Perbedaan Laminasi Panas dan Dingin yang Perlu Diketahui!

perbedaan laminasi panas dan dingin
Mesin Laminasi Telson ML 350V, gambar dari Maxipro.co.id

Perbedaan laminasi panas dan dingin perlu diketahui oleh calon pengusaha di bidang percetakan. Kegiatan usaha nanti akan bersentuhan dengan produk laminasi, yaitu suatu proses pelapisan kertas menggunakan bahan plastic. Ada dua jenis teknik  laminasi yang umum digunakan yaitu laminasi panas dan dingin.

Sebelumnya, kamu harus tau dulu bahwa tujuan laminasi sendiri adalah untuk melindungi hasil cetakan dari berbagai hal yang sekiranya dapat merusak hasil cetakan tersebut, bisa jadi cuaca panas, gesekan dengan benda lain, dan hujan.

3 Perbedaan Laminasi Panas dan Dingin

Bagi pengusaha yang sudah melanglangbuana dalam bisnis percetakan, mungkin tidak asing dengan berbagai mesin percetakan. Misalnya mesin laminasi yang berfungsi melapisi hasil karya cetak agar awet.

Meski begitu, supaya tahu lebh detail dan mendukung keterampilan bisnis percetakan, kamu bisa simak apa saja perbedaan laminasi panas dan dingin tersebut. Ini dia perbedaannya:

1. Metode Laminasi

Pertama, dari segi metode yang digunakan masing-masingnya. Untuk laminasi panas sendiri menggunakan metode thermal laminating.

Caranya yaitu dengan menggunakan plastic yang berisikan lem atau plastic yang belum digunakan lem. Lem disini berperan sebagai perekat plastic dengan hasil cetakan tersebut. Agar bisa melekat sempurna maka harus dilakukan di suhu 90 hingga 10 derajat celcius.

Apabila kamu tidak ingin menggunakan plastic yang tidak mengandung lem, maka cukup gunakan cairan kimia saja sebagai perekatnya.

Kemudian untuk laminasi dingin maka digunakan metode wet. Kebanyakan metode ini digunakan pada bisnis percetakan digital dengan mesin berjenis plotter.

Untuk hasil cetakan dengan Teknik laminasi dingin ini antara lain roll up banner, poster foam board, x banner, dan tripod banner. Kurang lebih panjang mesin laminasi dingin ini 1,5 M dengan dua roll layaknya penggilingan.

2. Harga Mesin

Selanjutnya mari kita lakukan peninjauan dari segi harga, apakah mesin laminasi panas jauh lebih murah daripada mesin laminasi dingin, atau justru sebaliknya?

Ternyata, mesin laminasi dingin dibanderol dengan harga lebih terjangkau dibandingkan mesin laminasi panas. Bahkan untuk harga mesin yang kecilnya saja dibanderol dengan harga 20 jutaan. Misalnya seperti mesin laminasi dingin a3 yang bahkan tidak sampai 3 juta rupiah.

Kemudian laminasi panas juga akan memakan daya listrik yang terbilang cukup tinggi. sehingga untuk pekerjaan cetak yang hanya sedikit tidaklah disarankan menggunakan mesin laminasi panas.

Selain itu untuk daya tahan dari mesin laminasi dingin juga lebih lama. Jadi kamu tidak perlu heran kenapa saat ini banyak sekali perusahaan percetakan besar yang berbondong-bondong untuk memiliki mesin laminasi dingin. Sebab bisa mendatangkan keuntungan yang bahkan jauh lebih besar.

3. Daya Perekat

Perbedaan laminasi panas dan dingin  ketiga adalah dalam hal daya perekat. Mungkin perihal ini telah dijelaskan sebelumnya, kalau pada laminasi dingin tidaklah menggunakan perekat melalui proses pemanasan seperti yang dilakukan oleh mesin laminasi panas.

Pada mesin laminasi dingin, maka bahan baku yang akan digunakan pada saat laminasi dingin yaitu plastic laminasi yang berupa stiker transparan.

Hal ini pun menyebabkan daya rekat pada press plastik nya jadi kurang bagus. Sehingga hal tersebut kurang cocok jika kamu ingin melaminasi seperti undangan, ID card, dan sebagainya.

Lain halnya dengan mesin laminasi panas yang menggunakan energi panas saat mengepress plastiknya. Sehingga hasil tempelannya semakin kuat dan erat. Misalnya seperti mesin laminasi panas roll besar yang bagus untuk cetak undangan, kartu nama, dan produk digital printing A3 lainnya.

Tidak hanya itu, bahan yang sering digunakan dalam laminasi panas pun sangat mudah untuk kamu dapatkan di pasaran. Pastinya untuk 3 harga tidak semahal mesinnya.

Apabila kamu berniat untuk mengerjakan sesuatu dengan jumlah sangat besar, maka laminasi panas ini sangatlah direkomendasikan sebab jauh lebih cepat dan juga efisien secara waktu.

Jenis Plastik yang Digunakan Saat Laminasi

Saat melaminasi, maka penggunaan jenis plastic laminating menjadi hal penting yang harus kamu perhatikan. Hal ini karena seharusnya didasarkan pada kecocokan media yang akan kamu laminasi.

Di dunia percetakan, beberapa plasting laminating yang seringkali digunakan yaitu bahan polypropylene dengan jenis doff (silky) atau glossy (mengkilap).

Selain itu, ada pula mesin laminasi panas dan dingin (laminating hot and cold) yang mungkin sudah sangat sering kita jumpai di pasaran. Sebab biasanya digunakan di sekolah, kantor, rumah, atau copy center.

Lagi pula, mesin ini juga tidak membutuhkan tempat yang sangat besar sehingga bisa diposisikan dengan mudah dimana pun.

Oleh sebab itulah, jika ingin menentukan manakah jenis laminas yang sesuai maka pengusaha percetakan harusnya dapat melakukan evaluasi terhadap perusahaannya sendiri. Salah satunya dengan memahami perbedaan laminasi panas dan dingin. Sebab pada dasarnya kedua mesin ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

You May Also Like

Leave a Reply