Perhatikan 8 Etika Tinggal di Rumah Saudara Agar Sama-sama Nyaman

Penting nih kita memperhatikan etika tinggal di rumah saudara. Jika kamu melakoni ini semua, dijamin deh bakal lebih nyaman dan tentram.

Adab menumpang rumah orang ini berlaku buat kamu yang menginap sebentar saja. Soalnya, sebelumnya saya juga pernah menulis soal pelajaran hidup saat tinggal di rumah orang lain dalam waktu lama. Misalnya kamu yg harus kuliah di perantauan dan terpaksa tinggal sama kakak atau kerabat jauh. Cek di postingan itu boleh.

Nah, kali ini yuk kita bahas bagaimana etika tinggal dirumah saudara yang hanya satu hari atau beberapa hari saja.

etika tinggal di rumah saudara
ilustrasi tinggal di rumah saudara, by Freepik

8 Etika Tinggal di Rumah Saudara

Cara agar betah tinggal dirumah orang termasuk tinggal di rumah saudara maupun teman, adalah memperhatikan 8 adab ini. Meskipun mungkin terasa menyulitkan atau ribet, apalagi bagi kamu yang sukanya santai dan nggak suka aturan, ini justru bisa membuat kamu lebih nyaman dan lebih dihargai oleh tuan rumah.

Jangan salah, jika kamu berhasil membuat dirimu justru dibutuhkan dan membuat orang lain senang, bukankah itu membuat persaudaraan lebih hangat? Silaturahmi yang baik juga dapat mendatangkan rezeki, lho.

1. Memastikan Sudah Dapat Izin Tuan Rumah

Poin pertama dan paling utama adalah sudah minta izin dan telah mendapatkan izin tuan rumah. Kamu bisa menghubungi saudara lewat telepon terlebih dahulu. Alasannya bukan hanya soal mendapat izin saja, kok. Ini juga penting untuk memastikan situasinya pas atau tidak.

Bisa jadi saat kita mau menumpang, tuan rumah sedang ada kegiatan penting yang tidak memungkinkan didatangi tamu. Seperti ada keluarga besar, ada acara, atau pergi ke luar kota.

Selain itu, apapun alasannya, penting sekali bahwa tuan rumah memang sudah menerima kita menginap di rumahnya. Jika tidak, pastinya nanti tidak akan nyaman. Kadang kita tidak tahu situasi sebuah rumah tangga, sehingga bisa saja ada kondisi di mana pemilik rumah tidak menginginkan ada tamu.

2. Membawa Oleh-oleh Jika Kamu Mampu

Meskipun tuan rumah tidak meminta, tapi oleh-oleh bisa menyenangkan hati mereka. Sangat manusiawi jika orang akan lebih menghargai mereka yang memberi hadiah, bukan?

Bayangkan saja jika kita ada di posisi pemilik rumah. Pasti perasaan kita akan berbeda terhadap tamu yang memberikan buah tangan dibanding mereka yang tidak membawa apa-apa.

Namun, jika kamu memang tidak punya sesuatu untuk bisa kamu berikan, cukup lakukan tips lainnya dan bersikap menyenangkan sudah cukup.

3. Bersikap Sopan

Etika yang paling penting dari semuanya adalah menjaga sikap. Berprilaku sopan itu sangat penting dalam menjaga perasan penghuni rumah.

Sopan bisa dengan menjaga cara bicara, tidak memakai barang tanpa izin, menjawab jika ditanya, dan bersikap menyenangkan sebisa mungkin.

Bagaimana sih biar menyenangkan? Memang sih menyenangkan orang lain tidak selalu berhasil. Haha… Usahakan saja kamu tidak terlalu sibuk dengan urusan sendiri dan mencoba berbaur. Jika tidak begitu yakin kamu punya kepribadian menyenangkan, minimal jaga bicara, jaga sikap, dan selalu melakukan yang terbaik sebisa mungkin.

Soalnya saya pengalaman punya tamu yang kelihatan berusaha berbaur, namun entah kenapa setiap ucapan dan gesturnya membuat saya kesal. Hahaha … Saya lebih suka mereka membantu pekerjaan saya, maka komunikasi lebih baik.

4. Menawarkan Bantuan Semampunya

Cara agar betah tinggal dirumah orang juga sebaiknya kita peka dengan kesibukan tuan rumah. Kita dapat menawarkan bantuan ketika memang dibutuhkan.

Kadang ada tuan rumah yang merasa segan mengungkapkan kerepotannya oleh kehadiran tamu di rumah. Salah satu yang biasa terjadi adalah bertambahnya pekerjaan di dapur, piring kotor lebih banyak, transportasi, atau rumah lebih berisik.

Apapun situasinya, kita sebagai tamu bisa memperkirakan bahwa pasti kehadiran kita menambah rutinitas pemilik rumah. Jadi, usahakan memberikan bantuan untuk mengurangi kesibukan tersebut.

Walaupun mungkin kita tidak menambah beban, namun kehadiran kita saja bisa jadi membuat suasana di rumah berubah. Mungkin aktivitas lebih canggung. Jadi, berikan nilai lebih untuk menjaga keikhlasan saudara yang kamu tinggali.

5. Menghargai Jamuan Mereka

Ini adalah salah satu etika tinggal di rumah saudara yang juga penting. Menghargai jamuan berarti kita mencicipi apapun yang mereka hidangkan tanpa pilih-pilih. Apalagi sampai tidak menyentuhnya sama sekali tanpa sebab. Tentu bisa membuat mereka kecewa, lho.

Akan menyenangkan jika apa yang mereka buat dan sediakan kita sambut dengan sukacita. Jadi, apa yang mereka berikan lebih terasa berharga.

Berbeda jika tamu seolah tidak menyukai jamuan di rumah. Banyak prasangka bisa muncul, lho. Apakah karena masakannya tidak enak, makanan di rumah tidak menarik, dan sebagainya.

Rasanya memang kurang menyenangkan jika ada tamu yang menginap, kemudian seolah tidak berselera menyantap masakan di rumah. Orang tua saya pernah menjamu saudara dari kota sampai melakukan apa saja demi menghidangkan sebuah masakan lezat. Sayangnya, tamu tersebut makan sangat sedikit dan seolah tidak doyan. Kekecewaan sangat terlihat di wajah orang tua saya.

Masalahnya adalah pemilik rumah mungkin saja hanya mengandalkan jamuan itu untuk menyambut atau menyenangkan tamu. Jika responnya kurang baik, tentu itu membuat kecewa. Kurang etis, bukan?

6. Berusaha Berbaur dengan Baik

Berbaur dengan anggota keluarga adalah cara agar membuat suasana menyenangkan. Jangan memberi kesan seolah tidak berminat untuk bergaul dengan mereka.

Bisa jadi kehadiran kamu bisa menghibur keluarga yang kamu kunjungi, lho. Jadi, dengan lebih banyak berkomunikasi bisa menjadi hiburan.

Pengalaman saya, tamu kadang bisa menjadi pelepas jenuh karena rutinitas harian. Berinteraksi dengan orang baru yang menginap bisa mencairkan suasana dan membuang kebosanan juga. Asalkan tamu tersebut lebih komunikatif dan tidak aneh-aneh. Hahaha…

Misalnya tamu yang karena terlalu akrab, tiba-tiba mengambil dan menghabiskan cemilan anak saya. Wkwk… Padahal bikinnya susah. Atau yang mencuci tangan bekas makan ikan di bak madi air hangat yang sudah saya siapkan untuk saya mandi. Ya ampun.

7. Kalau Bisa, Jangan Menginap Terlalu Lama

Walaupun kehadiran tamu adalah hiburan dan berpahala bagi yang punya rumah, namun jika terlalu lama juga bisa merepotkan. Mungkin bisa menambah biaya belanja harian, membuat tuan rumah canggung untuk membicarakan urusan keluarga karena ada tamu.

Bahkan ketika suami istri memerlukan komunikasi yang lebih privat nantinya banyak terpendam karena ada tamu.

Biasanya, rumah menjadi tempat berkomunikasi anggota keluarga dengan leluasa. Bahkan urusan pribadi perlu dibicarakan di dalam rumah. Jika ada orang asing, pasti tidak leluasa.

Jadi, usahakan tidak terlalu lama menginap, ya. Supaya ruang gerak dan kebebasan keluarga yang kamu kunjungi juga bisa kembali normal.

8. Lakukan Pekerjaan Rumah Sendiri

Pekerjaan rumah di sini seperti mencuci bekas makan sendiri, mencuci pakaian sendiri dan tidak membebani tuan rumah. Meskipun itu adalah rumah saudaramu sendiri, sebaiknya pekerjaan rumah tidak bertambah dengan kehadiranmu.

Justru kalau bisa, kehadiranmu mengurangi pekerjaannya. Jika biasanya kakak atau adikmu tidak sempat menyapu rumah karena punya anak kecil, jadikan kehadiran kamu berguna dan menyenangkan. Kuncinya selalu peka terhadap situasi. Jika kamu sempat dan mampu, lakukanlah.

Nah, itulah etika tinggal di rumah saudara yang perlu kamu perhatikan. Ini juga berlaku sebagaoi adab menumpang rumah orang, di rumah siapapun dan di mana pun. Tujuannya bukan mempersulit, namun agar semua pihak sama-sama nyaman. Kamu juga bisa mendapatkan pahala dari kebaikan yang kamu kerjakan di rumah saudaramu, kan?

You May Also Like

1 Comment

  1. duniamasak Juni 21, 2021 at 9:52 am

    wah, aku pernah tinggal semalam di rumah kakak kandungku yang sudah berkeluarga dan jadi obrolan hangat karena bangun tidur di siang hari hahahahaha

Leave a Reply