Contoh Tabel Perencanaan Keuangan Keluarga yang Simpel
Contoh tabel perencanaan keuangan keluarga ini adalah gambaran umum yang praktis dan dapat menjadi patokan sederhana. Khususnya bagi pasangan muda atau Anda yang baru berencana mulai mengelola keuangan rumah tangga.
Perencanaan dalam hal keuangan sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas dan kesejahteraan finansial keluarga. Dengan mengelolanya, dapat membantu menciptakan stabilitas, menghindari hal tak terduga, mengatasi krisis keuangan, dan meminimalkan risiko hutang berlebihan.
Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat mengalokasikan dana dengan lebih efisien. Ini berarti Anda dapat menghindari pemborosan, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan memaksimalkan penggunaan uang dengan tepat. Anda dan pasangan juga dapat terhindar dari stress berlebihan akibat risiko finansial yang mungkin bisa terjadi kapan saja.
Contoh Tabel Perencanaan Keuangan Keluarga yang Sederhana dan Mudah Dipraktikkan
Tabel perencanaan keuangan keluarga adalah alat yang digunakan untuk merencanakan dan mengelola keuangan keluarga secara sistematis. Ini membantu memahami dan mengatur pendapatan, pengeluaran, tabungan, investasi, dan tujuan keuangan dalam periode waktu tertentu, biasanya bulanan atau tahunan.
Anda akan mendapatkan gambaran jelas tentang bagaimana uang masuk dan keluar, serta membantu mencapai tujuan finansial jangka pendek dan panjang. Nah, simak yuk contoh tabel perencanaan keuangan keluarga berikut ini:
Bulan | Pendapatan | Pengeluaran | Tabungan | Investasi | Tujuan Keuangan |
Januari | Rp 10.000.000 | Rp 7.500.000 | 2.000.000 | 500.000 | Dana darurat |
Februari | Rp 10.000.000 | Rp 8.000.000 | 1.500.000 | 500.000 | Liburan |
Maret | Rp 10.000.000 | Rp 7.700.000 | 1.500.000 | 800.000 | Pendidikan anak |
April | Rp 10.000.000 | Rp 7.900.000 | 1.500.000 | 600.000 | Investasi jangka panjang |
Mei | Rp 10.000.000 | Rp 8.200.000 | 1.000.000 | 800.000 | Dana pensiun |
Juni | Rp 10.000.000 | Rp 7.600.000 | 1.700.000 | 700.000 | Membeli rumah |
Catatan:
- Pendapatan mencakup gaji, penghasilan tambahan, dan sumber pendapatan lainnya.
- Pengeluaran termasuk biaya rutin seperti tagihan, makanan, transportasi, hiburan, dan lain-lain.
- Tabungan merupakan jumlah yang disisihkan setiap bulan untuk menghadapi kebutuhan tak terduga atau dana darurat.
- Investasi mencakup alokasi dana untuk berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, atau reksa dana.
- Tujuan keuangan adalah target spesifik yang ingin dicapai, seperti liburan, pendidikan anak, membeli rumah, atau dana pensiun.
Pastikan untuk secara rutin merevisi dan mengupdate tabel ini sesuai dengan perkembangan keuangan keluarga Anda. Hal ini dapat membantu Anda dalam mengelola lebih baik dan mencapai tujuan finansial. Apakah itu oleh suami, istri, atau bersama-sama, karena tidak ada kepastian yang mutlak Siapa yang Berhak Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Tabel di atas sifatnya sangat sederhana dan global. Anda bisa merinci lagi secara detail terkait pemasukan, pengeluaran, tabungan, dan lainnya dalam sebuah buku keuangan khusus. Saat ini bahkan Anda bisa menggunakan alat perencanaan keuangan atau aplikasi yang dapat membantu Anda melacak dan mengelola anggaran keluarga dengan lebih efektif.
Komponen Utama dalam Perencanaan Keuangan Keluarga
Setelah melihat contoh tabel perencanaan keuangan keluarga di atas, penting juga bagi Anda untuk mengetahui beberapa komponen utama yang biasanya termasuk dalam tabel perencanaan keuangan keluarga. Sudah disebutkan di atas, namun ini adalah penjelasan lebih detailnya.
1. Pendapatan
Langkah pertama dan paling penting adalah merinci semua sumber pendapatan keluarga, seperti gaji, bonus, pendapatan sampingan, dan lainnya. Mungkin untuk pendapatan yang datangnya dari gaji yang sama setiap bulan, akan lebih mudah dan jelas.
Tentu akan berbeda jika Anda memperoleh pendapatan yang fluktuatif dan tidak pasti. Apakah harian atau mingguan dengan jumlah berbeda setiap waktunya. Anda bisa intip misalnya Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Mingguan
Mulailah dengan mencatat semua pemasukan yang Anda peroleh dari pekerjaan yang tidak tetap. Apakah itu bisnis atau pekerjaan seperti freelance. Ini bisa termasuk pembayaran dari klien, komisi, royalti, atau sumber pemasukan lainnya. Pastikan Anda memiliki catatan yang rinci tentang jumlah, tanggal, dan sumber pemasukan ini.
Kemudian, hitung semua pendapatan bulanannya. Untuk menghitung pendapatan bulanan, tambahkan semua pemasukan yang Anda terima selama satu bulan. Ini akan memberi Anda gambaran tentang pendapatan rata-rata Anda dalam jangka waktu tertentu.
Sebagai pebisnis ataupun pekerja lepas, Anda mungkin memiliki biaya operasional seperti peralatan, bahan baku, perangkat lunak, biaya pemasaran, dan sebagainya. Pastikan Anda mencatat semua biaya ini dan dikurangkan dari pendapatan Anda untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang keuntungan bersih. Termasuk menghitung pajak jika ada.
Setelah semua itu sudah dilakukan dan dipastikan sudah rapi, maka saatnya melakukan perhitungan mengenai pengeluaran di poin selanjutnya.
2. Pengeluaran
Poin penting dalam contoh tabel perencanaan keuangan keluarga selanjutnya adalah mencatat semua pengeluaran rutin seperti tagihan, makanan, transportasi, hiburan, perawatan kesehatan, dan lain-lain. Sama halnya dengan Anda yang memiliki pendapatan tetap, yang penghasilannya berbeda setiap bulannya juga tentu lebih penting mengukur aspek pengeluaran ini.
Setelah Anda memiliki gambaran yang lebih jelas tentang pendapatan bersih, setelah mengurangkan biaya operasional dan pajak (untuk yang penghasilannya tidak tetap), buatlah anggaran yang bijaksana. Tentukan bagaimana Anda akan mengalokasikan pendapatan Anda untuk pengeluaran sehari-hari, tabungan, investasi, dan tujuan keuangan lainnya.
Jika Anda masih pemula dalam mengatur finansial rumah tangga, alangkah baiknya fokus dulu dalam mengelola cashflow pemasukan dan pengeluaran terlebih dahulu. Jika yang ini berhasil, maka barulah memikirkan aspek tabungan dan investasi.
Pastikan dulu Anda dan suami/istri mampu mengendalikan pengeluaran supaya lebih sedikit dibandingkan pemasukan. Jika ini belum dibenahi, maka jangan dulu merambah ke perencanaan lain karena mudah kandas di tengah jalan.
Bayangkan saja, jika anda dan pasangan belum bisa mengatur cashflow pemasukan dan pengeluaran, maka tabungan yang tadinya untuk dana darurat bisa terpakai begitu saja untuk hal yang sebenarnya tidak begitu urgen.
3. Tabungan
Komponen dalam contoh tabel perencanaan keuangan keluarga selanjutnya adalah tabungan. Saat Anda sudah berhasil mengelola pemasukan dan pengeluaran, maka Anda bisa lebih fokus untuk menabung. Tabungan ini merupakan jumlah yang akan disisihkan dan ditabung setiap periode untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek dan panjang, serta untuk keperluan darurat.
Menyiapkan dana darurat adalah hal yang paling penting sebelum tabungan lainnya. Tabungan untuk dana darurat harus diutamakan sebelum yang lainnya, seperti tabungan untuk travelling, investasi, atau rencana masa depan seperti membeli rumah.
Jika Anda sudah bisa mengalokasikan dana darurat, barulah bisa menyisihkan uang untuk jenis tabungan lain maupun investasi.
4. Investasi
Bagi pasangan muda, sangat tepat untuk investasi sejak dini supaya memperoleh keuntugan jangka panjang. Aspek investasi dalam keuangan keluarga adalah alokasi dana untuk investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti, dengan tujuan mencapai pertumbuhan finansial.
Namun, jangan lupa bahwa investasi akan berhasil jika komponen sebelumnya sudah disiplin ya. Jika tahap pemasukan, pengeluaran, dan tabungan dana darurat sudah beres, maka dana untuk investasi tidak akan mudah terganggu oleh kebutuhan di luar perkiraan.
5. Tujuan Keuangan
Komponen selanjutnya dalam contoh tabel perencanaan keuangan keluarga adalah tuuan keuangan. Pada poin ini, Anda perlu menetapkan tujuan finansial keluarga dalam jangka pendek (misalnya, liburan) dan jangka panjang (misalnya, pendidikan anak, dana pensiun).
Pada aspek ini, hal yang paling penting adalah komunikasi antara suami dan istri. Seringkali tujuan finansial itu akan mudah dibuat jika memang pasangan kebetulan memiliki persepsi yang sama maupun mudah dalam diajak berkomunikasi.
Hal ini karena tidak semua pasangan memiliki target finansial yang sama. Misalnya istri punya tujuan membeli rumah, sedangkan suami ingin mengumpulkan modal usaha. Begitu juga untuk tujuan jangka pendek, istri ingin menabung untuk rekreasi sedangkan suami ingin membeli furniture baru.
Supaya hal ini tidak menjadi kendala yang berarti, sangat penting untuk mau meluangkan waktu berdiskusi. Kemudian memilih yang tujuan finansial yang paling bermanfaat dan masuk akal.
6. Saldo Akhir
Pada saldi akhir, menampilkan sisa uang setelah mengurangkan pengeluaran dari pendapatan, serta perkiraan saldo tabungan dan investasi.
Penutup
Dengan mencoba memprektikkan contoh tabel perencanaan keuangan keluarga di atas, Anda dapat memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana mengelola keuangan keluarga, mengidentifikasi area-area di mana Anda dapat menghemat atau mengalokasikan lebih banyak dana, serta memantau kemajuan terhadap tujuan keuangan Anda. Ini adalah alat penting dalam merencanakan masa depan finansial yang lebih baik.