudah menemukan rumah sakit yang cocok seperti EMC ini rasanya tenang ya mbak misal keluarga ada yang sakit

  9. maria tanjung sari April 28, 2025 at 11:24 am

    Herpes ini banyak jenisnya ya mbak, salah satunya herpes zooster. benera-benera kita tuh skrng harus peduli kesehatan. Setahuku penderita herpes ini akan merasa tidak nyaman pada kulitnya

  10. Eka Fitriani larasati Mei 24, 2025 at 12:46 am

    ibu saya juga pernah kena herpes, tapi bukan jenis herpes zoster. Treatmentnya tapi hampir sama dan langsung berobat ke rumah sakit karena gak bisa ditangani di puskesmas karena herpes ibu udah masuk tahap kronis. Biayanya memang lebih mahal tapi sebanding dengan hasilnya, alhamdulillah ibu kembali sehat. btw RS EMC belum ada ya di Bandung?

Leave a Reply