5 Tips Cerdas Mengatasi Anak Susah Makan Menjadi Lahap
Apakah Anda sedang mencari cara mengatasi anak susah makan yang efektif? Anda yang memiliki anak susah makan tentu mendapatkan tantangan yang lumayan berat. Rasa cemas dan khawatir pasti muncul ketika si kecil tidak mau menghabiskan makanannya.
Pertanyaan-pertanyaan seperti “Apakah dia kekurangan gizi?”, “Apa yang salah dengannya?” pun kerap kali menghantui. Pasti ayah bunda yang mengalami fase ini, punya banyak segudang pertanyaan di pikiran.
Namun, perlu diingat bahwa anak susah makan adalah hal yang wajar terjadi. Faktanya, banyak anak, terutama balita, yang mengalami fase ini.
Memahami Penyebab di Balik Kesulitan Makan
Sebelum membahas solusi, penting untuk memahami penyebab di balik kesulitan makan pada anak. Jika Anda mengetahui penyebabnya, maka akan mudah juga dalam menentukan solusinya.
Berikut beberapa kemungkinan penyebab si kecil susah makan. Apa saja?
1. Faktor Usia dan Perkembangan
Ada beragam aspek berkaitan dengan usia dan perkembangan anak. Misalnya usia Balita, yaitu pada usia 1-3 tahun, pertumbuhan anak melambat. Hal ini menyebabkan nafsu makannya pun menurun.
Tidak heran jika di fase ini anak-anak yang tadinya lahap menyantap makanannya, mulai tidak begitu antusias dengan hidangan yang Anda berikan.
Selain faktor pertumbuhan, pada usia ini keingintahuannya juga semakin tinggi. Di usia balita, anak-anak lebih tertarik bermain dan menjelajahi dunia sekitar daripada makan.
Pada usia ini, anak-anak masih belajar makan dengan mandiri, sehingga koordinasi dan keterampilan makannya masih terbatas.
2. Faktor Psikologis
Selain usia dan perkembangan, faktor lainnya yang menyebabkan anak-anak susah atau tidak berselera menyantap makanannya adalah karena tekanan saat makan.
Jika anak terlihat kesulitan saat belajar makan atau terlihat tidak berselera, orang tua yang terlalu memaksa anak untuk makan justru dapat menimbulkan efek sebaliknya.
Faktor psikologis lainnya bisa jadi karena gangguan emosi. Rasa cemas, stres, atau bosan dapat memengaruhi nafsu makan anak.
Perubahan rutinitas juga bisa menjadi pemicu kurangnya nafsu makan anak. Misalnya pergi ke tempat penitipan anak, pindah rumah, atau perubahan rutinitas lainnya dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan kehilangan nafsu makan.
3. Faktor Makanan
Jika semua hal di atas belum sesuai, mungkin faktor makanan yang Anda hidangkan menjadi kuncinya.
Anak-anak memiliki selera terhadap tekstur dan rasa yang berbeda. Ada anak yang tidak menyukai makanan yang terlalu kasar, pedas, atau pahit.
Suhu makanan juga bisa berpengaruh terhadap keinginan untuk menyantap makanan. Makanan yang terlalu panas atau dingin dapat membuat anak tidak nyaman saat makan.
Selain itu, penampilan juga berpengaruh. Sajian makanan yang menarik dan berwarna-warni dapat meningkatkan minat anak untuk makan.
4. Faktor Kesehatan
Faktor lainnya adalah masalah kesehatan. Mungkin anak Anda sedang mengalami gangguan kesehatan pada tubuhnya. Di antaranya infeksi, alergi, atau masalah pencernaan dapat menyebabkan anak tidak nafsu makan.
Jika tidak ada masalah kesehatan, mungkin bisa juga faktor lain seperti anak kurang tidur. Jika ini yang terjadi, kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan.
Anda juga bisa mengecek apakah anak sedang mengonsumsi obat tertentu. Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping berupa penurunan nafsu makan.
Solusi Tepat untuk Anak Susah Makan
Setelah memahami penyebabnya, Anda mencoba beberapa solusi berikut untuk mengatasi anak susah makan.
1. Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan
Menciptakan suasana makan yang menyenangkan ada banyak caranya. Misalnya dengan membuat jadwal makan yang konsisten. Jadi, anak tahu kapan harus makan makanan utama dan kapan mengonsumsi cemilan.
Motivasi untuk menyantap makanan juga bisa dilakukan dengan membiasakan makan bersama. Makanlah bersama keluarga dengan suasana yang santai dan menyenangkan.
Hindari memaksa atau memarahi anak saat makan. Ini justru akan membuat anak semakin tidak ingin menyantap hidangan yang Anda sediakan.
Ajarkan anak makan dengan mandiri. Dengan begini, si kecil akan terbiasa memiliki kendali atas apa yang akan ia santap. Lalu, berikan pujian saat anak mau makan.
2. Sajikan Makanan yang Menarik dan Bervariasi
Penyajian makanan adalah hal yang tidak kalah penting diperhatikan. Sajikan makanan dalam porsi kecil dan menarik.
Berikan variasi makanan dengan tekstur, rasa, dan warna yang berbeda. Ini akan menghindari kebosanan.
Ajak anak terlibat dalam proses menyiapkan makanan. Jangan salah, seringkali anak yang sebelumnya tidak berselera, justru akan tertarik untuk menyantap masakan jika ia melihat proses pembuatannya.
Kalau memungkinkan, Anda bisa menghias piring makan dengan bentuk yang menarik. Jangan lupa juga memotong makanan menjadi bentuk yang mudah dipegang. Jadi, si kecil bisa lebih mudah saat belajar makan sendiri.
3. Perhatikan Kebutuhan Gizi Anak
Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang dari berbagai jenis makanan. Biasanya, orang tua mengikuti selera pribadi mengenai apa yang disajikan untuk anak.
Misalnya orang tua tidak berselera makan sup wortel, lalu berpikir bahwa anak juga mungkin tidak akan suka. Padahal, semua sajian yang sekiranya baik dan bergizi perlu tetap ditawarkan kepada anak.
Konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan terkait menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Anda juga bisa memberikan suplemen vitamin atau mineral jika diperlukan. Misalnya seperti suplemen Anak Sehat dari Sido Muncul yang memang dirancang untuk meningkatkan nafsu makan anak.
4. Konsultasikan dengan Dokter
Jika anak susah makan disertai dengan penurunan berat badan, kelelahan, atau gejala lainnya, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat membantu menentukan penyebabnya dan memberikan solusi yang tepat.
5. Tips Tambahan
Selain hal di atas, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal penting. Misalnya menghindari memberikan camilan manis atau asin sebelum waktu makan.
Berikan air putih yang cukup. Ini akan membuat anak terhidrasi dengan baik dan membuatnya lebih energik saat bermain dan belajar. Jadi, anak akan lebih bersemangat saat waktu makan tiba.
Jangan lupa untuk mengajak anak beraktivitas fisik. Ini juga akan berpengaruh kepada selera makan si kecil. Berbeda jika anak kurang aktivitas fisik, umumnya selera makan juga tidak begitu tinggi.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda-beda. Orang tua perlu bersabar dan kreatif dalam menemukan cara terbaik untuk mengatasi anak susah makan. Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kasih sayang, anak akan belajar makan dengan baik dan mendapatkan asupan gizi yang optimal untuk tumbuh kembangnya.